Bismillah
✏Dalam hal pernikahan, Islam telah berbicara banyak. Dari sejak mencari kriteria calon pendamping hidup, hingga bagaimana cara berinteraksi dengannya tatkala resmi menjadi penyejuk hati.
Islam memberikan tuntunan, begitu pula Islam mengarahkan bagaimana panduan menyelenggarakan sebuah pesta pernikahan yang suka ria, namun tetap memperoleh berkah dan tidak menyelisihi sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Demikian pula dengan pernikahan yang sederhana namun tetap ada daya tarik tersendiri. Maka Islam mengajarkannya.
Pernikahan Adalah sesuatu yang Sakral maka jangan sampai memulai dengan Melanggar Syari'atNya. Dan agar jangan sampai Bila Pesta Bahagia Berakhir Petaka.
Bagi seorang ikhwan atau akhwat yang ingin melaksanakan resepsi pernikahannya dengan cara yang islami hendaknya mensosialisasikannya jauh2 hari, karena pemahaman orang tua terhadap keutamaan pelaksanaan resepsi pernikahan secara islami tidak datang tiba-tiba dan membutuhkan waktu. Selain itu mereka juga perlu untuk membicarakan teknis pelaksanaan karena terkadang pihak orang tua tidak setuju dengan pelaksanaan walimah dengan tabir hanya karena solusi yang kita berikan tidak memuaskan mereka.
SEPENGGAL DIALOG ACARA PERNIKAHAN syar'i didatangi orang awam
Inilah Beberapa komentar orang seputar pernikahan dari sebagian ikhwah penuntut ilmu :
Tamu : "Mempelai laki-lakinya kemana? kok tidak ada di pelaminan?"
Panitia : "Mempelai laki-lakinya sedang shalat berjama'ah di masjid, pak..."
Penghulu : "Calon istrinya mana? kok tidak ada? Biar bisa dimulai akad nikahnya."
Mempelai laki-laki : "Calon istri saya di dalam kamar pak, bersama keluarganya. Belum dihalalkan untuk saya, jadi masih dipisah dulu."
Panitia : "Maaf pak, disini khusus untuk tamu wanita. Sedangkan untuk tamu laki-laki disana." •
Tamu : "Lho...kok tamunya dipisah begini? Istri saya bagaimana, dipisah juga? Nanti repot kalo ngajak pulangnya."
Panitia : "Dipisah biar tidak ikhtilat (campur baur). Kalo bapak mau panggil istri bapak nanti, biar kami yang memanggilkan."
Tamu : "Walimahannya koq sepi kayak kuburan?! Gak ada musiknya..."
Panitia: " Mohon maaf memang tidak ada musiknya karena khawatir mengganggu tetangga."
Tamu A : "Mau kemana pak?"
Tamu B : "Mau keluar dulu, cari tempat aman. Mau ngerokok, gak enak kalo habis makan gak ngerokok. Disini dilarang merokok soalnya."
Tamu : "Kok duduk sendirian di pelaminan? istrinya mana? Lagi marahan?
Mempelai laki-laki : "Istri saya di ruangan khusus wanita melayani tamu-tamu wanita. Maklum dipisah ruangannya."
Tamu : "Nah saya kan ingin tahu seperti apa istri kamu?"
Mempelai laki-laki: "Cemburunya saya besar pak, hehehe...kalo datang tamu laki-laki yang tampan, wah bisa-bisa nanti istri saya gak mau sama saya, jadi batal nikahnya...hehehe..."
Tamu : "Mempelai laki-lakinya yang mana?"
Panitia : "Itu pak yang pake baju koko."
Tamu : "Oh...saya kira tadi panitia juga. Kok mempelai laki-lakinya gak di make up atau di dandanin?! Minimal pake jas atau pakaian pengantin."
Panitia : "Mempelainya gak mau di dandanin, katanya menyerupai banci."
Tamu : "Walimahannya seram amat, masak pagar kayunya berewokan semua?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
CURHAT Pasutri
No FicciónMembaca Ini Akan Membuka Cakarawala Pengetahuan Tentang Kehidupan Dari Segala sisi Cinta,Pernikahan,Anak,Rumah Tangga Jangan Lupa Vote :)