Tips menjaga kewarasan

138 18 8
                                    

Lagi pengen ngetik panjang.

Belakangan ini viral, postingan seorang ibu dengan dua anak balita yang share tentang tips menjaga kewarasan.
Begitu cek komen-komennya..
Ya ampuunn ngeri 😭

"Ihh amit-amit perempuan kok males amat, waras apanya?

"Halaah bentar lagi juga dicerai suaminya tuh, order go food melulu apa nggak boros!"

"Ibu macam apa itu semrawut amat hidupnya, kok rumah berantakan dibiarin, padahal anak cuma dua, saya aja yang 3, 4.. begini begini..."

"Iya lah yang banyak duit mah bisa begitu, lah kita yang miskin mah boro-boro! Tips sesat! ngajarin perempuan pada males!"

"B*go, anak baru dua aja udah manja"

Dll.

Ituuu ya tolong.. yang kemaren rame-rame nyinyirin aksi bullying, udah introspeksi belum? 😅
Kalau dia mampu, kenapa tidak? Rugikah kita?

Tiap-tiap rumah tangga punya standar, pola hidup dan masalah masing-masing, jangan samakan sepatu kita dengan sepatu orang lain.

Dimana salahnya ketika perempuan berbagi tips ala dia? Kalau pembaca nggak setuju kan bisa share tips sendiri.
Ketimbang mencibir, mending tulis versi sendiri, siapa tau menginspirasi para ibu yang masih dalam tahap belajar misalnya.

Mungkin si ibu tersebut mengalami masalah dalam pengelolaan emosinya sehingga penting menjaga kewarasan, jangankan yang punya dua balita. Saya yang baru satu pun kadang mumet, anak lagi aktif-aktifnya, cucian nggak beres-beres, baru ngucek dikit anak udah nangis, baru mau beresin lemari anak udah mecahin gelas, ngocorin dispenser, ngacak-ngacak makanan, minta nenen, dll.
Mana yang mau dijadikan prioritas?
Rumah?
Masakan?
Anak?
Kalau saya pilih anak dulu.
Yang lain kan bisa nunggu.
Anak nelen koin, anak jatuh dari tangga, minum minyak telon, siapa yang disalahkan?
Ibu lagi kan?

Nggak semua anak anteng ditinggal masak, nggak semua anak betah digendong sambil bebenah rumah.

Sesekali nggak masak bukan berarti males, menunda bebenah rumah bukan berarti hidupnya semrawut, tapi efisiensi. Order makanan nggak perlu jadi orang kaya.
Kalau dengan uang 10 ribu bisa beli sayur bayem+ telur balado matengan di warung nasi sebelah kenapa tidak?
Kalau beres-beres rumahnya bisa ditunda sampai nunggu anak tidur kenapa tidak? Yang punya balita pasti tau deh, beres-beresnya sejam, rapinya cuma 5 menit 😂
Dan yang kalau anak tidur kita ikut tidur apa salah? Toh kalo kecapekan terus sakit, yang repot siapa?

Alhamdulillah kalau ada yang bisa memanajemen waktu sampai semuanya terurus sempurna. Tapi rasanya nggak perlu juga nyinyirin ibu-ibu yang punya pilihan sendiri.

Yang ngucek sendiri tiap hari,
Yang ditumpuk dulu dan kalo sempet baru nyuci,
Yang nyuci di laundry,
Tujuannya sama-sama menyiapkan baju bersih.

Yang masak sendiri tiap hari,
Yang masak sesekali,
Yang pesen katering tiap hari,
Tujuannya sama-sama menyiapkan makanan.

Yang bebenah sendiri tiap pagi,
Yang dibiarin berantakan dan nunggu sampai anak tidur baru diberesin,
Yang pakai bantuan ART,
Tujuannya sama-sama menjaga rumah agar nyaman bagi keluarganya.

Tujuannya sama aja kan?
Caranya saja yang beda.
Kenapa sih sebagian dari kita nggak mau melihat perbedaan itu sebagai sesuatu yang indah?

Siapa tau diantara orderan-orderan go-food ibu tersebut jadi ladang nafkah untuk para driver gojek, jadi senyuman untuk para karyawan katering juga para penjual pulsa dan kuota.
Siapa tau dibalik cucian-cucian yang nggak sempat dia cuci jadi jalan rezeki buat yang punya usaha laundry.

Betul, semua yang dilakukan para ibu sehari-hari Insya Allah jadi ladang pahala dan salah satu bentuk jihad.
Namun tegakah kita men-Judge bahwa ibu yang tidak sempat mengerjakan atau yang punya pilihan sendiri itu ibu lalai, nggak bener, nggak dapet pahala?
Bagaimana dengan para working mom yang jam kerjanya panjang? Bagaimana dengan seseartis Nia Ramadani dan kawan-kawannya? Nggak dapet pahala dong? 😅

Ladang pahala itu luas..
Membahagiakan anak & suami walau pakai cara berbeda-beda selama dilakukan dengan hati yang tulus dan ikhlas Insya Allah ada hitungannya.

Jadi seorang istri apalagi ibu itu jobdesknya buanyaaak..
Kalau dari melek subuh sampai merem lagi harus sesuai dengan standar para wanita IRT profesional apa nggak puyeng?
Silahkan bikin IRT handal ideal versimu masing-masing.

Prinsip saya sih,
Kalau sempet ya kerjain.
nggak sempet jangan maksain.
Anak nggak butuh ibu yang sempurna.
Tapi ibu yang bahagia. 😘

CURHAT PasutriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang