Cahaya mulai menerobos masuk ke kamar luas milik kepala keluarga Jeon. Mata yang masih terpejam itu perlahan terbuka. Jungkook mengerjapkan matanya. Pagi yang cerah pastinya. Semakin cerah saat dia melihat wajah putri manjanya yg cantik.Cup! Satu kecupan mendarat di bibir mungilnya.
"Sayang. Ayo bangun, Nak. Ini hari Sabtu, loh."
"Mina sayang. Ayo bangun... Kita bersihkan rumah," kata Jungkook sambil mengusap surai Mina.
Tanpa membuka mata, Mina merapatkan tubuhnya ke dada Sang Ayah. Lalu memeluknya
"Mina. Ayo sayang, Mina mandi biar Ayah buatkan sarapan."
"Eeuh... Ayah disini saja," katanya dengan mata yang masih menempel
"Ayah mau mandi dulu ya kalau gitu. Kamu lanjut tidurnya"
Mina langsung membuka mata.
"Tidak mau. Mau Ayah."
Jungkook terkekeh. "Mau ayah. Emang Ayah apa?"
"Ayah manusia"
"Manusia apa?"
"Manusia jelek"
"Loh. Kok jelek?"
"Belum mandi"
"Mangkanya Ayah mandi dulu ya"
"Mina juga mau mandi"
"Ya sudah. Mina Ayah mandikan. Lalu Ayah mandi--"
"Lalu buat sarapan bersama. Lalu membereskan rumah dan belanja," sela Mina
"Anak pintar"
"Ya sudah. Ayo bangun!"
Segera Jungkook melaksanakan aktivitasnya. Memandikan Mina. Memasak sarapan bersama sanga anak. Membereskan rumah. Lalu belanja.
Tak terasa jam sudah menunjukan pukul sepuluh pagi. Mina sudah terlihat lelah karena membantu ayahnya.
Mina itu manja. Tapi tidak malas. Maksudnya kalau ada yg bekerja, dia pasti ingin ikut bekerja.
"Ayah. Mina mau ice cream"
"Iya. Sebentar ya," kata Jungkook yg masih mengelap piring
"Ayo Ayah!"
"Iya iya. Sebentar"
Kemudian Jungkook menunggalakn pekerjaannya sementara untuk mengambilkan ice cream Mina
"Cha. Jangan dihabuskan sekaligus ya. Nanti kamu pilek"
"Iya Ayah"
Jungkook melihat anaknya makan ice cream dengan riang. Kemudian dia kembali mengerjakan pekerjaannya yg tertunda.
"Mina. Makannya sudah, ya. Nanti pilek"
"Nanggung Ayah. Kurang sedikit."
"Ayah kan tadi sudah bilang jangan dihabiskan. Ini malah dihabiskan."
"Sudah terlanjur Ayah. Nanggung, jadi Mina habiskan sekalian," kata Mina yg sukses membuat Jungkook menghela nafas
"Ayah mau ke kamar dulu. Membereskan kamar."
"Oke."
Jungkook pun pergi ke kamar dan membereskan kamarnya. Dia belum sempat membereskannya karena sedari tadi membereskan baguan bawah rumahnya. Lagipula Jungkook juga jarang menempati kamarnya sendiri. Dia lebih sering tidur di kamar anaknya.
Jungkook geleng-geleng kepala saat membuka lemarinya. Sudah lama tidak ditata. Bagaimana bisa dia sangat jorok?
Jungkook membuang nafas. "Berantakan sekali. Kapan terakhir kali aku membereskan lemari ya?" Monolognya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Sesuatu Di Hatiku [END]
Fanfiction[17+] Jungkook-Nayeon-Taehyung Ini adalah perang antara cinta dan logika. Antara Jungkook Sang Masa Lalu, dan Taehyung Sang Massa Kini. Lantas, siapakah Sang Masa Depan? Dua bukit itu dipisahkan oleh sebuah jurang dalam bernama masa lalu dan trauma...