Assalamualaikum para readers 😘
Ayo, dukung terus perjalanan kisah cinta Zayn dan Zahra dengan memberi vote dalam cerita ini...
Jika ada kritik dan saran mohon berkomentar 🙏
Share cerita ini sebanyak-banyaknya yaaa man-temaaan 😅😂
Terimakasih sudah mau membaca karyaku 😁😊
🍒🍒🍒
Makan malam sudah disiapkan oleh bi Ijah. Bermacam-macam menu makanan telah tersedia di meja makan. Ia juga berpikir jika ia tak akan mampu menghabiskan semua makanan ini. Tiba-tiba, muncul sebuah ide. Zayn berniatan untuk berbagi.
Ia merogoh ponsel di saku celananya lalu mengirim sebuah pesan kepada beberapa temannya. Mereka yang menerima pesan itu pun tersenyum lalu bergegas pergi ke rumah Zayn. Mereka adalah teman-teman sekolah yang tinggal di kos-kosan. Saat itu, Mereka sedang asyik berkumpul bersama.
Selang beberapa menit, merekapun datang dan saling bertos ria. Menu makanan sudah dipindahkan diatas tikar agar lebih leluasa saja. Zayn mengajak mereka untuk makan bersama.
"Wah, hari ini kita makan gratis nih?" Kata Rohman.
"Ya, iyalah. Lumayan, ngirit duit" sahut Faisal dan diiringi tawa oleh lainnya termasuk Zayn. Yah, begitulah candaan dari anak-anak kos. Zayn tak melupakan bi Ijah. Ia mengajak beliau untuk makan bersama.
🤗🤗🤗
Zahra berada di ruang tengah sendirian. Sang ibu akhirnya tersenyum dan mendekati putrinya itu.
"Nak..." Sang ibu menyentuh pundak Zahra.
"Oh iya, Buk. Ada apa?" Balas Zahra.
"Justru, ibu yang seharusnya nanya ke kamu. Ada apa?"
Zahra menunduk kemudian kembali menatap ibunya. Sebenarnya, Zahra mau cerita tapi malu.
"Ayo, cerita saja sayang. Aku ibumu. Jangan malu..."
Zahra menatap ibunya hingga muncul seulas senyum malunya. Namun, akhirnya Zahra bercerita.
"Sebenarnya, ada seorang pria yang..."
"Suka sama kamu?"
Zahra meringis setelah mendengar perkataan ibunya yang memang tepat sekali. Sang ibu pun paham tentang apa yang dirasakan oleh putrinya itu. Beliau malah tersenyum lebar.
"Ibu sarankan, kamu jangan pacaran nak"
"Eng...enggak kok, buk. Zahra enggak pacaran"
"Terus, kamu juga suka sama dia?"
Zahra hanya meringis mendengar perkataan sang ibu hingga membuat sang ibu tertawa renyah sambil menganggukkan kepalanya.
"Emm, yasudah. Kalau sudah saling suka, tunggu apa lagi. Langsung ibu nikahkan saja"
"Ibu..."
Lagi-lagi, sang ibu tertawa melihat ekspresi putrinya. Tadi itu, sang ibu hanya menggoda putrinya.
"Bagaimana kalau kamu coba ta'aruf saja sama dia, agar kalian bisa saling mengenal satu sama lain"
Zahra menatap kearah sang ibu lalu memeluknya.
"Iya, buk. Insyaallah"
Saat pelukan hangat itu terlepas, sang ibu kembali melontarkan pertanyaannya.
"Oh, iya. Ibu mau tahu nih, siapa pria itu?"
Seketika, Zahra mulai mengangkat alisnya dengan sedikit kikuk. Sang ibu tertawa melihat ekspresi putrinya.
Ponsel Zayn berdering, ia menerima sebuah pesan. Ketika ia melihat pesan itu, ia tertawa tanpa suara. Pesan itu dari Zahra, ia meminta Zayn agar merahasiakan kejadian pagi tadi.
😘😘😘
Zayn dan segerombolan anak lainnya sedang nongkrong di halaman parkiran kampus. Seperti biasa, ia duduk diatas mobilnya dan disampingnya sudah ada Alif dan Ridwan. Entah apa yang sedang mereka bahas hingga membuat mereka tertawa lepas.
Jono, mahasiswa semester tiga tiba-tiba berlari kearah Zayn. Kedatangannya membuat segerombolan pria itu berhenti tertawa, mereka memasang wajah penasarannya.
Jono tertawa sambil menyodorkan ponselnya kepada Zayn. Zayn mulai membuka layar ponsel itu.
Kejadian itu berbarengan dengan sebuah angkutan yang kini terhenti di depan gerbang kampus. Angkutan itulah yang membawa Zahra sampai ke kampus. Zahra mulai turun dari angkutan kemudian menyodorkan uang ongkos kepada kernet. Ia pun berjalan memasuki kampus.
Zayn melihat grup medsos sekolah di ponsel milik Jono dan ternyata, ada sebuah kabar yang menggemparkan kampus. Video Zayn saat menyatakan cinta kepada Zahra sudah tersebar. Semua anak yang berada disana langsung menganga.
Tak lama kemudian, Zahra berjalan melewati parkiran kampus. Zahra tak sengaja melihat kearah Zayn dan segerombolan anak lainnya. Mereka semua menatap kearah Zahra. Tanpa terkecuali Zayn, ia menatap wajah Zahra sambil tersenyum miring.
😎😎😎

KAMU SEDANG MEMBACA
Zahra I Love You
Teen FictionKau mau kemana? kenapa kau menghindar dariku?" tanya Zayn bersama rasa jengkelnya. "Aku mau ada kelas, Zayn..." balas Zahra dengan santainya. "Jangan hadir, khusus hari ini, kita jalan-jalan saja, oke...!" Zayn berkata sambil memainkan kunci mobilny...