Assalamualaikum para readers 😘
Yuk, dukung terus perjalanan kisah cinta Zayn dan Zahra dengan memberi vote dalam cerita ini...
Jika ada kritik dan saran mohon berkomentar 🙏
Share cerita ini sebanyak-banyaknya yaaa 😍😅
Terimakasih sudah mau membaca karyaku 😁😊
🍒🍒🍒
Zayn, Alif dan Ridwan sedang makan malam bersama di sebuah resto. Namun, ada yang terkesan beda untuk Ridwan dan Alif saat mau menyantap makanan yang mereka pesan. Makanan yang baru mau ia masukkan kedalam mulut masing-masing tiba-tiba saja batal hanya karena tengah menyaksikan Zayn yang sedang menelungkupkan kedua tangannya lalu berdo'a.
Setelah berdo'a, ia mengusapkan kedua tangannya kearah wajah seperti kala selesai berdo'a. Kini, Zayn mulai menyantap makanannya.
Zayn menatap kearah kedua sahabatnya sambil tetap mengunyah makanannya.
"Ada apa? Kenapa kalian memandangku seperti itu?" Tanya Zayn seusai mengunyah.
"Wah, baru kali ini kita menyaksikan Zayn berdo'a dulu sebelum makan" kata Ridwan Sementara Alif hanya mengangguk setuju.
"Bagus kan. Itu artinya, aku sudah berusaha untuk menjadi yang lebih baik" sahut Zayn.
"Ayo, makanlah. Jangan sungkan-sungkan" Zayn berkata sambil sedikit tertawa.
"Hahaha, kayak kakak yang neraktir kita aja. Padahal, bayar sendiri-sendiri" kata Alif. Kini, giliran Ridwan yang tertawa.
Akhirnya, Alif dan Ridwan juga membaca do'a sebelum makan dan tak lupa pula, Zayn dan kawan-kawannya juga akan membaca do'a setelah makan nantinya.
Di tengah perjalanan pulang, mereka nampaknya sedang menikmati perbincangannya. Mereka tertawa lepas. Tak lama kemudian, adzan isya' berkumandang. Seketika, mereka berhenti tertawa. Zayn melihat ada sebuah masjid di pinggir jalan. Ia pun meminta Ridwan untuk menghentikan mobilnya di masjid itu.
Mereka segera mengambil air wudhu dan setelah itu, mereka mengikuti kegiatan sholat berjamaah disana.
💘💘💘
Sepulang dari ekstra kampus, Abay tersenyum dan mendapati mamanya yang sedang asyik menelepon seorang teman. Tak lama kemudian, ada sebuah perbincangan yang membuat Abay harus mendengarkannya dengan baik-baik.
Rosy menceritakan semua kebenarannya mengenai konflik yang terjadi beberapa tahun yang lalu bahwa ia sudah berhasil menyingkirkan Ruqayah dari kehidupan Sultan. Beliau juga mengakui bahwa beliau telah berhasil merusak rumah tangga mereka. Bahkan lebih kejamnya lagi, ia menyewa Seseorang untuk menghabisi nyawa Ruqayah dengan cara tabrak lari. Yah, kejadian saat Ruqayah ditabrak oleh sebuah mobil hingga membuat nyawa Ruqayah hampir tak tertolong.
Seketika, Abay merasa kaku. Ia hanya berdiri dan membiarkan tas ranselnya terjatuh. Kedua matanya mulai berkaca-kaca.
Akhirnya, Rosy menyadari akan kehadiran Abay. Ia menoleh kearah belakang dan menurunkan ponselnya dari telinganya.
"Abay..."
Abay langsung berjalan mendekati Rosy.
"Ternyata, apa yang dikatakan Zayn itu memang benar. Mama memang jahat"
"Sayang, biar mama jelasin dulu"
"Enggak ada yang perlu dijelaskan, ma. Semua yang mama katakan barusan, sudah cukup jelas untuk menjawab kebingungan Abay selama ini"
"Abay kecewa sama mama"
Abay bergegas masuk kedalam kamarnya. Ia menutup pintu kamarnya dengan kasar hingga terdengar suara dentuman yang cukup keras.
