-
Arga sedang berbaring sembari menatap langit-langit kamarnya. Ia masih memikirkan mengapa Agatha menangis setelah mendengarkan ceritanya kemarin, atau mungkin ia marah karena Arga menghapus air matanya.
Tapi kenapa gara-gara masalah sepele seperti itu saja Agatha sampai menangis bahkan marah padanya. Arga jadi bingung sendiri memikirkannya.
Ia melihat jam di atas meja, waktu menunjukkan pukul 19.00 malam dan kebetulan ini adalah malam minggu. Ia bangkit dari tidurnya mengambil ponsel di atas meja memberitahu kedua sahabatnya untuk keluar menikmati malam weekend. Karena sejak tadi pagi, ia hanya santai-santai di rumah sembari membantu sang mama membuat brownies.
Kalian pasti merasa lucu mengapa Arga mau membantu sang mama membuat brownies. Alasanya, karena Arga yang menginginkannya karena itu dia membantu sang mama dan karena ia sangat menyayangi sang mama sehingga ia tak ingin membuat sang mama merasa capek akibat permintaannya.
Dan karena dari dulu, saat ia menginginkan sesuatu yang berhubungan dengan dapur Arga pasti akan turut andil membantu sang mama. Bayangin dong gimana kerennya, sama mamanya aja sayangnya pake banget-banget. Gimana sama pacarnya coba.
Grup Cogan Kece.
ArsenioMaliki telah mengubah nama grup menjadi Grup Cogan Kece.
RevanFranklin.
@ArsenioMaliki Lo nggak ada capek-capeknya apa ya hari-hari selalu ganti nama grup?ArsenioMaliki.
Suka-suka gue lah, lagian bosen lah kalo nama grupnya itu-itu aja.ArgaJuvenalPranaja.
Kumpul di kafe biasa sekarang.ArsenioMaliki.
Siap pa bos😘RevanFranklin.
Giliran diajak ngumpul aja semangat lo, disuruh belajar males banget lo.ArsenioMaliki.
Suka-suka gue.ArgaJuvenalPranaja.
Gausah bacot, buruan.RevanFranklin.
OtwArsenioMaliki.
2RevanFranklin.
Dasar tukang copas.Read.
🍎🍎🍎
Saat ini Arga, Arsen dan Revan sudah berada di kafe yang sudah dijanjikan. Mereka sedang menikmati makanan yang mereka pesan. Disaat seperti ini yang paling banyak makan adalah Arsen, tetapi yang membayar adalah Arga.
Teman luknut, yang makan dia yang bayar orang lain. Tetapi, meskipun begitu Arga sangat menyayangi mereka. Hampir 10 tahun mereka menjadi sahabat, susah senang selalu bersama. Maka dari itu, Arga sangat tidak ingin teman-temannya ini menjauh darinya.
Biarlah ia bangkrut hanya gara-gara membayar semua makanan mereka, asalkan mereka tetap mau menjadi teman Arga.
"Setelah SMA ini lo pada mau kuliah dimana?" tanya Arsen memecah keheningan.
"Kalo gue sih disini aja, palingan juga ITB" balas Revan.
"Kalo lo, Ga?" tanya Arsen mengarahkan pandangannya pada Arga.
"Amerika" singkat Arga.
Arsen tersedak makanannya mendengar pernyataan Arga, dan Revan menghentikan aktivitas memainkan ponselnya.
"Serius lo?" selidik Arsen.
"Becanda lo kan, Ga?" tanya Revan.
"Gue serius, setelah gue kuliah nanti gue mau ngelanjutin perusahaan papa disana. Lagian orang yang gue cari selama ini nggak tau sekarang ada dimana" lirih Arga.
"Yahh lo kok gitu sih, Ga. Ntar kita nggak ketemu lagi dong" sedih Arsen.
"Tau lo, Ga. Padahal lo sendiri yang bilang kalo diantara kita bertiga nggak akan ada yang pergi jauh" sambung Revan.
"Tau lo, gimana sih"
"Harapan gue disini cuman satu, gue cuman mau ketemu sama sahabat kecil gue. Kalo gue udah ketemu sama dia, gue bakal pertimbangkan bakal pindah ke Amerika atau nggak" balas Arga.
"Jadi sampe sekarang lo belum nemuin dia?" tanya Revan.
Arga menggeleng, "Gue bingung harus nyari dia dimana. Orangtuanya aja sampe sekarang nggak tau dimana keberadaan dia dimana, bahkan udah nyari sampe manapun tetep nggak ketemu juga" balas Arga panjang lebar.
"Maafin kita ya, Ga. Kalo masalah ini nggak tau harus ngelakuin apa, tapi gue doain semoga secepatnya lo bisa nemuin dia" ucap Arsen mengelus pundak Arga.
"Iya, Ga. Pokoknya lo nggak boleh nyerah, fighting" semangat Revan.
"Thank's guys" balas Arga.
…
KAMU SEDANG MEMBACA
AGATHA (END)
Teen Fiction(FOLLOW DULU BARU BACA) - Seorang gadis yang merasa hidupnya kurang beruntung seperti gadis pada umumnya. Merasa nasibnya sangat malang atau mungkin menyedihkan. Karena kesalahan yang pernah ia lakukan, ia mulai dijauhi dan memutuskan pergi. Dari s...