6

30.3K 3.2K 292
                                    

PART 6

SIARAN ULANG?

Aku asyik bersenandung sambil mencuci tangan di washtafel ketika Wilda dan Roro masuk, sepertinya mereka sedang terlibat obrolan seru. Sayangnya aku nggak bisa nimbrung dengan hot news ke mereka soal Erlangga dan Helen tempo hari. Gagal jualan gosip deh.

"...serius yang badannya jangkung itu awalnya nyeremin, nggak tahunya baik ya, suka becanda gitu," Wilda terlihat antusias membicarakan entah siapa itu.

"Iya, tadinya udah takut mau di-smack down sama dia."

"Smack down apaan? Ada security baru ya?" aku langsung nimbrung bersama mereka di depan cermin washtafel.

Roro melempar pandangan bingung ke arahku, "Mba Mala perhatiin tim OJK, nggak sih?"

Perhatikan banget dong, tapi cuma pada satu orang. Mantan terindah.

Tapi aku pura – pura menepuk dahi, "auto inget kerjaan deh."

"Mereka bisa ganteng – ganteng gitu ya." Komentar Wilda dengan semangat 45.

"Single, nggak?" sekarang aku ikut antusias. Siapa yang nggak antusias sama makhluk single, ganteng, dan bagian dari OJK?

"Nah itu, kita belum tanya," kata Wilda.

"Emang kamu berani tanya?" tantangku.

"Eh hati – hati ya, ada yang udah nikah katanya." Roro memperingatkan.

Siapa? Bukan Tria, kan? Apa memang Tria?

"Nanti kita tanyain dengan cara yang elegante."

Aku mendukung niat Wilda 100%, "semangat, Wil, demi masa depan cerah nih."

Roro terkikik dan menimpali, "cerah banget."

"Udah kenal siapa aja, Ro?" aku menggoda Roro yang imut – imut, agak telmi, dan punya pesona malu – malu kucing.

"Kemarin ada yang namanya Zaky," jawab Roro sambil tersenyum.

"Yang cakep tapi cemberut terus itu ya?" Wilda memastikan tapi Roro langsung membela.

"Dia nggak cemberut lagi, itu namanya berwibawa, kelihatan 'kan kalau dia leadernya."

"Cie... Roro, langsung belain Mas Zaky aja," godaku lagi.

"Eh, si Wilda juga suka tuh sama siapa tadi..." telunjuk Roro menuding wajah Wilda.

Lantas Wilda menghindar dengan senyum misteriusnya, "siapa coba?"

Ah, tapi orang – orang itu nggak ada apa – apanya dibanding Erlangga.

Apanya, Mal?

Ketusnya maksud aku.

***

Pekerjaan paling memuakkan adalah ketika aku harus mengupload scan dokumen fisik, ini yang paling sering bikin aku lembur.

"Ini beneran nggak ada yang pengen lembur juga biar si bos seneng?"

Riang orang terakhir yang berkemas, "si bos udah seneng gue kenalin ke calon debitur gue."

"Yang mana?"

"Yang punya salon dan kursus itu lho."

"Astaga! Istri orang?"

"Lakinya sakit, udah lama." Riang memikul ranselnya, "eh, lo hati – hati kalo sendirian di ruang marketing malam – malam, ketemu Mery ntar."

Kulempar gelas plastik kosong yang hanya menjangkau sepertiga dari jarak kami, "nggak usah disebut namanya juga kali, Yang."

Jangan (takut) CLBKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang