Assalamualaikum para readers 😘
Ayo, Dukung terus perjalanan kisah cinta Zayn dan Zahra dengan memberi vote dalam cerita ini...
Jika ada kritik dan saran, mohon berkomentar 🙏
Share sebanyak-banyaknya yaaa 😍
Terimakasih sudah mau membaca karyaku 😀😊
🌹🌹🌹
Geng 3G masih saja membahas soal kedekatan antara Zayn dan Zahra. Mereka akhirnya duduk di sebuah kursi panjang di depan kelas. Namun, Mereka berhenti mengomel ketika melihat seorang pria yang baru saja keluar dari kelasnya. Kini, pria itu tengah berada dihadapannya. dalam keadaan menunduk karena sedang sibuk memainkan ponselnya.
Mereka terdiam seakan penasaran dengan sosok pria itu dan saat pria itu mulai mendongak, geng 3G heboh.
Apalagi, si Abay sempat melempar senyum perkenalan kepada mereka. Merekapun bangkit dari kursi dan masih tetap menatap punggung Abay yang perlahan mulai menjauh.
Kalau seperti ini, Mereka kesulitan memilih diantara Zayn, Ridwan dan juga Abbay. Bahkan, Alif juga tidak sengaja menabrak Gisel. Mereka tak henti-hentinya menatap wajah Alif sedangkan Alif sendiri mengucapkan kata maaf kemudian bergegas pergi.
"Baru seminggu kita liburan, kok kuota cowok cakep nambah banyak amat ya?" Celoteh Gadis.
Di setiap perjalanan, Abay nampak tersenyum ramah kearah para mahasiswa yang tidak sengaja berpapasan dengannya. Mereka mengagumi keramahan Abay tanpa terkecuali para wanita. Mereka pasti sudah memasukkan Abay kedalam daftar list biasnya, setara dengan Zayn dan kawan-kawan.
Ternyata, Abay berjalan menuju ke tempat ekstra panahan. Ia tersenyum melihat Zahra yang hendak melesatkan anak panahnya kearah sasaran. Lamunan Abay terbuyar ketika banyak sekali anak ekstra panahan yang meneriakinya. Abay bingung, apa kesalahan yang ia perbuat hingga mereka seakan mau mengusirnya.
Akhirnya, Zahra meletakkan kembali busur panahnya dan hendak berjalan mendekati Abay.
"Ra, kenalin ke aku ya si senior itu. Siapa tahu, dia jodoh aku" kata Rere, gadis berambut panjang yang kini berada di sebelah kiri Zahra. Tidak hanya Rere, teman wanita lainnya juga bergumam demikian.
"Ada apa kak? Kok mukanya cemas gitu?" Tanya Zahra.
"Emm, teman-teman kamu mau ngusir aku ya?"
"Ngusir?" Zahra tertawa setelah mendengar perkataan Abay barusan," siapa yang mau ngusir kakak? Enggak ada kok"
"Lah tadi, teman-teman kamu..."
"Mereka tadi cuma mau kakak minggir dari sini karena kakak berdiri tepat di samping kotak sasaran aku. Nanti, kalau kakak kena panah, gimana? Hayoo?"
Sumpah, Abay baru saja tersadar jika ia berdiri di tempat yang salah. Ia pun mengakui kesalahannya. Zahra juga mengajak Abay untuk bergabung bersama teman-teman lainnya. Toh, disana juga banyak para pria juga kok.
Baru saja Abay sampai disana, sudah banyak wanita yang bergerombol menjulurkan tangan kanannya untuk memperkenalkan diri. Tanpa terkecuali si Rere, ia yang paling antusias ingin berdekatan dengan Abay.
Seorang pria memanggil Abay dengan nada lantang. Pria itu adalah Rizky, teman sekelas Abay. Ia juga ikut ekstra memanah. Akhirnya, Abay berjalan mendekati si Rizky. Sepertinya, mereka berteman baik. Mereka saling bertos ria dan mulai mengobrol.
Abay mencoba untuk belajar memanah dan disaksikan oleh anak-anak yang ada disana termasuk Zahra. Mereka juga ikut membantu mengajarinya memanah dan akhirnya, Abay pun berhasil melesatkan anak panah tepat di sasaran walaupun ia sempat gagal berkali-kali.
Zayn tidak sengaja lewat sana. Ia pun mulai mendekat kearah kerumunan anak kampus dan mengambil paksa busur panah milik seorang pria. Zahra terkejut saat mengetahui kedatangan Zayn yang tiba-tiba saja berdiri disamping Abay. Ia khawatir jika akan terjadi perang dunia antar kedua pria tersebut sementara yang lainnya heboh.
"Alah, manah aja enggak bisa. Parah banget jadi orang" celoteh Zayn sambil mengambil anak panah.
Abay memasang raut wajah kesalnya, ia merasa terpancing dengan kata-kata Zayn.
Zayn berusaha untuk menunjukkan kehebatannya dalam memanah. Namun, aksi Zayn malah terlihat konyol. Bagaimana tidak, Zayn yang dengan pedenya berlagak seakan merasa jago dalam hal memanah, ternyata tidak mampu melepaskan anak panah kearah sasaran. Bahkan, anak panah hanya melesat beberapa sentimeter saja dan parahnya lagi, sudah lebih dari lima puluh kali ia mencobanya namun belum saja berhasil. Semua tertawa Kecuali Abay, ia hanya memasang wajah sinis sekaligus tersenyum miring seakan memberi kesan ejekan.
🍒🍒🍒
Bagaimana guys?
Sampai sini, Suka atau tidak nih dengan ceritanya?
Lanjut nih?

KAMU SEDANG MEMBACA
Zahra I Love You
Teen FictionKau mau kemana? kenapa kau menghindar dariku?" tanya Zayn bersama rasa jengkelnya. "Aku mau ada kelas, Zayn..." balas Zahra dengan santainya. "Jangan hadir, khusus hari ini, kita jalan-jalan saja, oke...!" Zayn berkata sambil memainkan kunci mobilny...