"Sialan, rahasiaku sudah terbongkar" gumam Rosy dalam hatinya," apa yang harus aku lakukan sekarang?"
🐇🐇🐇
Zayn berada di ruang belajarnya. Ia mengambil sebuah buku di rak bukunya. Buku itu berisi tuntunan sholat, Zayn mau membacanya. Ia berusaha untuk belajar memahami arti bacaan sholat.
Hari itu, lumayan lah. Ia sedikit mulai memahaminya.
Tak lama kemudian, ponsel milik Zayn berdering. Sebuah panggilan masuk, panggilan itu dari Abay. Zayn tak mau mengangkatnya karena ia merasa jika Abay pasti hanya mengajaknya bertengkar. Ia memilih untuk membiarkan ponselnya berdering.
Zayn bingung, ia masih saja kesulitan bangun di waktu shubuh. Tiba-tiba, sebuah ide mampir di otaknya. Ia kan bisa memasang alarm di ponselnya.
"Ya Allah, kenapa enggak dari kemaren sih, aku pasang alarm nya?" Zayn mulai menggerutu, ia segera menyalakan alarm dan berjalan kearah kamarnya.
🍒🍒🍒
Pagi harinya, tepat saat adzan subuh berkumandang. Suara alarm milik Zayn berdering. Zayn mulai mengerjapkan matanya, berusaha untuk segera bangun, membersihkan diri dan mengambil air wudhu.
Ia bersiap untuk mendirikan sholat shubuh berjamaah di masjid dekat rumahnya.
Para jama'ah masjid sedang mendirikan sholat Sunnah rawatib dua rakaat sebelum shubuh. Zayn yang baru saja datang pun langsung mengerjakan sholat Sunnah rawatib.
Usai melakukan sholat Sunnah, Zayn tak sengaja bertatapan dengan seorang bapak tua yang kini sedang berada disampingnya. Beliau tersenyum ramah, Zayn membalas senyuman beliau.
Saat Iqamah berkumandang, keduanya bersama-sama menuju ke barisan sholat. Mereka berada di barisan pertama.
Saat semua jama'ah terbangun dari sujud dan beralih ke tahiyat akhir, bapak tua itu masih setia dengan posisi sujudnya. Hingga sampai salam pun, beliau tak kunjung bangun dari sujudnya.
Zayn yang berada disamping beliau pun mulai menyentuh pundak kanan beliau.
"Pak? Pak?" Kata Zayn dengan nada halus.
Semua jama'ah mulai melihat kearah beliau, termasuk sang imam. Salah satu dari jama'ah mulai memeriksa keadaannya. Tak lama kemudian, mereka mengucapkan kata
"Innalilahi wa innailaihi Raji'un"
Ternyata, beliau sudah dipanggil oleh Allah dalam keadaan sujud.
Subhanallah, sungguh mulia bapak ini. Beliau kembali kepada Allah dalam keadaan beribadah.
Seketika, Zayn merasa tersentuh hatinya. Kejadian ini semakin menguatkan Zayn agar lebih memperdalam lagi ilmu agama.
Ia memang sering mendengar orang yang meninggal dalam keadaan sujud. Namun, kali ini Zayn benar-benar melihat kejadian ini dengan nyata.
🍒🍒🍒

KAMU SEDANG MEMBACA
Zahra I Love You
Teen FictionKau mau kemana? kenapa kau menghindar dariku?" tanya Zayn bersama rasa jengkelnya. "Aku mau ada kelas, Zayn..." balas Zahra dengan santainya. "Jangan hadir, khusus hari ini, kita jalan-jalan saja, oke...!" Zayn berkata sambil memainkan kunci mobilny...