Terkuaknya kisah tragis yang dialami Angeline, yang merupakan anak adopsi, mungkin membuka mata sebagian besar orang tentang bagaimana kehidupan yang bisa saja dialami setiap anak adopsi.
Tentu tidak semuanya mengalami hal yang sama seperti yang dialami oleh Angeline. Tapi alangkah lebih baik jika Anda tahu beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam memperlakukan seorang anak adopsi.
Salah satunya adalah hal-hal apa saja yang tidak boleh Anda katakan pada mereka. Berikut ini ulasan lengkapnya seperti yang telah dilansir oleh Goodhousekeeping.com.
Meskipun Sudah Jelas Terlihat, Jangan Tanyakan Apakah Dia Anak AdopsiMungkin dari luar hal itu sudah tampak, misalnya anak tersebut memiliki perbedaan warna kulit, warna rambut, atau ciri khas wajah dengan orang tuanya.
Namun Anda tetap tidak boleh menanyakan apakah dia anak adopsi atau bukan. Menanyakan sejarah kelahiran seseorang sama kasarnya dengan menanyakan pendapatan atau kehidupan finansial seseorang.
Tidak, Dia Tidak "Beruntung" Telah DiadopsiApapun yang melatar belakangi anak itu menjadi anak adopsi, mengatakan hal-hal semacam "kamu beruntung telah diadopsi" sangatlah tidak adil. Hal itu terkesan seperti Anda mengutuki kehidupan masa lalu anak itu sebelum dia diadopsi. Anak yang diadopsi tentu tetap merasakan perbedaan dengan teman-temannya, dan tidak merasa beruntung dibandingkan teman-temannya yang hidup dengan orang tua kandung mereka.
Dia Punya Orang Tua Yang SebenarnyaDalam hal ini, yang disebut orang tua yang sebenarnya, bukan lagi yang berhubungan darah. Tapi orang tua yang sebenarnya adalah orang tua yang membesarkan anak itu, mengganti popok, mencukupi segala kebutuhannya, memelihara dan menyayanginya.
Mencari Keluarga Kandungnya Adalah Pilihan PribadinyaMeskipun mungkin sulit dilakukan, mengingat banyak anak yatim piatu yang tidak diketahui asal usul orang tua kandungnya, dia berhak menentukan pilihan, akan mencari orang tua kandungnya atau tidak. Hal itu menjadi pilihan pribadinya, dan mungkin rahasia, yang seharusnya tidak boleh dipengaruhi orang lain.
Jangan Berasumsi Bahwa Masalah Yang Dia Hadapi Adalah Karena Dia Anak AdopsiDia depresi - apakah karena dia anak adopsi? Dia marah dengan orang tuanya - apakah karena dia anak adopsi? Pernikahannya dalam masalah - apakah karena dia anak adopsi? Mungkin itu beberapa contoh masalah yang dialaminya yang bisa saja Anda hubungkan dengan statusnya sebagai anak adopsi. Begitu banyak hal yang dapat memicu stres atau masalah dalam hidup seseorang, dan menjadi anak adopsi bukanlah hal utama yang menyebabkan dia bermasalah.
Dia Tidak Butuh Simpati Dari AndaMenjadi anak adopsi tentu berbeda dengan kehidupan anak yang hidup dengan orang tua kandungnya. Namun bukan berarti mereka tidak bahagia. Anak adopsi yang dibesarkan dengan penuh tanggung jawab oleh orang tua asuhnya tentu mendapatkan kebahagiaan dan kasih sayang yang memang seharusnya dia dapatkan. Bahkan bukan hanya dari orang tuanya, tapi dari keluarga atau teman-temannya. Anda tidak harus selalu mengasihani anak adopsi.
Jangan Bergurau Dengan Berkata "Kadang Aku Harap Aku Anak Adopsi"Dia bisa saja sangat sensitif dan gurauan semacam itu akan menyakitinya, karena dia merasa Anda menjadikan asal usulnya sebagai lelucon.
Dia Tidak Perlu Persetujuan Anda "Tidak masalah menjadi anak adopsi", mungkin Anda tidak seharusnya mengatakan hal itu.
Tentu saja tidak masalah menjadi anak adopsi, bahkan mungkin dia menjalani kehidupan yang lebih baik setelah diadopsi.
Mungkin kalimat tersebut merupakan dukungan yang Anda berikan untuknya, tapi bisa saja dia menanggapinya berbeda.
Ladies, kita hidup dengan kondisi keluarga yang berbeda-beda, dan cara membesarkan anak yang berbeda pula.
Menjadi anak adopsi tentu hal yang berbeda dengan hidup sebagai anak kandung, namun bagi keluarga yang mengadopsi anak tersebut, rasa hormat dan menghargai dari Anda tentu akan sangat berharga.
KAMU SEDANG MEMBACA
CURHAT Pasutri
Non-FictionMembaca Ini Akan Membuka Cakarawala Pengetahuan Tentang Kehidupan Dari Segala sisi Cinta,Pernikahan,Anak,Rumah Tangga Jangan Lupa Vote :)