Kurikulum pendidikan keluarga harus berawal dari visi misi yang telah dirancang oleh keluarga. Darinya kita akan mengetahui ilmu apa saja yang kira-kira dibutuhkan oleh anggota keluarga kita. Kita pun perlu mengetahui kapan waktu yang tepat bagi mereka untuk mendapatkan ilmu-ilmu tersebut.
Langkah-langkah strategis untuk mencapai visi misi keluarga dapat kita break down dengan membuat perencanaan dalam tahapan waktu tertentu. Dalam kurikulum pendidikan keluarga kami biasanya tahapan waktu tersebut, kami bagi dalam usia-usia yang sangat spesial dalam pandangan Islam. Seperti usia 0 sampai 2 tahun, 2 sampai 7 tahun, 7 sampai 10 tahun, 10 sampai usia baligh dan di atas usia baligh. Ketika kita telah merancang target yang ingin kita ikhtiarkan untuk dicapai pada setiap tahapan usia tersebut, insya Allah kegiatan pendidikan keluarga diupayakan dalam jalur yang memiliki titik tujuan yang jelas. Sehingga kegiatan harian yang dilakukan berada dalam sebuah grand design yang bertuju pada titik tertentu.
Banyak para orang tua yang menjalankan pendidikan didalam keluarga mengalir apa adanya. Mencoba memberikan berbagai kegiatan apapun yang terlihat baik, meski terkadang tidak sesuai dengan tahapan usianya. Tidak sedikit dari mereka yang menghabiskan banyak stupid cost untuk biaya yang dikeluarkan untuk sesuatu yang tidak penting atau tidak cocok dengan potensi bawaan seorang anak. Ada ada juga keluarga yang merinci sangat detail kegiatan homeschooling dengan penuh kreativitas, tetapi tidak memiliki picture besar kemana arah pendidikan yang ingin dicapai.
Bagi para orang tua yang memiliki kemampuan untuk merencanakan secara detil kegiatan belajar anak dalam bentuk lesson plan harian, pastikan bahwa semua lesson plan yang kita lakukan berawal dari sebuah gambaran besar cita-cita yang ingin kita capai. Saya pribadi bukan termasuk orang yang cukup kuat untuk mendetailkan kegiatan belajar harian anak. Karena bagi saya merancang lesson plan dan menuliskannya secara rapi membutuhkan waktu tersendiri. Bahkan menyita waktu pengasuhan. Sebagai orang yang memiliki personal genetic intuiting, saya lebih nyaman bergerak spontanitas dari gambaran besar yang telah dituliskan. Saya cukup menentukan apa saja yang perlu dilakukan setiap hari oleh anak-anak sementara secara rinci tema di dalamnya akan sangat bebas ditentukan pada saat di lapangan. Bahkan anak-anak pun boleh memilih tema spesifik yang ingin dipelajari. Waktu pelaksanaan pun sangat fleksibel sesuai dengan keadaan saat itu. Kita bisa memulai dari kegiatan manapun yang paling memungkinkan untuk dilakukan saat itu yang terpenting semua rincian kegiatan diupayakan selesai dalam hari tersebut.
Kami cenderung bebas memilih tema ilmu yang ingin dibedah. Bagi kami yang terpenting semua ilmu atau kegiatan yang kami lakukan dalam rangka pendidikan anak-anak adalah ilmu dan kegiatan apa saja yang dapat memberikan:
1. Peningkatan kapasitas intelektual yang membuat kita semakin mengenal kebesaran Allah sehingga dengan itu kecintaan kepada Allah semakin bertambah. Dengan kata lain apabila ilmu tersebut tidak menambah kecintaan kita kepada Allah maka tidak perlu memadatkan kurikulum pembelajaran kami. Sebaliknya, setiap ilmu yang dipelajari sebaiknya dibahas secara mendalam dalam sudut pandang nilai ilahiah sehingga dengannya kecintaan kita kepada Allah akan bertamba
2. Tambahan pengetahuan yang membuat kita semakin merasa kerdil dihadapan Allah, sehingga dengannya kalian semakin tunduk dan khusuk dalam beribadah kepada Allah. Dengan kata lain apabila ilmu tersebut membuat kita semakin sombong, tidak semakin khusuk dan tunduk kepada Allah, maka ilmu tersebut harus kita tinggalkan. Sebagai contoh, di dunia maya banyak sekali ilmu yang bermanfaat tapi disampaikan oleh lagu-lagu yang nadanya membuat kita lalai dari mengingat Allah. Maka metode seperti ini lebih baik ditinggalkan.
