Ada Sesuatu Di Hatiku [END]

Pt. 34

"Mina!"

Mina segera berlari ke kamarnya. Dan tak lama Jungkook mendengar suara pintu yg dibanting begitu kerasnya.

"Maaf, Nay"

Jungkook segera bangkit dan sedikit berlari ke kamar anaknya.

Tok

Tok

Tok

"Mina! Mina kamu kenapa, Nak?"

Tok

Tok

Tok

"Mina buka pintunya sayang! Kamu marah lagi sama Ayah? Ayah minta maaf, Nak!"

Jungkook menghela nafas. "Mina sayang!"

"Kook"

"Mina kenapa?" Tanya Nayeon

"Biasa. Cemburu pasti," kata Jungkook

"Cemburu?"

"Karena aku dekat denganmu"

Nayeon tersenyum. "Biar aku yang jelaskan. Dia pasti salah paham"

"Mau jelaskan bagaimana? Dia anak yg keras kepala"

Nayeon mengangguk-anggukan kepalanya. "Buah kan jatuh tidak jauh dari pohonnya," kata Nayeon

"H-ha?"

Tok

Tok

Tok

"Mina! Ibu boleh masuk tidak?"

"Mina!"

"Keluar! Tidak boleh masuk!"

"Ibu mau ambil barang-barang Ibu. Ibu mau pulang."

Tidak ada jawaban. Nayeon memutar kenop pintunya. Tidak dikuncin ternyata

"Kamu yakin, Nay?"

"Aku yakin. Setelah ini dia tidak akan pernah marah lagi padamu. Percayalah! Aku akan menjelaskan padanya kalau kita hanya teman dan selamanya akan begitu," kata Nayeon dengan senyuman

Teman? Selamanya? Begitukah Nay? Batin Jungkook

Nayeon berjalan memasuki kamar Mina perlahan. Dia melihat anak itu tengah memeberi makan kucingnya. Dan jangan lupa wajahnya yg ditekuk. Benarb-benar terlihat marah dan sangat mirip Jungkook kalau sedang marah.

"Ternyata kalian mirip sekali," gumam Nayeon

Nayeon masih sangat ingat betapa pencemburunya Jungkook. Betapa manjanya dia dan imutnya dia kalau sedang marah.  Benar-benar anak ini adalah cerminan dari Jungkook di masa muda.

Nayeon mengemasi peralatan dokternya dan menenteng tasnya. Memang niat awalnya naik ke kamar Mina adalah untuk mengambil barangnya dan pulang setelah insiden tangannya terkena beling tadi. Tapi begitu melihat Jungkook menggedor pintu kamar anaknya Nayeon jadi berpikir lagi.

Nayeon berjalan mendekati Mina yg duduk bersama kucingnya

"Mina"

Mina langsung membuang muka saat melihat Nayeon duduk di sampingnya

"Mina kenapa, hum? Mina marah pada ayah?"

"Iya. Ibu peri juga"

"Kenapa?"

"Mina cemburu. Mina tidak suka ayah dekat² dengan ibu peri"

"Kenapa tidak suka? Ayah dan ibu peri hanya berteman"