Assalamualaikum para readers 😘
Yuk, dukung terus perjalanan kisah cinta Zayn dan Zahra dengan memberi vote dalam cerita ini...
Jika ada kritik dan saran mohon berkomentar 🙏
Share cerita ini sebanyak-banyaknya yaaa 😍😅
Terimakasih sudah mau membaca karyaku 😁😊
🐇🐇🐇
Zahra baru saja sampai di kampus. Ia tersenyum melihat segerombolan temannya yang baru saja menyapanya. Ia pun berlari kearah mereka.
"Ra, gimana tugas kamu? Udah selesai nih?" Tanya Tommy.
"Yaelah, Tom. Kamu pakai tanya itu ke Zahra. Yah, pasti udah selesai lah" sahut Rendy.
Semua tertawa termasuk Zahra. Tommy pun akhirnya mengganti topik pembicaraannya.
Tak lama kemudian, datanglah Zayn dan Abay ke kampus. Kedatangan keduanya sempat membuat warga kampus terkejut. Mereka terkejut karena keduanya sudah tak lagi bertengkar. Bahkan, keduanya terlihat sangat akrab. Terbukti saat keduanya tertawa bersama.
Namun, langkah Zayn terhenti ketika melihat Zahra dan Tommy saling berbincang. Ia mulai memincingkan bibirnya.
"Ada apa?" Tanya Abay. Ia mulai paham ketika sepasang matanya melihat kearah Zahra dan Tommy. Seketika, Abay langsung ber oh ria lalu tersenyum geli.
"Hah, dia sedang asyik berselingkuh" kata Zayn.
Abay tertawa lepas.
"Kenapa tertawa?"
"Jangan terlalu posesif, mereka hanya mengobrol biasa saja" balas Abay dengan sisa tawanya tadi.
"Baiklah, memang tak seharusnya aku mencurigai mereka"
"Hey, kenapa kau tiba-tiba berubah pikiran?" Tanya Abay penasaran.
"Iya, karena aku yakin jika Zahra pasti lebih memilih aku"
"Huhuhu, pede banget yah"
"Harus dong, kan masih keren aku kemana-mana"
Keduanya tertawa dan melanjutkan langkahnya menuju ke coffe shop.
Fatimah tak sengaja bertemu dengan Ridwan. Mereka sama-sama melempar senyum.
"Emm, kamu kok tumben sendirian? Mana si Zahra?" Tanya Ridwan.
"Zahra sedang ngumpul sama teman-teman. Aku sekarang baru mau kesana, kak" balas Fatimah.
"Oh..."
Hingga beberapa saat kemudian, Alif datang diantara mereka. Seperti biasa, Alif menyapa Ridwan dengan nada yang terdengar ceria.
"Eh, kau mencoba merayu kakakku yah?" Tanya Alif seperti sedang mengintrogasi.
"Sudah kuduga, kau pasti berprasangka buruk terhadapku" balas Fatimah jutek.
"Hey, aku tidak berprasangka buruk terhadapmu karena memang itu kenyataanya bahwa kau berniat merayu kakakku. Ayo, ngaku aja deh"
Fatimah menarik napasnya.
"Kau pasti mau merayu kakakku agar mau berta'aruf denganmu kan?"
"Iya, aku memang menginginkannya. Kenapa? Kau merasa iri padaku karena belum ada gadis baik yang mau berta'aruf denganmu? Hah?"
Ridwan terkejut mendengar apa yang baru saja ia dengar dari mulut Fatimah. Ia memasang wajah bertanya-tanya, antara benar dan tidak ia masih merasa bingung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Zahra I Love You
Teen FictionKau mau kemana? kenapa kau menghindar dariku?" tanya Zayn bersama rasa jengkelnya. "Aku mau ada kelas, Zayn..." balas Zahra dengan santainya. "Jangan hadir, khusus hari ini, kita jalan-jalan saja, oke...!" Zayn berkata sambil memainkan kunci mobilny...