Suara teriakan banyak anak menciptakan keramaian di sebuah hunian tempat mereka dibesarkan.mereka adalah anak-anak yatim piatu dan juga dhuafa di panti asuhan Nurul qolbi.
Mereka terlihat asyik sekali bermain mulai dari kejar-kejaran,petak umpet dan masih ada lagi permainan lainnya.
Hubungan antara Zahra dengan pengasuh dan para pembina panti sangatlah akrab.Zahra juga menyempatkan diri untuk berbagi ilmu disana jika ada waktu kosong.
Namun,khusus hari ini mereka boleh menghabiskan waktunya untuk bermain karena besok adalah hari Minggu,hari libur sekolah.sesekali,mereka melambaikan tangan kanannya untuk menyapa Zahra.
Tak lama kemudian,ibu Khadijah selaku pengasuh panti asuhan berjalan mendekati Zahra yang berdiri di halaman panti sambil menatap anak-anak bermain.
"Assalamualaikum kak Zahra...",sapa Bu Khadijah.
"Waalaikumsalam buk...",Zahra mulai mencium punggung tangan kanan Bu Khadijah.
"Sudah lama datangnya kak?".
"Oh,enggak kok buk.baru saja Zahra sampai sini".
"Oooh...".
Para pembina datang menghampiri Bu Khadijah,mereka memberitahukan jika sebentar lagi ada kiriman makanan untuk anak-anak.
"Bantuan dari mana?",tanya Bu Khadijah.
"Biasalah buk...dari ayahnya anak-anak",sahut salah satu pembina panti dengan nada tertawa.
Bu Khadijah pun tertawa juga...
"Ayahnya anak-anak...siapa ya buk?",tanya Zahra penasaran.
"Nanti kamu juga tahu kok...".
Selang beberapa menit,seorang pria bertopi muncul dari arah belakang anak-anak.fahri,anak berusia tiga tahun itu langsung berteriak memanggil pria itu dengan kata,
"Ayaaaah...",Fahri berlari dan memeluk pria itu lalu diikuti oleh anak-anak lain yang mulai berlarian kearahnya.
"Dia orangnya,pria yang selama ini mereka panggil ayah".
Perlahan,Zahra mulai menatap pria itu yang jelas-jelas zahra mengenalnya.
"Zayn...",kata Zahra dengan nada pelan.
Zahra tidak menyangka jika di balik sifat Zayn yang menyebalkan ternyata tertanam jiwa kedermawanan yang luar biasa sekali.ia adalah donatur paling loyal memberikan bantuan untuk panti asuhan ini.
Jika dilihat-lihat,anak-anak sangat suka bertemu dengannya.
Saat Zayn menyadari akan kehadiran Zahra,ia tersenyum kecil lalu kembali fokus kepada anak-anak yang sedari tadi menariknya.mereka meminta zayn agar mau bermain bersama mereka.
"Ayolah,ayaaaah...ayo bermain bersama kita".
"Iya...iya...",sahut anak-anak lainnya sambil terus menarik kaos yang dipakai oleh Zayn.
"Baiklah...baiklah,kita bermain",kata Zayn.
Horeee....
Mereka pun bermain kejar-kejaran.
Bu Khadijah tersenyum melihat keakraban Zayn dengan anak-anak.
"Dia satu kampus kan sama kak Zahra?",tanya Bu Khadijah.
"Loh,ibu kok tahu jika...".
"Iya,ibu tahu dari zayn.dia bilang jika dia sangat mengenalmu bahkan satu kampus".
"Oh iya?".
"Iya,kemarin dia sedang melihat foto anak-anak di album foto dan saat dia melihat fotomu dia malah cengengesan".
"Kenapa sampai cengengesan ya buk?".
"Ibu juga enggak tahu",Bu Khadijah melihat wajah Zahra lalu tersenyum,"mungkin,dia menyukaimu?".
"Ah,ibu bisa saja.itu mustahil".
Bu Khadijah terkekeh...
"Aku kasih tahu ya Bu,Zayn itu pacarnya banyak loh dan kesetiaannya pantas diragukan".
"Kalau begitu,nanti ibu akan beritahu Zayn jika kamu tidak menyukainya karena dia punya banyak pacar".
"Ja...janganlah buk".
Bu Khadijah hanya tertawa.
🐸🐸🐸
Lantunan do'a sebelum makan terdengar nyaring dari mulut anggota besar panti.mereka sedang makan bersama-sama di ruang tengah.kali ini,menu makanannya enak sekali.
Anak-anak terlihat makan sangat lahap sekali.
"Ayah...",panggil yahya.bocah berusia sepuluh tahun itu menghentikan aktivitas makannya.
"Iya",balas Zayn.
"Kenapa ayah belum menikah juga?".
Zayn terdiam lalu tersenyum sambil mengacak-acak rambut Yahya.
"Belum ada yang mau menikahiku,apa kau mau mencarikanku pasangan?".
Tiba-tiba saja,Adiba berdiri mendekati Yahya.adiba masih berusia sembilan tahun.
"Tidak...aku tidak setuju jika kau mencarikan pasangan untuknya".
"Memangnya kenapa?",tanya Yahya.
"Karena aku yang akan menikahinya".
Seisi ruangan tertawa...
Zahra akhirnya berjalan mendekati adiba.ia juga merangkul pundak Adiba.
"Hai,gadis cantik.kenapa kau sangat menyukai pria itu?",Zahra berkata sambil menunjuk kearah Zayn.
"Karena dia sangat tampan dan baik hati",balas Adiba hingga membuat Zahra terdiam kemudian ia menatap kearah Zayn yang saat ini sedang tersenyum puas.
Kini,Zayn mulai mendekati Adiba sambil berjongkok dan memegang kedua tangan Adiba.
"Bagaimana jika aku menikahi kak Zahra?",tanya Zayn dengan kedua matanya menatap kearah Zahra.
Seisi ruangan kembali ramai...
"Aku akan memarahinya",adiba mengatakan itu sambil melirik kearah Zahra.
Perkataan Adiba diiringi tawa oleh yang lainnya.bahkan Zayn pun ikut tertawa.
🐸🐸🐸
Ayo,dukung terus perjalanan kisah cinta Zayn dan Zahra dengan memberi vote dalam cerita ini...
Jika Ada kritik dan saran mohon berkomentar 🙏
Terimakasih sudah mau membaca karyaku 😀😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Zahra I Love You
Teen FictionKau mau kemana? kenapa kau menghindar dariku?" tanya Zayn bersama rasa jengkelnya. "Aku mau ada kelas, Zayn..." balas Zahra dengan santainya. "Jangan hadir, khusus hari ini, kita jalan-jalan saja, oke...!" Zayn berkata sambil memainkan kunci mobilny...