Ketika kita telah memberikan perhatian-perhatian kita dan menemukan suami kita seperti tidak membalasnya dengan kebaikan,maka kita menjadi gusar dan seperti tak punya kendali.Hati kita dikoyak-koyak pertanyaan dan pernyataan.Kita bagaikan sungai yang tak ada tepinya,hilang arah tujuan.
Suami kadang tidak mau mengerti ,bahwa kita sedang memasak makanan untuknya,mempersiapkan baju kerjanya,dan bahwa kita dalam kesibukan untuk melayaninya.Di tengah kesibukan kita itu,suami memanggil,kemudian suami memprotes kita atas suatu perkara. Kita menjadi sedih dan pekerjaan yang kita lakukan menjadi terganggu. Kita kehilangan mood dalam menunaikan tanggung jawab seorang istri,karena permintaan suami.Dan,kita bertanggung jawab sendiri untuk mengembalikan mood kita.
Suami kita kadang tidak menghargai perhatian kita ,mengabaikan usaha kita,dan mengaburkan kasih sayang kita.Ia bersikap acuh tak acuh kepada kita dan kita tidak tau sebab musababnya. Kita pasti sedih dan merasa dizalimi dengan perilaku dan ucapan suami.
🤗 Jangan bersedih. Karena kesedihan akan membuatmu menjadi berantakan,membuat rumah tanggamu hilang arah dan anak anakmu kehilangan bimbingan.
🤗 Jangan bersedih. Setiap kebaikan yang engkau berikan pada suamimu akan berbalas syurga. Jadi tetaplah berbuat kebaikan padanya.
🤗 Jangan bersedih. Yakinlah bahwa sebuah bongkahan batu akan berlubang juga jika terkena air setetes demi setetes.
🤗 Jangan bersedih. Karena Rahmat Allah tidak putus bagi orang-orang yang selalu bertakwa.Bersujudlah dalam malam-malam yang sunyi. Berdoalah kepada Allah ,mintalah petujuk dari-Nya.Berdoalah untuk keselamatan rumah tangga. Selalulah berharap kepada Allah akan Rahmat-Nya yang agung.
Memiliki suami yang pemarah, temperament, atau sukar mengendalikan emosi tentu menjadi momok tersendiri bagi seorang istri bukan? Apalagi kebanyakan perempuan halus perasaannya, tak terbayang betapa sakitnya hati jika mendapatkan amukan amarah dari suami. Dalam berumah tangga, ketidak cocokan adalah sebuah keniscayaan. Karena dua orang, seperti apapun bonding perasaanya, pasti ada hal yang tidak disukai. Yang paling cocok dengan diri kita bukanlah suami, sahabat, ibu ataupun ayah, namun diri kita sendiri. Namun, insyaa Allah suami yang pemarah bisa di upayakan agar mendapatkan solusi yang terbaik.
Suami Yang Marah :
Jika kita mau instropeksi, adanya kemarahan suami bisa jadi karena suami sedang ada masalah, karena kesalahan istri atau karena sebab lain. Istri harus pandai-pandai mencari tahu sebab kemarahan suami tercinta. Dengan diketahuinya alasan utama suami marah, insyaa Allah bisa dicari solusi yang lebih tepat untuk meredakan amarahnya. Jangan biarkan kemarahan berlarut sehingga mengancam keutuhan rumah tangga. Untuk itu, lakukanlah cara-cara berikut ketika suami anda marah:
1. Mencoba Memahami Perasaan Suami
Dengan empati yang tinggi terhadap suami, istri bisa menenangkan suami dengan tepat. Pahami kenapa suami marah. Bairkan sejenak agar suami tenang. Jangan malah ditambah dengan berbagai keluhan. Jika suami sudah cukup beristirahat dan tenang, coba bicarakan permasalahan tersebut dengan baik-baik.2. Jalin Komunikasi Yang Baik Dengan Suami
Apa yang terjadi jika suami marah dan istri ikut marah? Akan timbul kemarahan yang lebih besar tentunya. Untuk menjaga keutuhan rumah tangga, harus ada salah satu yang mengalah. Jika suami sedang marah, usahakan istri untuk mengalah dan diam, baru jika dimintai pendapat memberikan jawaban dengan tenang dan tidak menyinggung perasaan suami. Beberapa saat setelah suami reda, bisa dibicarakan soal penyebab dan solusi kemarahan suami dengan lebih tenang.3. Jika Suami Marah Karena Salah Kita, Segera Minta Maaf