3. Tambahan ilmu yang menumbuhkan kepekaan diri terhadap sebuah masalah, sehingga dengannya muncul kecerdasan sosial dalam diri kita untuk mengambil sebuah peran kekhalifahan dalam kehidupan. Dengan kata lain ilmu yang kita gali tidak sebatas hanya tambahan wawasan dan wacana, tambahkan point materi sedemikian hingga ilmu tersebut bisa diterapkan untuk memecahkan masalah. Sebagai contoh, anak-anak kami dapat lebih menjiwai mata pelajaran "living and non living thing" apa saja yang menjadi kebutuhan dasar makhluk hidup karena setiap hari mereka memiliki tugas mengurus tumbuhan dan hewan peliharaan.
4. Tambahan informasi yang berbuah keluhuran moral, sehingga dengannya bertambah derajat kita di sisi Allah. Dengan kata lain perbanyak pula wawasan yang menjadikan kita semakin baik akhlaknya dan semakin suci jiwanya seperti wawasan dalam meneladani Rasulullah SAW, para sahabat dan salafus sholeh. Sebagai contoh saat anak-anak mempelajari grammar atau vocabulary konteks kalimat bisa diambil setelah kita membaca cerita yang memuat nilai moral. Dalam homeschooling keluarga kami, setiap hari kami membedah buku yang bercerita tentang hikmah-hikmah seputar kehidupan.
5. Tambahan pengetahuan yang meningkatkan kualitas kinerja dalam profesi yang kalian emban, sehingga dengannya keberkahan mengalir dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Dengan kata lain mengasah keahlian untuk membuat kita semakin ahli dalam bidang kita. Pelajaran ini lebih serius dilakukan saat anak-anak sudah mulai terlihat memiliki kecenderungan minat dan bakat pada bidang tertentu. Sementara untuk usia dini dan sekolah dasar kami lebih fokus pada memperkaya wawasan dan memberi sekian banyak pengalaman sambil mengamati tipe kecerdasan dan bidang yang diminati anak-anak.
6. Proses pembelajaran yang mampu memicu perubahan dalam diri kita, sehingga dengannya kalian bersemangat melakukan perubahan sosial. Dengan kata lain setiap kali membahas ilmu sentuhlah jiwa kepemimpinan mereka sehingga mereka memiliki ide dan semangat untuk melakukan perbaikan. Ajak mereka untuk melakukan perubahan kecil di sekitar mereka. harapannya keal mereka bisa menjadi agent of chance
7. Tambahan bekal kehidupan yang membuat kita dapat hidup lebih bermartabat dalam sebuah peradaban, sehingga dengannya kita bersemangat membangun peradaban yang bersendikan bilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan. Dengan kata lain kita Ilmu yang bisa meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Hal ini yang kami harapkan dari sebuah proses melahirkan manusia pembelajar dalam homeschooling keluarga kami. Bagaimana anak-anak tidak pernah berhenti belajar tentang ilmu yang dibutuhkan untuk membuat mereka semakin bermanfaat bagi umat manusia dan dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup manusia.Adapun pilihan tema yang dipelajari dapat spontanitas dipilih dari berbagai sumber yang memang sudah kami sediakan. Baik itu berupa buku-buku, akses internet, bahan-bahan eksplorasi di rumah, dan waktu serta budjet untuk pertualangan belajar ke luar.
By fb Kiki Barkiah
Yang homeschooling nya free style
KAMU SEDANG MEMBACA
CURHAT Pasutri
SachbücherMembaca Ini Akan Membuka Cakarawala Pengetahuan Tentang Kehidupan Dari Segala sisi Cinta,Pernikahan,Anak,Rumah Tangga Jangan Lupa Vote :)