- C H A P T E R 6 -

3K 105 2
                                    

-

Setelah pembicaraannya dengan Ridho, Arga memutuskan untuk ke rooftop. Karena Ridho bilang tempat yang Agatha suka selain taman adalah rooftop.

Arga sudah memutuskan untuk lebih mengenal Agatha, karena ia sudah menyetujui perkataannya dengan Ridho.

Arga menaiki anak tangga satu persatu dan tiba di anak tangga terakhir. Ia membuka pintu rooftop dan ia bisa langsung merasakan angin yang berhembus menerpa wajahnya.

Dari pintu rooftop ia melihat seseorang tengah tertidur di sofa, yang ia yakini adalah Agatha.

Ia menghampiri Agatha dan duduk di ujung rooftop sambil menggoyangkan kakinya. Arga melihat arloji di tangannya, ia melihat Agatha yang masih tertidur pulas.

"Sekolah udah dipulangin juga, tuh cewek bukannya bangun. Kebo banget" gerutu Arga.

Arga melihat ada pergerakan dari Agatha, ia berjalan menghampiri Agatha dan berdiri di hadapan Agatha sembari bersidekap dada.

"Cantik juga nih cewek kalo lagi tidur" batin Arga.

Arga terus memperhatikan gerak-gerik Agatha. Saat Agatha membuka mata, ia melihat sekeliling dan terkejut melihat ada orang lain disini selain dia.

Arga masih berdiri di tempatnya masih sambil menatap Agatha dengan senyum tipis. Sontak Agatha bangkit dari posisi tidurnya.

"Ngapain lo disini?" tanya Agatha to the point.

"Lo liat gue ngapain?" tanya Arg balik.

"Lo nggak ngapa-ngapain gue kan?" selidik Agatha.

"Pengen banget lo gue apa-apain emangnya?"

"Eh tunggu, lo kenapa tau kalo gue ada disini?"

"Emang gue niatnya kesini buat nemuin lo. Ge'er banget" sewot Arga.

Agatha tak menggubris ucapan Arga, ia bangkit dan melangkah pergi meninggalkan Arga. Agatha menuruni anak tangga satu persatu, setibanya di bawah ia berjalan di koridor sekolah. Ia celingak-celinguk melihat sekeliling yang sudah sepi.

Agatha melihat arlojinya yang menunjukkan pukul 14.30, ia menepuk jidatnya.

"Gila, 4 jam sendiri gue tidur. Rekor terbaru tidur siang paling lama nih" gerutu Agatha.

Arga yang berada di belakang Agatha sontak tersenyum mendengar gerutuan gadis di depannya.

Agatha masih terus berjalan, ia merasa kalau ada orang yang sedang mengikutinya. Arga yang masih mengikuti langkah Agatha dengan kedua tangan dimasukkan ke saku celana berhenti melangkah karena gadis yang ada di depannya ini menghentikan langkahnya.

Sontak Agatha terdorong ke depan, dengan segera Arga memegang lengan Agatha agar tidak jatuh.

Setelah menyeimbangkan dirinya, Agatha membalikkan badan menatap orang yang hampir saja membuatnya celaka.

"Hehh, lo apa-apaan. Kenapa lo ngikutin gue coba? Kurang kerjaan banget" tunjuk Agatha tepat di wajah Arga.

Arga sedikit membungkukkan badannya agar sejajar dengan Agatha, ia menatap Agatha nyalang. Agatha yang ditatap seperti itu tak tinggal diam, ia juga menatap Arga tak kalah nyalang.

"Yang ngikutin lo siapa? Ge'er banget, lagian kerjaan gue juga masih banyak jadi nggak penting juga gue ngikutin lo. Gue mau ke kelas juga ngambil tas" jawab Arga menepis tangan Agatha setelah itu menegakkan badannya dan berlalu pergi menuju kelasnya.

Agatha menggertakkan giginya, setelah itu melanjutkan langkahnya menuju kelas untuk mengambil tasnya.

Arga yang sedang berjalan menuju kelasnya tersenyum melihat tingkah Agatha. Menurutnya Agatha orangnya lucu, buktinya aja baru beberapa jam kenal Agatha ia sudah berulang kali dibuat tersenyum.

Arga mengambil tas yang tersisa di kelasnya, ya karena hanya sisa tasnya yang ada di kelas itu. Arga menenteng tasnya di pundak dan berjalan keluar kelas.

Ia melihat Agatha yang berada tak jauh darinya. Ia berjalan menuju parkiran mengambil motornya. Entah angin darimana, motornya berada tepat di samping motor Agatha.

Agatha yang berada di samping Arga tak menghiraukan sang empunya motor. Ia menyalakan motornya, namun tiba-tiba kunci motornya dicabut oleh orang yang berada di sampingnya.

"Balikin kunci motor gue" ucap Agatha penuh penekanan.

"Gue bakal balikin, tapi ada satu syarat" balas Arga sombong.

"Apaan sih lo, pake syarat-syarat segala. Kembaliin sini"

"Kalo gue nggak mau gimana? Kalo lo mau kunci motor lo balik, lo harus terima syarat dari gue"

"Ribet banget sih lo, ngembaliin kunci aja pake syarat segala?" ucap Agatha bersidekap dada.

"Kalo lo nggak mau ya nggak masalah, gue bawa pulang aja nih kunci motor lo. Gampang sih" balas Arga mengantongi kunci motor Agatha di saku bajunya.

"Yaudah apaan?"

"Hmm, apa ya?" balas Arga sok berfikir.

"Buruan elah lama banget sih" ucap Agatha sewot.

"Hmm, lo harus mau gue anter pulang.."

"Dan satu lagi, lo harus mau gue ajak makan. Kebetulan gue laper, lo pasti juga udah laper kan" ucap Arga.

"Enggak ah, ogah banget gue makan sama cowok kayak lo"

"Ya kalo nggak mau sih, yaudah. Gue pulang duluan ya" balas Arga mengambil ancang-ancang untuk pergi.

Agatha menghentakkan kakinya ke tanah, "Yaudah buruan" ketus Agatha.

"Nah gitu dong, daritadi kek" balas Arga mengembalikan kunci motor Agatha.

"Jangan coba-coba kabur lo ya" selidik Arga.

"Yaelah, gagal kabur deh. Dasar cowok sinting" batin Agatha.

"Nggak usah ngejelekin gue lo ya" ucap Arga.

"Apaan sih nggak jelas banget. Udah buruan" balas Agatha menghidupkan mesin motornya.

...

AGATHA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang