8

2.6K 156 17
                                    

malam harinya,Zayn mulai bangkit dari tempat tidurnya.ia mulai melangsungkan rencananya untuk bisa keluar dari rumahnya.

mulai dari menaruh guling diatas kasur lalu menutupinya dengan selimut hingga sampai ia harus berusaha berjalan tanpa suara untuk menghindari adanya petugas keamanan rumahnya agar mereka tak bisa memergokinya.

Kini hanya tinggal langkah terakhir yaitu memanjat pagar belakang rumahnya.itupun tidak luput dari pengawasan Tommy,salah satu petugas keamanan.saat itu,ia sedang bersenandung.

tak lama kemudian,Tommy berlari kearah kamar mandi.entah kenapa perutnya tiba-tiba sakit.itu adalah kesempatan Zayn untuk bisa keluar dari rumahnya lewat pagar belakang.

Setelah berhasil melewatinya,Zayn tersenyum lebar sambil melihat kearah Ridwan yang sudah setengah jam menunggunya diluar.

"Yaelah Zayn,lama amat sih kamu?",celoteh Ridwan.

"Sorry bro...,rumahku udah dijaga ketat nih jadi aku kesulitan jika mau keluar malam",balas Zayn.

Saat itu,Ridwan baru ingat jika ada tante ruqayah di rumah ini.sejak itu,ia paham dengan situasi sekarang karena beliau tidak akan tinggal diam.

beliau pasti sudah memerintahkan beberapa petugas keamanan untuk mengawasi zayn.merekapun mengendarai motornya masing-masing.

Zayn punya kebiasaan keluar malam bahkan hampir setiap hari.ridwan pun juga sama,mereka memang bandelnya minta ampun.

Mereka sering berkunjung ke klub malam untuk bersenang-senang.biasanya,Zayn tak sesulit ini untuk keluar malam karena tidak ada penjagaan ketat seperti ini.

entah kenapa,ruqayah sudah mulai cerdas untuk memperkerjakan pria-pria berkostum hitam itu untuk mengawasi rumah dan juga anaknya.jika saja tadi Tommy tak pergi ke kamar mandi,ia tak akan bisa lolos dari rumahnya sendiri.

Setiba di klub,mereka langsung menari menikmati alunan musik yang berdentum keras.mereka nampak menyapa beberapa teman yang di kenalnya.

Tak lama kemudian,Zayn keluar dari kerumunan banyak orang yang masih asyik menari.entah kenapa ia merasa agak lelah dan mulai mendekati sebuah kursi.

Seorang bartender menawarinya segelas minuman namun ia menolaknya dan lebih memilih untuk memainkan ponselnya.

Tiba-tiba,seorang gadis seksi menatap kearah Zayn sambil tersenyum lalu menghampirinya.gadis itu memeluknya dari belakang, membuat Zayn merasa terkejut.

"Hai... tampan?",kata gadis itu dengan melingkarkan kedua tangannya ke leher zayn,"maukah kau menari denganku?".

Zayn tersenyum mendengar ajakan si gadis.

"Maaf,aku tidak bisa sayang",Zayn berkata sambil merapikan rambut si gadis,"aku sedang ingin bersantai".

Keduanya pun terlihat menikmati obrolannya.namun,seorang pria datang dengan wajah jengkelnya sembari menatap kearah Zayn.kedua tangannya mengepal dan ia pun mulai berjalan mendekati Zayn lalu...

"Braaak...",pria itu menjatuhkan Zayn dari kursinya hingga membuat ricuh suasana klub saat itu.zayn tersungkur dan mengusap darah yang mulai keluar di ujung  bibirnya.

Ridwan dan yang lainnya berlari ke tempat kejadian,mereka melihat zayn sudah di kelilingi oleh para pengunjung klub.amarah Zayn mulai berkecamuk,ia pun segera menepis tangan kanan pria itu yang hendak memukulnya dan menghajarnya kembali.

Untung saja,Ridwan dan lainnya berhasil melerai mereka karena jika tidak,maka pria yang tiba-tiba menghajar Zayn itu pasti sudah mati di tangan zayn karena ia memang jago berkelahi.

