"Bunda, kalau aku capek, apa aku boleh tidur?"
Perkataan Adriell terngiang di indera pendengaran Nisa. Tadi, saat Nisa menemani Adriell sebelum kemoterapi, tiba-tiba saja Adriell mengucapkan kalimat itu. Kalimat yang cukup membuat Nisa menahan napasnya. Ia bahkan tidak berani menatap Adriell sama sekali.
"Bunda nggak bakal bangunin aku 'kan?"
Nisa terdiam di tempatnya. Ia tidak tahu lagi harus menjawab apa. Kenyataannya, Nisa tidak akan membiarkan Adriell pergi. Putranya itu harus tetap hidup. Ia harus dapat menggapai semua cita-citanya.
"Aku bakal marah, lho, kalau Bunda bangunin aku."
Ada banyak hal yang Nisa inginkan. Salah satunya adalah melihat Adriell bahagia. Ia ingin melihat Adriell lulus dari bangku SMA, lalu menjalani perkuliahan seperti remaja-remaja yang lainnya. Kemudian, Nisa ingin melihat Adriell mengenakan toga dengan menyandang gelar dokter yang sangat laki-laki itu harapkan.
Nisa ingin melihat Adriell mengenakan snelli dengan bangganya. Hingga akhirnya, Nisa dapat melihat Adriell duduk di pelaminan dengan bahagia, bersama wanita yang dicintainya.
Ada banyak hal yang Nisa ingin saksikan.
Tetapi, ketika melihat sosok Adriell yang tampak kurus, tertidur di atas bed rumah sakit setelah seharian ini mengeluh mual dan muntah karena efek kemoterapi, Nisa jadi takut. Terlalu banyak kemungkinan-kemungkinan buruk yang ada di pikiran Nisa. Hingga tanpa Nisa sadari, likuid bening mengalir dari sudut matanya.
"Kalau aku tidur nanti, Bunda jangan nangis. Aku nggak suka ngeliat Bunda nangis."
Nisa menenggelamkan wajahnya di kedua telapak tangannya. Melihat keadaan Adriell yang makin hari makin menyedihkan, membuat hati Nisa teriris. Ia bahkan tidak sanggup untuk menatap binar kesenduan di mata Adriell.
"Aku saaayang banget sama Bunda. Terima kasih karena udah jadi Bunda terbaik buat aku. Terima kasih, Bun, karena Bunda, aku masih berada di sini hingga saat ini. Hingga detik ini."
Nisa membekap mulutnya, berusaha menahan isakan agar tidak mengganggu Adriell yang sedang tertidur pulas.
"Sayang ... jangan pergi."
*****
A/n
Gatao, pengin update pendek gini aja.
Jangan tanya kenapa pendek. Intinya, kalau di judul ada titiknya, itu pendek 😌
Enjoy!
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME
Teen Fiction[Completed] Untuk sekali ini saja, Tuhan, biarkan aku menikmati sisa waktu yang Kauberikan padaku. P r o l o g: 26 September 2018 E p i l o g: 22 Desember 2018