-
Di taman yang ada di sekolah, dua orang remaja sedang duduk di bawah pohon besar.
"Lo kenapa bawa gue kesini? Ada yang pengen lo omongin ke gue?" tanya seorang cowok.
"Iya, ada yang mau gue omongin sama lo" balas sang cewek.
Sang cewek menarik napas dalam sebelum memulai ceritanya, dan sang cowok hanya memandangi sembari membuka telinga lebar-lebar untuk mendengar cerita sahabatnya.
"Gue ngerasa sahabat masa kecil gue...ada disekitaran gue" gumam sang cewek menundukkan kepalanya.
"Maksud lo gimana,Tha?" tanya seorang cowok yang tak lain adalah Ridho kepada Agatha.
Ya mereka berdualah yang sedang duduk di taman ini.
Agatha menarik napas dalam-dalam sembari memejamkan mata sebelum menceritakan masa lalunya.
"Iya, nggak tau kenapa gue ngerasa seolah-olah sahabat kecil gue ada di dekat gue"
Agatha menundukkan kepalanya sembari memejamkan mata mengingat kejadian beberapa tahun lalu.
"Dulu waktu SD gue punya sahabat cowok, tapi sekarang gue lupa, gue lupa namanya siapa. Gue udah berusaha nginget tapi tetep aja gue nggak bisa" ucap Agatha mulai menitikkan air mata.
"Dulu rumah gue sama rumah dia hadap-hadapan, gue..gue hiks, gue selalu bergantung sama dia. Bahkan rasanya satu hari tanpa dia aja hidup gue nggak ada gunanya, hidup gue hampa. Kita selalu berdua, main berdua, kemana-mana juga berdua. Bahkan kita udah nentuin kalo...kalo kita bakal SMP di sekolah yang sama. Tapi...dia pindah ke Amerika ikut orangtuanya, sebelum berangkat dia pernah janji sama gue kalo kerjaan orangtua dia disana udah selesai dia bakal balik, dia bakal temuin gue" sambung Agatha mulai menangis.
"Gue tunggu dia sampe 3 tahun, tapi dia nggak balik-balik juga. Sampe ada satu insiden yang mengharuskan gue pergi dari rumah, dan gue nggak tau dia nepatin janjinya atau enggak"
Ridho masih mendengarkan cerita Agatha dengan seksama tanpa memotong perkataan Agatha sedikit pun sembari mengelus pundak Agatha.
"Sampe sekarang gue masih nunggu kedatangan dia, gue masih nunggu dia balik buat nemuin gue. Tapi gue nggak tau dia masih inget gue atau enggak"
"Gue kangen dia, Dho. Gue kangen dia" tangis Agatha pecah.
Ridho membawa Agatha kepelukannya. Agatha menangis sejadi-jadinya dipelukan Ridho. Ridho yang mengerti perasaan Agatha mencoba menenangkan sahabatnya ini.
"Seandainya lo tau tentang rahasia gue selama ini, gue nggak tau gimana nasib lo, Tha. Dan semoga lo cepet ditemuin sama sahabat dan keluarga lo" batin Ridho.
Ridho melepaskan pelukannya dan menghapus air mata Agatha.
"Udah lo nggak usah nangis lagi ya, ada gue yang selalu jagain lo. Lo bisa ceritain semua masalah lo, insyaallah gue bisa bantu"
"Makasih ya, Dho" balas Agatha parau.
Ridho mengangguk dan mengacak rambut Agatha.
"Iya, sama-sama. Sebagai seorang teman plus sahabat yang baik kita harus selalu support kan?" ucap Ridho tersenyum dan dibalas decakan Agatha dengan memasang wajah datarnya.
"Yee, dingin lagi"
"Eh, btw baru kali ini loh lo curhat sambil nangis gini" lanjut Ridho menyentil hidung Agatha.
"Nyesel gue cerita sama lo" ketus Agatha sembari bangkit meninggalkan Ridho.
"Lah kok gue ditinggal?" tanya Ridho menunjuk dirinya sendiri.
Agatha berhenti berjalan, "Udah bel bego, emangnya lo mau di hukum sama guru terkiller di sekolah tercinta ini?" ucap Agatha tanpa membalikkan badannya.
Setelah mengatakan itu, Agatha melanjutkan langkahnya. Ridho tersadar dan langsung berlari menyusul Agatha.
•••
Yeeaayyyy update lagi...
Makin seru nggak nih? Seru dong😋Btw thank's buat yang udah baca. Jangan lupa vote+comment biar makin semangat lanjut nulisnya😚
Bye bye👋💋
KAMU SEDANG MEMBACA
AGATHA (END)
Подростковая литература(FOLLOW DULU BARU BACA) - Seorang gadis yang merasa hidupnya kurang beruntung seperti gadis pada umumnya. Merasa nasibnya sangat malang atau mungkin menyedihkan. Karena kesalahan yang pernah ia lakukan, ia mulai dijauhi dan memutuskan pergi. Dari s...