"Selamat pag, Pak," sapa sesorang yang tidak lain adalah sekretaris Jungkook.
"Selamat pagi," balas Jungkook dengan senyum.
"Anda terlambat lagi."
Jungkook terkekeh. "Kamu tau sendiri, kan alasanku terlambat apa?"
Sang Sekretaris tersenyum. "Pasti karena dia, kan?"
Jungkook mengangguk.
"Apa tidak sebaiknya kau mencari pengganti?" tanya Sang Sekretaris.
"Maksudmu?"
"Istri bodoh!" seloroh sekretaris itu.
Jungkook hanya geleng-geleng sambil tersenyum.
"Dengarkan aku. Sekarang aku berbicara sebagai temanmu. Sahabatmu. Bukan sekretarismu. Saranku, kau mencari penggantinya."
"Jimin. Katakan, siapa wanita yg akan betah dengan anak super manja seperti Mina yang kadang bisa menjadi singa. Kau tau bagaimana dia dengan wanita?"
Jimin, sekretaris sekaligus sahabat Jungkook itu berpikir. "Hah... anak itu benar-benar akan membunuh wanita yg akan dekat denganmu," ucapnya sambil menghela nafas kesal.
"Kau tau, kan? Ayahku hanya punyaku. Itu prinsipnya. Tidak perduli bumi ini terpecah menjadi tiga, ayahku hanya miliku."
Jimin mengangguk-anggukkan kepala.
"Terserah kau saja. Semua orang sudah menyarankan yang terbaik untukmu. Oh iya, saranku jangan terlalu memanjakan dia. Suatu hari dia juga harus bisa hidup tanpamu."
"Ck. Kalau bukan dia yg kumanja siapa lagi? Kau? Ada-ada saja "
"Terserah Anda Tuan Jeon. Dua jam lagi akan ada rapat. Anda bilang akan mempromosikan Jung Junsuk, kan? Lebih baik anda bersiap-siap. Saya harus menyiapkan rapatnya dan saya ingin mengingatkan, nanti jam empat ada pertemuan dengan client di kafe Ozora. Saya permisi."
Jimin selesai menjabarkan aktifitas Jungkook hari ini. Setelahnya, dia membungkuk hormat kemudian pergi.
"Ck. Orang itu benar-brnar tidak berubah," gumam Jungkook. Sahabatnya itu memang tidak berubah cerewet dan perhatian sekali.
***
Siang hari Jungkook harus menjemput Mina. Setelah berurusan dengam tumpukan file yg merepotkan. Sekarang Jungkook akan sedikit terhibur dengan kehadiran sang anak yg cerewet itu.
Bel akan berbunyi lima menit lagi. Jungkook dengan setia menunggu sang anak keluar dari sekolah.
Jungkook memasuki area sekolah. Ada beberapa orang tua yg siap siaga menjemput anak-anak mereka. Kebanyakan ibu².
"Jungkook!"
Jungkook menoleh saat namanya dipanggil
"Eh. Kak Yoongi. Menejemput Yoonjo?"
Yang ditanya hanya mengangguk
"Sudah lama, Kak?"
"Lama banget. Aku sudah menunggu sejak sepuluh menit yang lalu. Jihyo minta anaknya segera dijemput. Padahal jam pulang sekolah masih lama."
Jungkook hanya terkekeh. Kaka iparnya ini baru menunggu sepuluh menit saja merasa lama. Bagaimana dengan Jungkook yg kadang sudah ada di depan sekolah tiga puluh menit sebelum bel berbunyi?
"Memang Kak Jihyo kemana?"
"Arisan," jawab pria pucat itu singkat.
Jungkook kembali terkekeh. "Sabar, Kak. Setelah ini anak-anak pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Sesuatu Di Hatiku [END]
Fanfiction[17+] Jungkook-Nayeon-Taehyung Ini adalah perang antara cinta dan logika. Antara Jungkook Sang Masa Lalu, dan Taehyung Sang Massa Kini. Lantas, siapakah Sang Masa Depan? Dua bukit itu dipisahkan oleh sebuah jurang dalam bernama masa lalu dan trauma...