Semua terjadi karena gadis itu,pria yang menyerang Zayn barusan adalah partner kencannya.ia mengira jika Zayn lah yang merayu sang gadis,padahal sebaliknya.

Zayn melirik jam tangannya.ia pun langsung bergegas pergi tanpa menghiraukan teman lainnya.

Ia memang harus cepat-cepat kembali karena takut jika ruqayah marah karena tahu jika dirinya diam-diam meninggalkan rumah hanya untuk melakukan aktivitas yang sudah memang dilarang oleh ruqayah.jika ruqayah tahu tentang ini,maka beliau akan marah besar.

Sekitar jam 8 pagi,Zayn turun menuju ke ruang makan untuk segera berpamitan kepada mamanya.ia pun mencium punggung tangan kanan ruqayah.

"Zayn...",panggil ruqayah.

"Iya ma...ada apa?",balas zayn.

"Kok kamu pakai masker?kamu sakit?",tanya ruqayah dengan wajah cemas.

"Eng...enggak kok ma.zayn cuma flu biasa kok ma".

"Oh..."

Zayn pun segera melanjutkan langkahnya menuju ke bagasi.

🐸🐸🐸

Aisyah sedang bersantai di perpustakaan sambil mengobrol bersama kedua kawannya.ia tak sengaja melihat Zayn lewat lalu meneriakinya membuat Zayn menghentikan langkahnya.

"Zayn,ada apa?kamu sakit?".

Zayn hanya menggelengkan kepalanya.

"Lalu..."

Namun Zayn hanya terdiam.

Akhirnya,Aisyah membuka paksa masker yang dikenakan oleh Zayn.ia terkejut melihat luka memar di sudut bibir Zayn.namun ia tahu jika zayn pasti habis berkelahi.

Aisyah sempat mau mengobatinya namun Zayn menolaknya.ia malah pergi begitu saja.

"Dasar... keras kepala",seru aisyah.

Zahra sedang sibuk menyelesaikan tugas kelompok yang harus di kumpulkan besok.saat ini,ia berada di ruang komputer.sekilas,ia melihat Zayn lewat di depan ruang komputer.

"Ahhh...sakit",Zayn mengernyit tak tahan dengan rasa sakit itu.sekarang,ia sedang duduk di kursi panjang di taman kampus.

Namun,ia berhenti bergumam saat kedua bola mata Zayn melirik kearah gadis yang duduk di sebelahnya namun masih ada jarak.gadis itu adalah Zahra.zayn langsung tersenyum jail.

"Apa kau sudah mulai menyukaiku?",Zayn bertanya dengan ekspresi menggoda.

"Tidak...!",jawab Zahra masih dengan nada juteknya.

"Lalu,apa yang membawamu kesini?".

Zahra menatap tajam ke area bibir Zayn hingga membuat Zayn salah mengartikannya.

"Kau ingin aku menciummu?",Zayn melebarkan matanya,"maaf sayang,aku masih belum bisa memberikannya padamu.kau tahu kan jika bibirku sedang sakit".

"Ssssssttt...",Zahra sedikit geram dengan Zayn yang masih sempat-sempatnya menggodanya.terlihat dari mimik wajah Zahra saat ini.

"Ehmm...aku dengar semuanya lho",tiba-tiba saja terdengar suara Fatimah dari arah belakang kursi hingga membuat Zayn terkejut.ia membawa sebuah handuk kecil dan air es.

Zahra mulai melakukan pengompresan pada bibir Zayn.ia melakukannya dengan hati-hati.zayn tak henti-hentinya menatap Zahra sambil tersenyum kecil.

Namun siapa sangka jika kejadian itu disaksikan oleh Aisyah dari kejauhan.ia cemburu melihat kedekatan mereka.matanya sedikit berkaca-kaca kemudian pergi begitu saja.

🐸🐸🐸

Terimakasih sudah mau membaca karyaku 😀😊

Dukung terus kisah cinta Zayn dan Zahra dengan memberikan vote untuk cerita ini.

Jika ada kritik dan saran,mohon berkomentar...🙏

Zahra I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang