Saat sampai di rumah,Zayn merebahkan tubuhnya diatas kasur sambil menatap langit-langit kamar.Entah kenapa pikirannya telah dikuasai oleh bayangan Zahra.
awalnya,ia tersenyum dengan sendirinya.namun,ia langsung mengerjapkan matanya setelah tersadar jika ia baru saja memikirkan orang yang menurutnya tidak terlalu penting.
"sadarlah Zayn,kau hanya mengganggunya saja...tidak ada kata lebih",kata Zayn sambil merapikan bantalnya.Ia segera memejamkan matanya hingga tertidur pulas.
Fatimah sedang berada di rumah Zahra karena mereka mau mengerjakan tugas kuliah bersama.keduanya terlihat sibuk untuk menyelesaikannya.
Tak lama kemudian,ibunya Zahra datang dengan membawa beberapa makanan ringan dan juga minuman.beliau tersenyum melihatnya.
"Aaah,akhirnya selesai juga",kata Zahra dengan perasaan yang melegakan.
"Iya dan sekarang saatnya bersantai-santai",balas Fatimah.keduanya akhirnya membanting tubuhnya diatas kasur.
"Ra..."
"Heeem..."
"Kak Zayn..."
Zahra menoleh saat Fatimah menyebut nama pria itu.
"Dia itu tertarik denganmu"
"Kata siapa?"
"Kataku...",balas Fatimah sambil tersenyum.
"Kamu ngarang kan?"
"Enggak,ini pendapat aku"
"Kalau begitu,pendapatmu yang salah"
"Aku yakin jika pendapatku ini benar"
"Tapi aku enggak yakin"
"Oh...iya?"
Zahra mengangguk pelan.
Kali ini,Fatimah mulai tertawa karena ia memang berniat untuk menggoda sahabatnya itu sementara Zahra,ia mencubit lengan sahabatnya.
"Jika saja kak Zayn menyatakan cintanya,apa kamu akan menerimanya?"
Zahra terdiam sejenak.setelah itu,ia merespon pertanyaan Fatimah.
"Aku tidak akan menerimanya"
"Kenapa?"
"Dia tidak akan serius"
"Jadi,kamu maunya langsung di khitbah nih?".
"Tentu saja,tapi tidak berharap jika dia yang melakukannya"
"Jangan gitu,siapa tahu dia adalah jodohmu?"
"Semoga saja enggak"
***
Keesokan harinya,Zahra terlihat sangat bersemangat setelah tiba di kampus.ia berjalan sambil menyapa beberapa teman dan juga kakak tingkatnya.
Zayn yang mendapati keberadaan Zahra langsung menampakkan senyum jailnya.ia berjalan mendekati Zahra yang saat ini sedang asyik mengobrol.
Kedua wanita yang saat ini sedang mengobrol dengan Zahra kini fokus menatap Zayn hingga tak lagi menghiraukan apa yang Zahra katakan sedari tadi.
Zahra menganga seakan merasa dicueki oleh mereka dan saat ia menoleh ke belakang,ia baru mengetahui jika Zayn lah penyebabnya.Zahra segera melangkah hendak meninggalkan mereka.
"Tunggu...",kata Zayn.
Zahra menghentikan langkahnya tanpa menoleh ke belakang hingga membuat Zayn tersenyum bangga.namun, senyuman itu menghilang ketika Zahra kembali meneruskan langkahnya.
"Aissssh...",pekik Zayn sebal sambil berlari mengejar Zahra lalu merentangkan tangannya.
"Kau mau kemana? kenapa kau menghindar dariku?",tanya Zayn bersama rasa jengkelnya.
"Aku mau ada kelas,Zayn...",balas Zahra dengan santainya.
"Jangan hadir,khusus hari ini,kita jalan-jalan saja,oke...!",Zayn berkata sambil memainkan kunci mobilnya.
"Aku tidak mau",Zahra membalikkan badan namun Zayn menarik tas ransel milik Zahra.
Zahra menganga seakan terkejut saat tas ranselnya di tarik.
"Kau harus mau dan kau tidak boleh menolak ajakanku",kata Zayn bersikeras.
Zahra membalik badan kearah Zayn.
"Tolong,please?jangan ganggu aku"
"Aku akan terus mengganggumu"
"Sampai kapan kamu akan terus menggangguku?"
"Sampai kau bersedia menyerahkan hatimu"
"Ap...apaaa?"
Zayn tersenyum lebar sedangkan Zahra mengerutkan keningnya seakan tak percaya dengan kata yang baru saja ia dengar.
warga kampus yang menyaksikan kejadian itu juga merasakan apa yang saat ini di rasakan oleh Zahra.
"Kenapa?kau suka mendengar kata-kataku tadi?",kata Zayn.
"Sama sekali enggak".
"Ayolah,sayang.susah amat sih suruh masuk ke dalam mobil.apa perlu aku gendong?"
"Ja...jangaaan...!, Zahra berkata sambil melambaikan kedua tangannya.kedua bola matanya tertuju kearah belakang Zayn",ituuu..."
"Itu apa?"
"Ada pak Salim"
Pak Salim adalah dosen killer di kampus ini.
"Hah...",Zayn menoleh kearah belakang dengan wajah paniknya sementara Zahra langsung berlari. Dalam hatinya berkata,"ya allah, maafkan Zahra. Zahra tengah berbohong. Zahra terpaksa melakukannya"
Setelah menyadari jika Zahra telah berhasil kabur,Zayn merasa tertipu.
"Oh,jadi dia telah mengelabuhiku...awas saja,aku akan membalas perbuatannya"
***
Ayo,dukung terus kisah cinta Zayn dan Zahra dengan memberi vote di cerita ini...
Jika ada kritik dan saran mohon berkomentar 🙏
Share sebanyak-banyaknya yaaa ... 😍
Terimakasih sudah mau membaca karyaku 😀😊

KAMU SEDANG MEMBACA
Zahra I Love You
Teen FictionKau mau kemana? kenapa kau menghindar dariku?" tanya Zayn bersama rasa jengkelnya. "Aku mau ada kelas, Zayn..." balas Zahra dengan santainya. "Jangan hadir, khusus hari ini, kita jalan-jalan saja, oke...!" Zayn berkata sambil memainkan kunci mobilny...