Setiap orang tentu tidak suka bukan jika ada yang berbuat salah tapi tidak mengakui kesalahannya? Suami juga akan seperti itu. Jika sebagai istri melakukan kesalahan, jangan ragu untuk meminta maaf terlebih dahulu dan berjanji tidak akan mengulanginya. Dengan seperti itu suami akan merasa lebih dihargai sebagai pemimpin rumah tangga.4. Berbicara Dengan Nada Halus
Dengan kata-kata yang halus, akan muncul sebuah kesan kuat bahwa istri menghargai suami. Sehingga diharapkan kemarahan suami akan reda dengan cepat. Bisa dibayangkan bukan jika istri bernada tinggi juga saat menghadapi kemarahan suami? Prakteknya mungkin tidak sederhana, namun jika dilandasi niat yang kuat, insyaa Allah bisa.5. Merayu, Tersenyum, Berwajah Ceria Serta Membawakan Kesukaannya
Jadikan suami rileks dengan kehadiran kita. Mulai dari senyuman, wajah ceria hingga kata-kata rayuan untuk suami. Sehingga suami menjadi senang, seakan-akan menjadi lelaki paling beruntung sedunia. Jangan lupakan kesukaan suami, sebagai istri tentu paling paham bukan kesukaan suami. Apakah itu kopi, buah segar, membelikan kaos kesayangan suami atau hal lainnya.6. Ajak Duduk & Berwudhu
Ini adalah salah satu tips & trik dalan ajaran Islam untuk merekakan marah. Karena marah itu dari syetan dan syetan terbuat dari api. Maka cara yang cukup ampuh dengan berwudhu. Namun jika dengan duduk sudah bisa meredakan amarah, itu sudah cukup. Hadist mengenai hal tersebut sebagaimana dibawah ini:Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam juga pernah menasihatkan, “Apabila salah seorang dari kalian marah dalam kondisi berdiri maka hendaknya dia duduk. Kalau marahnya belum juga hilang maka hendaknya dia berbaring.” (HR. Ahmad)
Dari Athiyyah as-Sa’di Radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah bersabda:
عَنْ جَدِّي عَطِيَّةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ
“Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu“.
7. Peluk & Cium Suami Anda
Cara ini bisa dilakukan saat amarah suami mulai reda. Ucapkan terimakasih karena telah memberikan maaf, peluklah dirinya dan berikan ciuman hangat sebagai tanda permintaan maaf tulus dari anda.Semoga cara-cara untuk meredakan & mengatasi marah suami ini bisa bermafaat. Meskipun perceraian itu hal yang boleh dalam Islam.
Namun usahakan untuk menghindari hal tersebut, karena perceraian adalah salah satu hal yang disukai syetan. Perlu komitmen kuat dari suami istri untuk menjaga keutuhan rumah tangga.
Yang pasti, jika terjadi perceraian, yang menjadi korban adalah anak-anak kita. Jadikan kemarahan suami sebagai bumbu dalam berumah tangga, yang harapannya semakin membuat keluarga harmonis.
Ingat selalu bahwa kehidupan suami istri adalah kehidupan layaknya sahabat. Bisa jadi saat ini suami marah, namun adakalanya istri yang marah.
Setiap pasangan harus punya komitmen untuk mengatasi marah pasangannya.
Setiap dari pasangan suami istri juga harus punya komitmen kuat membina rumah tangga, semata-mata untuk mendapatkan ridho Nya. Dengan begitu insyaa Allah keluarga akan bahagia, langgeng tidak hanya di dunia, namun bisa sampai di surga Nya. Aamiin.
Barakallahu fiik
KAMU SEDANG MEMBACA
CURHAT Pasutri
Non-FictionMembaca Ini Akan Membuka Cakarawala Pengetahuan Tentang Kehidupan Dari Segala sisi Cinta,Pernikahan,Anak,Rumah Tangga Jangan Lupa Vote :)