- C H A P T E R 2 -

4.6K 163 0
                                    

-

Agatha sudah berada di sekolahnya. Dan saat ini ia sedang mencari kelasnya yang berada tak jauh dari toilet. Sesaat sebelumnya ia melihat papan informasi yang ada di mading dan menyunggingkan senyum tipis saat ia satu kelas dengan orang yang selama ini menjadi sahabatnya.

Sesampainya di kelas yang Agatha cari, ia mencari bangku kosong dan menemukan sisa 2 bangku yang ada di belakang barisan kedua. Ia meletakkan tasnya dan keluar dari kelas karena bel sudah berbunyi menandakan dilaksanakannya upacara bendera di hari pertama mereka sekolah.

Agatha berjalan menuju barisan kelasnya, ia melihat para adik kelas yang berlari menuju barisan karena takut dihukum apabila telat berbaris.

Ia memilih barisan paling belakang dan beberapa menit setelah barisan dirapikan, orang yang ditunggu-tunggu datang dengan napas ngos-ngosan.

Agatha bersidekap dada mengarahkan pandangannya kearah orang yang barusan datang itu.

"Huftt, gue lupa kalo hari ini sekolah. Kalo nggak dibangunin nyokap mungkin nggak sekolah gue hari ini, trus malah muter-muter lagi nyari kelas" ucapnya masih dengan mengatur napas.

"Udah gue duga sih, Dho" balas Agatha pada orang itu yang bernama Ridho, yang tak lain adalah sahabat yang selama ini bersamanya.

Ridho berdiri di samping Agatha, mereka mulai mengikuti upacara dengan seksama.

Kini giliran Kepala Sekolah memberikan sepatah dua kata untuk siswa dan siswi yang ada di SMA Cendrawasih.

"Selamat pagi semuanya" ucap sang Kepala Sekolah yang bernama Pak Ahmad.

"Selamat pagi, Pak" serempak seluruh siwa SMA Cendrawasih.

"Bapak tidak akan berbasa-basi, bapak hanya ingin menyampaikan selamat datang di sekolah ini bagi kelas 10. Semoga kalian betah berada disini dan semoga dengan naiknya kalian ke jenjang SMA kalian semakin dewasa dalam bersikap dan bertindak. Patuhilah peraturan yang ada di sekolah ini, kalian sudah meranjak dewasa bukan anak TK lagi yang harus di beritahu berkali-kali"

"Untuk kelas 11 dan 12 semoga hari libur kalian menyenangkan, dan bagi kalian yang sudah menjadi senior bertingkah laku lah selayaknya kakak pada adik. Didiklah adik-adik kalian menjadi orang yang baik dan berprestasi di sekolah ini. Bapak harap kalian mencontohkan hal yang baik bagi adik kelas kalian, bapak tidak mau kalian memusuhi adik kelas kalian. Semoga apa yang bapak sampaikan bermanfaat bagi kalian dan dilaksanakan dengan baik. Terima kasih karna sudah mendengarkan pidato saya. Selamat pagi semuanya" ucap sang Kepala Sekolah mengakhiri pidatonya.

Setelah beberapa menit, akhirnya upacara bendera pada hari ini selesai. Seluruh siswa-siswi berhamburan meninggalkan lapangan, ada yang langsung masuk kelas, ada yang ke kantin dan masih banyak lagi.

Agatha memutuskan pergi ke kantin untuk membeli minum karna sedari upacara berlangsung tadi ia merasa haus.

Selesai dari kantin, ia berjalan menaiki tangga menuju lantai 3 dimana kelasnya berada, yaitu 12 IPS 1.

Ia masuk kelas dan menemukan semua orang yang ada di kelas itu adalah teman-temannya sewaktu kelas 11 lalu. Ia duduk di bangkunya dan memainkan ponsel sembari menunggu guru datang.

Ia mendongak melihat orang yang baru masuk kelas, ternyata Ridholah orangnya. Ridho berjalan dengan cool ke arah Agatha sembari menenteng tas di bahu sebelah kanannya.

Ridho duduk dengan sombongnya di sebelah Agatha. Agatha yang melihat itu memasang wajah datar seperti biasanya. Ridho menoleh menatap Agatha dan cengengesan karna di tatap seperti itu.

Saat ini kelas sangat berisik, ada yang sedang bergosip ria, ada yang membicarakan masalah liburan mereka dan masih banyak lagi.

Namun, Agatha hanya memainkan game di ponselnya. Ridho sedang tidur di bangkunya, dikarenakan aktivitas begadang yang ia lakukan tadi malam.

Sesaat kemudian, guru pengajar masuk dan membuat semua warga kelas berhamburan menuju bangku masing-masing. Namun, Ridho masih betah dengan alam mimpinya. Agatha sudah membangunkan Ridho, namun sang empu tak bangun juga. Alhasil Agatha mencubit perut Ridho dan membuat sang empu terkaget.

"ALLAHUAKBAR. KUCING GUE LEPAAASSSS" teriaknya berdiri dari duduknya.

Serempak satu kelas mengarahkan pandangan kearah Ridho dan dengan kompaknya mereka menertawakan Ridho.

Ridho yang bingung menatap sekeliling dan saat sadar ia duduk ke bangkunya sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Warna apa kucing lo, Dho?"

"Kok bisa lepas, emang kucingnya lo apain?"

"Besok-besok lo iket, Dho biar gak lepas"

Dan masih banyak lagi ungkapan-ungkapan yang mereka lontarkan pada Ridho.

Agatha tersenyum tipis melihat tingkah sahabatnya itu.

"Sudah-sudah jangan berisik" ucap sang guru.

Semua murid diam mendengar ucapan sang guru.

"Selamat pagi semuanya"

"Perkenalkan nama saya Risti Kumala. Kalian bisa memanggil saya Bu Risti, saya yang akan menjadi wali kelas kalian. Saya mengajar pelajaran Sejarah" ucap sang guru.

"Sebelumnya waktu kelas 10 dan 11 saya belum pernah masuk di kelas kalian , karena kebetulan saya hanya mengajar di kelas IPS 3 dan 4"

"Jadi untuk hari ini saya ingin berkenalan dengan kalian semua. Kita absen satu-satu ya"

Bu Risti mulai mengabsen seluruh siswa satu-persatu.

"Adelia Utami"

"Saya bu"

"Agatha S.A"

"Saya bu" jawab Agatha datar.

"Huruf S.A diakhir itu nama apa?" tanya Bu Risti.

"Keluarga bu" jawab Agatha singkat.

"Ooh, tapi kenapa nggak dipake aja?"

"Males"

Sang guru mengangguk menanggapi ucapan Agatha.

"....."

"....."

"....."

"Ridho Putra Wijaya"

Ridho yang tengah menahan kantuk menjawab dengan lesu.

"Saya bu"

"Kamu kenapa, kok lesu banget jawabnya?"

Agatha yang mendengar pertanyaan sang guru menggerutu. "Kepo banget sih"

"Saya ngantuk bu" jawab Ridho.

"Yasudah kalau begitu kamu ke luar sana cuci muka dulu di toilet" balas sang guru.

"Iya bu" jawab Ridho berjalan keluar kelas menuju toilet.

...

Vote and commentnya ditunggu❤

AGATHA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang