23

2.1K 116 1
                                    

Assalamualaikum para readers 😘

Ayo, Dukung terus perjalanan kisah cinta Zayn dan Zahra dengan memberi vote dalam cerita ini...

Jika ada kritik dan saran, mohon berkomentar 🙏

Terimakasih sudah mau membaca karyaku 😀😊

🌹🌹🌹

Langit mendung, udara dingin di pagi ini seakan membuat Zahra harus memakai jaket yang lebih tebal dari biasanya. Ia berjalan melewati depan coffe shop sambil mengapit skateboardnya. Hingga tak lama kemudian, Zahra mendapati seorang pria yang kini baru saja keluar dari pintu coffe shop. Ia pun menyapa pria itu.

"Aliiif" panggil Zahra.

Alif menoleh kearah Zahra sejenak. Kemudian, ia berniat untuk melanjutkan langkahnya seakan tak mau menghiraukan Zahra.

Zahra mendengus kesal, ia pun kembali memanggil nama Alif dengan nada yang lebih tinggi dari sebelumnya. Alif pun membalikkan badan dengan malasnya.

"Ada apaaa?" Sahut Alif sambil mengkerutkan dahinya. Mungkin, ia sedikit geram karena saat ini ia merasa tidak ingin diganggu.

"Aku mau bicara sama kamu, penting"

"Bahas apaan sih?" Tanya Alif ketus.

"Tentang Zayn"

Alif mengangkat sebelah alisnya. Mereka berdua pun duduk santai di bawah pohon yang rindang namun masih ada jarak. Alif pun melihat sekelilingnya.

"Ada apa?" Tanya Zahra.

"Kita...hanya berdua?" Alif melontarkan pertanyaan itu dengan wajah heran.

Tiba-tiba saja, Terdengar suara heboh dari seorang wanita dari belakang yang berhasil membuat Alif terkejut sedangkan Zahra hanya tertawa karena ia sudah terbiasa dengan kemunculan sahabatnya itu.

"Tenang saja, aku yang akan menemani kalian disini" sahut Fatimah.

"Kenapa harus kamu sih yang ada disini? Apa tidak ada wanita yang jauh lebih cantik lagi darimu?" Kata Alif.

"Kau..."

Zahra berusaha menengahi agar tidak terjadi adu mulut dan usahanya pun berhasil. Kini, Mereka fokus kearah masalah.

Zahra meminta penjelasan dari Alif tentang alasan Abay dan Zayn bertengkar. Ia juga mengakui kesalahannya saat menyudutkan Zayn dan mengatainya sebagai biang masalah tanpa mengetahui yang sebenarnya terjadi.

Alif terdiam, ia seakan bingung antara cerita atau tidak.

"Kenapa diam? Ayo, ceritakan!" Kata Fatimah dengan nada memaksa.

"Kau ini cerewet sekali ya? Ini bisnis antara aku dan Zahra. Kau tidak seharusnya ikut-ikutan" celetuk Alif dengan geram.

Alif dan Zahra tak henti-hentinya bertengkar dan lagi-lagi, si Zahra berusaha untuk menengahinya.

"Baiklah, begini Zahra. Beberapa tahun yang lalu..." Baru saja memulai berbicara, ponsel milik Alif berdering. Telepon dari Ridwan, ia pun mengangkat telepon itu. Padahal, Fatimah dan Zahra sudah serius sekali mendengar perkataan Alif. Eh, ternyata dijeda.

Ridwan meminta Alif untuk segera datang ke kantin jika Alif memang ingin mendapatkan sebuah hadiah. Alif terbelalak ketika mendengar kata hadiah, ia pun segera menutup ponsel dan hendak pergi meninggalkan Zahra dan Fatimah.

"Zahra, aku pergi dulu ya. Ceritanya lain kali saja ya. Bye"

"Eh, Lif..." Usaha Zahra untuk menghentikan Alif pun tak berhasil. Terpaksa, ia harus menunggu Alif menceritakan semuanya.

Zahra I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang