Mengapa kita susah mengasihi diri sendiri? || Self-Love Part 1
By Andita Puteri
Mungkin beberapa dari kita sudah menyadari mengapa mengasihi diri sendiri itu hal yang penting, maka dari itu kalian vote topik ini. Tetapi ironisnya banyak di antara kita yang sering berkata hal-hal yang negatif ke diri kita sendiri.
Jadi sebelum kita membahas mengenai self-love lebih dalam, ada baiknya ketika kita tau penyebab mengapa susah sekali untuk kita mengasihi diri kita sendiri. Ketika kita sudah mengetahui penyebabnya, kita akan bisa mencari solusinya. Kemarin gw baca-baca mengenai mengapa sih manusia itu susah banget untuk self-love, dan gw menemukan 3 penyebabnya:
Apa yang kita alami tidak sama dengan apa yang kita bacaYang dimaksud dengan poin ini adalah, kita sering banget baca quotes-quotes tentang self-love. Kita sering melihat di instagram atau di media manapun quotes-quotes seperti
“Kamu itu berarti”, atau
“You are loved”,
“Kamu layak mendapatkan hal yang lebih”.
Tetapi ketika kita menjalankan hidup kita, banyak banget kejadian yang tidak mendukung perkataan tersebut. Di situlah keyakinan kita akan perkataan itu goyah. Kita mulai lagi untuk negative self-talk ke diri kita sendiri. Terlebih lagi, banyak di antara kita yang bahkan belum pernah merasakan rasanya di cintai, rasanya di sayang, dan sukses dalam melakukan sesuatu. Jadi ketika kita membaca quotes-quotes itu efeknya hanya untuk sementara, karena masalah di dunia ini akan menghantam kita lagi dan membuat kita lupa dan bahkan tidak percaya dengan perkataan tesebut.
Secara psikologis, manusia lebih memperhatikan ke hal-hal yang negatif dibandingkan yang positif.Teori ini dinamakan
“The Negativity Bias”. Gw pernah belajar teori ini di salah satu kelas sosial psikologi gw waktu gw kuliah. Di dalam teori ini professor gw menceritakan suatu eksperimen yang di lakukan para penilitian. Di mana dalam eksperimen itu manusia dihadapkan dengan dua foto muka. Muka yang pertama sedih dan muka yang kedua bahagia.
Hasil eksperimen itu dinyatakan bahwa pertama kali orang akan melihat yang ke sedih. Maka dari itu, sesuatu hal yang wajar kalau kita lebih fokus ke hal yang negatif dibandingkan hal yang positif.
Tetapi, ini bukan berarti kita tidak bisa mengalihkan pemikiran kita. Ada orang yang pernah bilang ke gw, pikiran negatif itu kaya granat, kalau kita pegang lama-lama akan meledak. Jadi bayangkan aja kalau kita tiba-tiba dilemparkan granat, yang kita akan lakukan adalah buang granat itu jauh-jauh sebelum meledak. Jadi sama saja dengan pemikiran negatif, ketika kita berpikir negatif, kita harus lempar pikiran negatif itu sebelum meledak di otak kita.
Kita tidak percaya dengan diri kita sendiriBerhubungan dengan poin yang pertama, ketika apa yang kita sedang lalui menghantam kita. Kebanyakan dari kita menjadi tidak percaya diri dengan diri kita sendiri. Ketika kita tidak percaya diri, kita akan lebih susah untuk mengasihi diri kita sendiri.
Karena ketika kita ingin melakukan sesuatu atau ingin mencoba sesuatu, kita tidak akan mendukung diri kita untuk melakukan hal tersebut. Bahkan yang kita akan lakukan adalah meragukan diri kita dan mengecilkan diri kita sampai di titik kita akan merasa kalau kita tidak layak dan tidak mampu.
Pernah kalian ada di posisi ini? Ketika kita ada di posisi ini, kebanyakan kita akan kalah sebelum berperang. Padahal kita kalah bukan karena kita tidak mampu, tetapi karena kita menyerah duluan sebelum berperang.
Ketika hal ini terjadi, ini akan membuat suatu memori negatif di otak kita dan akan terus kita ingat. Hal ini akan membuat kita tidak percaya diri, mengecilkan diri kita, menurunkan standar kemampuan kita, dan bahkan membenci diri kita karena kita tidak bisa menjadi lebih. Sadarkah kalian kalau itu sebuah siklus?
Tidak percaya diri –>
menyerah –> merasa gagal
–> tidak percaya diri
–>menyerah… dan seterusnya.Menurut gw ini adalah 3 penyebab mengapa kita susah mengasihi diri kita sendiri. Pertanyaan gw adalah, mau sampai kapan kalian terus hidup di dalam siklus seperti itu? Mau sampai kapan nyimpen granat di dalam otak kalian? 3 Penyebab ini yang menyebabkan kita tidak bisa berdamai dengan diri kita sendiri, seakan-akan kita selalu berperang melawan diri kita sendiri.
Anggapannya seperti ini, kita dan diri kita sendiri itu dua orang dan bersahabat, dan permasalahan datang. Bukannya kalian berdua saling mendukung, saling menggendong untuk melawan permasalahan itu, tetapi kalian malah menginjak-injak dan mengecilkan diri kalian sendiri.
Bagaimana kalian bisa menang?
Jadi yuk, berdamai dengan diri kita sendiri.Jangan membiarkan tiga penyebab ini menghancurkan diri kita. Jika kita sudah paham tentang penyebab mengapa kita susah banget untuk mengasihi diri kita sendiri, kita bisa deh cari sama-sama solusinya.
Jadi ikuti aja terus series “self-love” ini agar pada akhirnya kita tidak hanya berdamai tetapi kita bisa mencintai diri kita.
Besok part 2 nya
KAMU SEDANG MEMBACA
CURHAT Pasutri
Non-FictionMembaca Ini Akan Membuka Cakarawala Pengetahuan Tentang Kehidupan Dari Segala sisi Cinta,Pernikahan,Anak,Rumah Tangga Jangan Lupa Vote :)