3

3.8K 200 20
                                    

Zahra yang awalnya sengaja mempercepat langkahnya kini mulai terhenti karena ia merasa jika sudah tidak ada orang yang mengikutinya dari belakang.

Perlahan ia menoleh ke belakang untuk memastikan bahwa Zayn sudah benar-benar tak mengikutinya lagi.

ia bersandar di sebuah tembok sebuah gedung yang baru saja ia masuki. Ia bernafas lega sambil memejamkan matanya sejenak.

Tak lama kemudian, kedua tangan milik seseorang menempel di tembok tempat Zahra bersembunyi dan setelah Zahra membuka kedua matanya kembali, ia melebarkan matanya saat mengetahui siapa yang kini berada di hadapannya.

Zayn tersenyum lebar sambil menatap tajam wajah cantik Zahra sementara Zahra, ia langsung menunduk dan memikirkan sebuah cara agar dapat keluar dari gedung yang ia rasa sudah tak aman lagi untuk bersembunyi.

"Kau pintar juga menemukan tempat kencan kita?" Zayn mengawali pembicaraannya sambil melihat sekeliling gedung yang saat itu memang dalam keadaan suasana sepi.

"Kencaaan?" balas Zahra.

Zayn mengangguk.

"Sudahlah, jangan menghindar dariku atau kau akan menyesal telah menyia-nyiakan pria setampan diriku" dengan pedenya Zayn berkata seperti itu.

"Kau salah karena aku tidak akan menyesalinya" balas Zahra.

"Kau akan menyesalinya..."

"Tidak..."

Zayn tiba-tiba saja tertawa renyah membuat Zahra terheran.

"Kau keras kepala juga ya?" Zayn berkata dengan nada sisa tawanya tadi.

"Apa maumu? kenapa kau mulai menggangguku?"

Zayn terlihat senang setelah mendengar pertanyaan yang baru saja di lontarkan oleh Zahra.

"Aku mau, kau mencium bibirku satu kali saja. Aku berjanji tidak akan mengatakannya kepada siapapun dan aku tidak akan mengganggumu lagi" kata Zayn dengan nada lembut.

Akibat dari perkataannya itu, Zahra melesatkan satu tamparan hingga membuat pipi Zayn memerah.

Tangan kirinya terlepas dari tembok itu lalu beralih memegang pipi merahnya.

"Itu ciuman untuk kamu" kata Zahra dengan nada kesal lalu kemudian pergi dari hadapan Zayn.

***

"Apaaa? ada gadis yang berani menamparmu?" kata Ridwan sambil tertawa terpingkal-pingkal.

"Enggak lucu ah..." kata Zayn dengan wajah sebalnya.

Muhammad Ridwan, ia adalah sahabat karib Zayn. Mereka sudah dekat sejak mereka masih duduk di bangku SMP hingga sekarang.

Ia tampan dan juga kaya, sama seperti Zayn. Hanya saja, ia kalah tipis dengan Zayn yang memang memiliki lebih banyak penggemar walaupun dia bukanlah seorang aktor ternama.

"Katakan padaku, Siapa gadis pemberani itu?" Ridwan mulai penasaran.

"Aku tidak mau memberitahumu" balas Zayn.

"Kenapa?"

"Aku takut kau akan merebutnya dariku"

Ridwan kembali tertawa lepas.

"Apa kau sudah tergila-gila padanya?"

"Tidak juga"

"Lalu..."

"Aku hanya suka mengusiknya saja"

"Jika kau tidak menyukainya, kenapa kau tidak membiarkan dia dimiliki oleh orang lain termasuk aku"

"Karena dia adalah targetku"

"Dasar posesif"

Ridwan mengecek ponselnya, ia membuka sosmednya yang lagi ramai-ramainya. Ridwan tersenyum puas ketika membaca obrolan anak-anak kampus. Terjawab sudah apa yang ingin ia ketahui sedari tadi.

"Sejak kapan kau mengejar gadis berhijab?" tanya Ridwan.

Ridwan melihat foto yang di posting oleh anak-anak. Zayn mengangkat sebelah alisnya dan merebut ponsel milik Ridwan.

Zayn tersenyum geli melihat obrolan anak kampus, banyak yang merasa patah hati.

"Dia sangat cantik, pantas saja kau tertarik padanya" kata Ridwan.

"Banyak gadis cantik yang berkeliaran di kampus ini dan baru kali ini aku menemukan gadis semacam dia. Dia sangat langka" Zayn menjawabnya sambil melihat foto zahra saat bersama dirinya, tentu saja itu adalah hasil jepretan dari anak kampus.

"Bagaimana jika kau benar-benar menyukainya?" tanya Ridwan.

"Sudah ku bilang, aku hanya ingin mengusiknya saja karena dia bukan tipeku" kini pandangan Zayn tertuju kearah kanan dan mendapati seseorang yang sedang berjalan kaki" aku hanya menyukai gadis cantik yang berpenampilan seksi"

Zayn tersenyum nakal, ia mencium punggung tangan gadis itu dan menerima ajakannya untuk melakukan kencan buta. Zayn meninggalkan Ridwan begitu saja. Sementara Ridwan, ia hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

***
Ayo, dukung terus perjalanan kisah cinta Zayn dan Zahra dengan memberi vote dalam cerita ini...

Jika ada kritik dan saran mohon berkomentar 🙏

Share sebanyak-banyaknya yaaa... 😍

Terimakasih sudah mau membaca karyaku 😀😊





Zahra I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang