Pertama-tama, kubersyukur karena akhirnya dapat menyelesaikan cerita ini. Jujur, ini adalah cerita yang ... yah, lumayan berat lah, ya. Buat aku. Ehe.
Jadi, aku mau cerita sedikit. Kisah ini sebenarnya menyusup ke otak aku saat aku di TransJakarta. Lagi berangkat kuliah. Aku ingat banget, setelah ngelewatin halte Kampung Melayu.
Aku lagi berdiri di depan pintu sambil ngeliatin jalanan dan desak-desakan. Terus, ide ini muncul gitu aja. Awalnya, kepikiran teman sekelas aku yang suka ngerokok, terus keingat kata-katanya kalau dinasihatin (aku kena damprat abis-abisan kalau nasihatin dia, tuh), terus, keinget masalah pelajaran.
Pas di FKUI, pas di RSCM, aku malah mikirin buat nama pemerannya. Bener-bener, sepanjang jalan, di lorong, sambil dengerin lagu, sambil senyum-senyum sendiri (untungnya aku pakai masker), cerita ini malah terproses di otak aku. Sedangkan pelajaran? Heleh.
Semuanya berjalan gitu aja. Dan akhirnya, Rewriting You, cerita sebelum ini, terbentuk. Dan aku kembangkan hingga cerita ini jadi. Hingga kini, udah sampai di part terakhir.
Perjalanan yang panjang.
Mulai dari nggak ada yang baca cerita aku, hingga kini lumayan banyak yang baca dan nge-vote. Aku seeenang banget. Aku berasa dihargai. Dan aku berterima kasih sama kamu sekalian yang udah berkenan baca cerita aku.
Maaf jika cerita ini mengecewakan. Aku tahu, aku bukan perangkai kata yang baik. Tapi, setidaknya aku udah berusaha!
Sekali lagi, terima kasih udah menyertai perjalanan cerita ini, dari awal hingga akhir.
Dan cerita ini resmi selesai sampai di sini!
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME
Teen Fiction[Completed] Untuk sekali ini saja, Tuhan, biarkan aku menikmati sisa waktu yang Kauberikan padaku. P r o l o g: 26 September 2018 E p i l o g: 22 Desember 2018