40

1.2K 56 4
                                    

Assalamualaikum para readers 😉😚😍

Ayo, ikuti terus perjalanan kisah cinta antara Zayn dan Zahra dengan memberi vote dalam cerita ini...

Jika ada kritik dan saran, mohon berkomentar...

Share cerita ini sebanyak-banyaknya yaaaa...

Terimakasih sudah mau membaca karyaku 😃😊

***
Zahira mengunjungi ibunya di rumah sakit. Ia memegang tangan kanan beliau.

"Buk, sebentar lagi, ibuk akan segera sembuh. Aku rindu pelukan hangatmu, masakanmu, aku rindu semuanya"

Perlahan, air mata Zahira mulai menetes. Ia sangat menyayangi ibunya karena beliau adalah satu-satunya orang yang dia miliki. Ia sudah lama tidak mengenali sosok ayah. Ia pun mulai mencium tangan ibunya dengan isakan tangisnya.

Setelah beberapa jam menemani ibunya di rumah sakit, Zahira mulai keluar dari ruangan. Setiba di halaman rumah sakit, ia tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang dan setelah saling bertatap muka, Zahira terbelalak. Sepertinya, ia mengenali pria yang kini berada di hadapannya itu.

Pria itu adalah Zayn. Jelas saja, pertemuan yang tidak terduga itu membuat Zahira panik.

Beberapa menit kemudian, Ridwan dan lainnya berjalan kearah Zayn. Mereka terkejut akan kehadiran Zahira, sosok wanita yang wajahnya serupa dengan Zahra.

Zahira hendak membalikkan badan dan dibelakangnya, sudah ada Fatimah dan Zahra yang menghentikan langkahnya.

"Sial, aku merasa telah masuk kedalam sebuah perangkap" gumam Zahira dalam hatinya. Bagaimana tidak, ia telah dikelilingi oleh mereka.

Akhirnya, semua berkumpul di sebuah taman yang saat itu memang sangat sepi pengunjung. Hanya ada mereka.

"Hey, siapa kau? Kenapa wajahmu bisa sama persis dengan wajah Zahra? Apa jangan-jangan, kau memakai topeng yah?" Kata Alif dengan nada kesalnya namun masih terdengar kocak.

Zahira hanya terdiam, ia hanya berdiri sambil melipat kedua tangannya diatas dada. Pandangannya fokus kearah Alif.

"Sebaiknya, kau jujur saja. Siapa kau? Kenapa kau berusaha untuk merusak hubungan Zahra dan Zayn dengan cara berpura-pura menjadi Zahra" sahut Ridwan.

Zahira mengedarkan pandangannya kearah orang yang kini telah mengelilinginya.

"Aku Zahira..." katanya sambil menunduk lesu sembari memainkan jemarinya.

"Sudahlah, jangan memasang wajah memelas. Kami juga tidak akan mengasihanimu. Kami akan membuat perhitungan terhadapmu" sahut Alif.

Zahira menoleh kearah Zahra. Ia mulai berjalan kearah Zahra sambil merengek namun tak ada air mata yang keluar.

"Kakak, aku mohon, maafkan aku. Aku terpaksa melakukan semua ini" kata Zahira dan ia pun kembali merengek.

Zahra mengelus pundak Zahira sambil tersenyum kecil, membuat yang lainnya terheran.

"Jangan hiraukan dia, Zahra. Itu hanya air mata buayanya saja" teriak Zayn.

Zahra menangkup wajah Zahira dengan kedua tangannya lalu tersenyum. Zahira memasang wajah kagetnya karena Zahra sama sekali tak terlihat seperti orang yang sedang sakit hati. Ia juga seperti tak ada rasa dendam.

"Iya, dek. Aku memaafkanmu" balas Zahra.

"Benarkah...?"

Zahra mengangguk sedangkan Zahira tersenyum lebar.

Zahra I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang