NAK, KAMU SELALU JUARA SATU DI HATI KAMI

163 23 6
                                    

Ujian semester 1 telah usai.
Musim liburan tiba..
Alhamdulillah....
Anak-anak atau bahkan orang tua berantusias menunggu hasil belajar selama kurang lebih enam bulan.
Menanti "raport"
Apapun namanya. Itu adalah sebuah apresiasi.
Sebuah buku yang berisi penilaian kemajuan hasil belajar diri.

Maa syaa Allah.
Sudah menerima raport?
Bagaimana hasilnya?

Apapun hasilnya..
Tersenyumlah, bersyukurlah, peluklah dia..
Meski tidak juara kelas?
Iya, meskipun dia tak menjadi sang juara.
Meski ada nilai merah atau nilai dibawah standart?
Iya, meskipun demikian.
Meskipun dan meskipun...

TETAP bersyukurlah, lalu PELUKlah dia..
Dia Anak kita.

Besarkan dulu hatinya,
Biarkan dia merasakan bahwa Ayah dan Bundanya sangat menyayanginya:
"Kamu.. TETAP JUARA SATU di HATI Bunda.."
"Kamu.. TETAP yang terBAIK di HATI Ayah.."

Lalu:
"Kakak, setelah ini harus lebih rajin belajar lagi ya..."
"Ayah dan bunda ingin.. kakak mendapatkan nilai yang bagus semester depan. Kakak harus berjuang, berlomba dengan teman yang lain dalam kebaikan.. Si Fulan menjadi juara kelas, insyaa Allah karena dia rajin belajar, semangat, dan nurut sama Ayah dan Bundanya.. Kakak insyaa Allah juga bisa.."

Dan semisal kalimat-kalimat yang MEMOTIVASI 
bukan MERENDAHKAN, apalagi yang MENJATUHKAN MENTAL:
"Kok nilainya ada yang jelek Kak?"
"Kakak malas sih, kerjaannya main terus, lihat tuh nilai raportnya jadi jelek! 
"Malu Ayah punya anak kayak kamu!"
" Bodoh kamu ini, masak Fulan aja bisa kamu nggak bisa, lihat si Fulan nilainya bagus²"
️Jangan, jangan gunakan kalimat-kalimat semacam ini.
Karena bisa MELUKAI hatinya...

Sekali lagi, MOTIVASIlah dengan kata-kata bijak yang membesarkan hatinya..

Bersyukurlah ketika mendapati anak-anaknya berprestasi di kelas, bintang kelas...
Ingatlah, kecerdasan itu pemberian Allah.
Tidak sepantasnya -bahkan tidak sebiji sawipun- kita bangga : UJUB atas anak-anak kita.
"Anaknya siapa? Anakku, ya pasti pinter dong"
TIDAK DEMIKIAN.
Wallahi, apa yang ada pada diri Ayah dan Bunda dan putra-putri kalian, itu pemberian Allah, anugerah dari Allah..
Maka, mari bersyukur..

وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ

“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)” (Qs. An Nahl: 53)

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيد

ٌ“Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” 
(Qs. Ibrahim: 7).

Semakin bersyukur..
Akan semakin Allah tambah nikmat kita.
Apapun hasil raport semester ini, TETAP BERSYUKUR.

Bila ada kekurangan ..
Maka itu CAMBUK untuk kita semakin BERSEMANGAT mentarbiyah anak-anak kita,
Guru terbaiknya adalah kalian AYAH DAN BUNDA.
Maka mari menjadi GURU TERBAIK mereka..

"Saya udah usaha maksimal tapi kok gini ya hasilnya?"
Instropeksi
Benar sudah maksimal?
Semaksimal apa?
Apa kalau menjelang akan ujian saja kita fokus mengajari anak-anak kita? Atau sudah tiap hari?
PROSES. Itulah yang terpenting. 
JANGAN lah kita maunya serba INSTAN.
Karena sungguh, itu MUSTAHIL.
Ilmu diperoleh dengan proses kepayahan...
Dan kepayahan itulah.. yang akan menjadi catatan amal kebaikan kalian.
Payah dalam mendidik anak-anak....
INI IBADAH.
Maka, sekali lagi...
Jangan terlalu kecewa dan jangan terlalu berbahagia dengan hasil raport.
Mari kita terus perbaiki proses tarbiyah anak² kita...

Untuk Ayah dan Bunda..
RAPORT bukan segalanya.
Yang terpenting adalah tarbiyah disetiap waktu yang kita lewati
RAPORT juga bukan tujuan akhir kita.
Tapi ANAK YANG SHALIH...
Itulah cita-cita tertinggi kita..
Berharap, berdo'a pada Allah agar mereka menjadi hamba-hamba Allah yang Shalih dan Shalihah..
Yang puncaknya,
Kita ingin dipertemukan kembali dengan mereka
Berkumpul kembali,
Tak sebatas di bumi ini,
Tapi di Jannah-Nya..nanti..

ربِّ هَبلي من الصَّالِحِين
َ“Robbi hablii minash shoolihiin” 
[Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh]”. 
(QS. Ash Shaffaat: 100)

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
“Robbi hab lii min ladunka dzurriyyatan thoyyibatan, innaka samii’ud du’aa’” 
[Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku dari sisi-Mu seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa]. (QS. Ali Imron: 38).
Wa Allahu a'lam...
#Rapot anakku gambaran usahaku
#Habis rapotan terbitlah liburan

CURHAT PasutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang