Assalamualaikum para readers 😘
Yuk, dukung terus perjalanan kisah cinta Zayn dan Zahra dengan memberi vote dalam cerita ini...
Jika ada kritik dan saran mohon berkomentar 🙏
Share cerita ini sebanyak-banyaknya yaaa 😍😅
Terimakasih sudah mau membaca karyaku 😁😊
🍒🍒🍒
Setiba di rumahnya, Abay mendapatkan sebuah kejutan.
"Surprise..." Teriak sepasang suami istri itu.
Mereka adalah kedua orangtua Abay. Mereka bergantian memeluk Abay.
"Sayang, kenapa muka kamu kusut begini? Kamu enggak suka, papa sama Mama dateng?" Tanya Rosy.
"Abay butuh kejujuran dari mama dan juga papa"
"Ke...jujuran? Kejujuran tentang apa?"
"Kejujuran soal konflik beberapa tahun yang lalu antara mama, papa dan Tante Ruqayah"
Mata Rosy langsung terbelalak begitupun juga Sultan.
"Nak, kamu meragukan mama kamu? Kamu enggak percaya sama mama? Sama papa?" Kata Rosy Sementara Sultan hanya terdiam.
"Ruqayah lah yang bersalah, nak. Dia yang mau menghancurkan rumah tangga mama sama papa kamu" tambah Rosy.
Sultan mengelus pundak kanan Abay sambil berkata," sudahlah, nak. Kau pasti lelah. Cepat, tidur sana"
Abay berjalan kearah kamarnya. Rosy menghela napas, ia pasti penasaran kenapa Abay tiba-tiba saja menanyakan hal itu. Berbeda terbalik dengan Sultan, entah kenapa, Sultan terlihat sangat resah.
Abay merebahkan tubuhnya diatas kasur. Sejenak, ia mulai mengingat masa-masa indah disaat dirinya dan Zayn berteman baik. Ia melihat mobil Tamiya RC yang dulunya ia belikan untuk Zayn. Meskipun, mobil-mobilan itu sempat rusak karena Zayn memilih untuk melemparnya ke lantai dengan seragam sekolah yang berlumuran darah saat konflik itu terjadi. Abay memilih untuk memperbaikinya.
Ia juga masih menyimpan foto kebersamaan mereka. Diambilnya foto itu dari dalam dompetnya.
"Zayn, kenapa kita harus bermusuhan seperti ini? Sebenarnya, aku merindukan persahabatan kita yang dulu. Tapi nyatanya, kini kita saling membenci satu sama lain"
Pintu kamar Abay sedikit terbuka. Sultan melihat Abay di sela-sela pintu kamar dengan menghela napas. Beliau paham tentang perasaan Abay saat ini.
💖💖💖
Gisel dan Gadis sedang berkumpul di rumahnya Gita. Saat itu, Gisel melihat grup medsos anak kampus dan melihat video Zayn dan Zahra yang sedang banyak diperbincangkan.
"Kau melihat video itu lagi?" Tanya Gita.
"Iya, sampai saat ini, aku masih tidak percaya sekaligus tak terima" balas Gisel.
"Apa perlu, kita membuat perhitungan padanya? Suatu misal, melakukan bullying?" Sahut Gadis.
"Sudahlah, tidak usah. Untuk apa kita membully nya? Itu tidak baik" tegas Gita.
"Kenapa? Kan biar kapok tuh si Zahra" kata Gisel.
"Coba deh, kalian bayangin bagaimana rasanya Jika kalian yang jadi korban bullying?"
Seketika, Gisel dan Gadis terdiam setelah mendengar perkataan Gita.
"Sudahlah, kalian jangan sampai mengambil tindakan buruk seperti itu hanya gara-gara masalah soal cinta. Mengerti?"
Sontak, Gadis dan Gisel merasa aneh terhadap sikap Gita. Kenapa tiba-tiba dia berhati malaikat seperti itu?
💖💖💖
Sehabis sholat isya' di masjid, Zahra dan teman kampung lainnya sedang belajar mengartikan Al Qur'an yang dipandu oleh seorang ustad maupun ustadzah disana. Mereka nampak bersemangat sekali dalam belajar.
Sebenarnya, mengartikan Al Qur'an itu mudah. Tapi, bagaimanapun juga, semua ada prosesnya. Tidak langsung bisa secara instan.
Selain mengartikan Al Qur'an, mereka juga pernah belajar mengartikan do'a-do'a dalam bacaan sholat. Itu sangatlah penting, dengan belajar mengartikan do'a-do'a bacaan sholat, kita bisa menambah kekhusyukan dalam sholat kita karena kita bisa mengerti maksud dari apa yang kita ucapkan ketika sedang sholat.
😎😎😎
KAMU SEDANG MEMBACA
Zahra I Love You
Teen FictionKau mau kemana? kenapa kau menghindar dariku?" tanya Zayn bersama rasa jengkelnya. "Aku mau ada kelas, Zayn..." balas Zahra dengan santainya. "Jangan hadir, khusus hari ini, kita jalan-jalan saja, oke...!" Zayn berkata sambil memainkan kunci mobilny...