7

2.8K 177 23
                                    

"hai...beauty...",sapa Zayn sambil melesatkan senyumannya yang menggoda.

Zahra hanya mematung hingga beberapa menit kemudian,ia mulai bergerak kearah pintu.Zayn tertawa melihat Zahra yang sedang kesulitan membuka pintu karena pintu itu memang sudah terkunci.

Zayn berjalan kearah Zahra lalu menyandarkan lengan kanan di papan pintu itu sembari memandang wajah gadis itu dengan senyuman khasnya.

"Mau aku bantu dobrak pintunya?",Zayn menawarkan bantuan dengan nada yang terdengar merayu.

"Tidak usah",balas Zahra singkat.

"Jadi,kamu mau selamanya tinggal disini bareng aku?",Zayn terlihat senang sekali,"benar-benar kejutan yang tak terduga".

"Emangnya,kamu bisa dobrak pintu ini?".

"Gampanglah...dobrak hati kamu yang gampang-gampang susah".

Zahra mengangkat sebelah alisnya seakan tak termakan dengan kata-kata gombal itu.

"Kenapa pulang?Kamu mau kerja disini kan?".

"Enggak jadi".

"Why...?gajinya kurang?aku tambah deh".

"Aku tidak mau",balas Zahra jutek.

Tiba-tiba saja,bel rumah kembali berdering.Zayn merogoh saku celananya untuk mengambil sebuah kunci.

Setelah pintu terbuka,Zayn senang melihat siapa yang datang.dia adalah ruqayah,mamanya zayn.beliau baru saja datang dari Korea.

"Mamaaa...",kedua tangan Zayn langsung memeluk tubuh wanita berhijab itu.

"Iya sayang...gimana kabar kamu?",suara ruqayah terdengar lembut.

"Seperti yang mama lihat...I'm fine...!".

"Itu siapa?".

Zahra tersenyum dan mencium punggung tangan kanan ruqayah.

"Oh,dia...dia calon menantu mama".

Zahra menatap Zayn dengan kernyitan di dahinya.zayn hanya tersenyum.

"Masyaallah,cantiknya...",ruqayah memujinya sambil menyentuh dagu Zahra kemudian bertanya,"nama kamu siapa nak?".

"Zahra Tante".

"Wah,nama yang indah".

"Makasih Tante".

"Gimana ma...aku pinter kan nyari calon istri?".

"Iya,kamu pinter sekali".

"Eeem...Tan...te...",belum selesai Zahra berbicara,Zayn sudah memotongnya.

"Ma...kita makan siang dulu ya,mumpung ada beauty".

"Beauty...?".

"Maksud aku Zahra ma".

"Oooh...yasudah ayo!".

Akibat ulah Zayn,Zahra jadi mengurungkan niatnya untuk segera pulang ke rumahnya.zayn tertawa pelan melihat wajah kesal zahra,ia malah menggoda Zahra dengan mengedipkan sebelah matanya.

Ridwan menyapa ruqayah dan menyalaminya.merekapun makan siang bersama-sama.

Seusai makan siang,Zayn melaporkan kepada mamanya bahwa ia akan mempekerjakan Zahra di rumah ini.lebih tepatnya,ia meminta izin kepada beliau agar menyetujui rencananya.

"Gimana ma?setuju dong ma?".

"Enggak...mama enggak setuju".

Zahra I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang