-
Agatha mengerjapkan matanya berkali-kali. Ia menatap sekeliling ruangan ini, pandangannya terhenti pada sosok laki-laki yang tengah tertidur di kursi yang berada dekat dengan pintu. Ia mencoba bangkit, namun kepalanya terasa sangat berat. Ia memutuskan untuk kembali ke posisi awal dan menatap langit-langit ruangan yang ia yakini bahwa ini adalah ruang UKS.
Arga terbangun dari tidurnya, ia melihat ke arah dimana Agatha sedang berbaring. Ternyata perempuan utu audah sadar, Arga memutuskan untuk menghampiri Agatha. Agatha menyadari kedatangan Arga di sampingnya, kemudian ia menoleh menatap Arga.
"Lo yang bawa gue kesini?" tanya Agatha ragu.
Arga mengangguk menanggapi perkataan Agatha.
"Trus kenapa lo disini?" tanya Agatha lagi.
"Ternyata selama ini gue salah udah ngejauh dari lo" ucap Arga menatap tepat di manik mata Agatha.
"Kenapa?" tanya Agatha bingung.
"Iya, karena lo sekarang udah bisa nerima kehadiran gue secara perlahan" balasnya tersenyum.
Agatha tersenyum kikuk. Memang benar apa yang dikatakan Arga barusan, ia sudah membuka hati untuk Arga. Namun, bukan membuka hati untuk menjadikannya pacar atau orang spesial, melainkan untuk menjadikannya teman.
"Trus kenapa lo ada disini?" tanyanya lagi masih dengan pertanyaan yang sama.
"Ya karena gue peduli sama lo,makanya gue jagain lo disini" balas Arga acuh.
Agatha terdiam sesaat mendengar ucapan Arga tadi. Ia berfikir apa benar yang dikatakan Arga barusan padanya. Agatha mencoba berfikiran baik, namun ada hal lain yang dikatakan hatinya. Tapi Agatha mengacuhkannya.
"Trus pelajaran lo gimana, emang nggak takut dihukum gara-gara ngejagain gue"
"Gue udah izin tadi sama guru pembimbing kalo gue mau ngejagain lo disini. Btw, gue ambil minum dulu buat lo ya, lo pasti haus kan?"
Arga beranjak dari tempatnya menuju dispenser yang berada di pojok ruangan. Setelah itu, beranjak menuju tempat semula untuk memberikan minum pada Agatha. Arga membantu Agatha untuk duduk bersandar pada dinding, setelah itu memberikan minumnya pada Agatha.
"Makasih ya lo udah baik sama gue" ucap Agatha tulus.
"Iya sama-sama" balas Arga.
🍒🍒🍒
Ditengah merasakan sakit pada perutnya, seorang cowok yang melihat interaksi mereka tersenyum senang. Kemudian, ia masuk ke dalam mobil dimana sang mama sedang menunggu dirinya untuk dibawa ke rumah sakit.
"Ma, aku udah nggak kuat lagi nahan sakit yang aku rasain selama ini. Nanti setelah tugas aku selesai buat bikin Agatha ketemu sama keluarganya, aku akan pergi. Maafin aku ya ma, karena nggak bisa bahagiain mama" ucapnya lirih.
"Kamu nggak boleh ngomong gitu sayang. Kamu pasti sembuh, mama yakin itu" balas sang mama.
"Ayo pak, kita segera ke rumah sakit" lanjut sang mama pada supir pribadinya.
Mobil itu melaju dengan kecepatan rata-rata menuju rumah sakit langganan mereka.
Sesampainya di rumah sakit, sang anak segera melakukan pemeriksaan dengan seorang dokter yang sudah menjadi dokter pribadinya.
Setelah itu, sang dokter keluar dari ruang pemeriksaan dan menghampiri sang mama. Nia--sang mama-- segera diminta mengikuti dokter itu.
"Maaf bu, sampai sekarang masih belum ada pendonor yang pas untuk anak ibu Ridho. Tapi kami akan berusaha sebaik mungkin untuk menemukan pendonornya. Jadi saya mohon untuk menjaga putra anda dengan baik. Dan anak ibu sudah bisa pulang" ucap sang dokter.
"Baik dok, terimakasih. Kalau begitu saya pamit dulu" balas Nia.
Ia melangkah menuju ruangan dimana Ridho berada. Setelah itu, ia membantu sang anak untuk turun dari brankar rumah sakit ini.
"Ma, sebenarnya Ridho pengen sembuh. Biar bisa bantu Agatha nemuin keluarganya dan nlbisa ngeliat Agatha bahagia sama pacarnya. Tapi apa bisa Ridho sembuh, ma?" lirih Ridho.
"Iya sayang, mama yakin kamu pasti sembuh kok. Kan kamu bilang pengen ngeliat Agatha bahagia, makanya kamu harus optimis kalo kamu bisa sembuh" balas Nia.
"Iya ma. Doain Ridho ya, ma"
"Mama pasti doain kamu sayang, nggak ada seorang ibu yang nggak pernah berdoa demi anaknya" balas Nia mengelus kepala Ridho.
"Yaudah sekarang kita pulang ya" sambung Nia menggenggam lengan Ridho.
🍦🍦🍦
Saat ini Arga sedang berada di apartemen Agatha. Ia mengantarkan Agatha pulang karena kasihan melihat kondisi Agatha yang kurang memungkinkan untuk pulang sendiri membawa motor. Alhasil, ia berada disini bersama kedua sahabatnya, siapa lagi kalau bukan Arsen dan Revan.
Saat di sekolah tadi, Ridho meminta tolong padanya untuk menjaga Agatha dan mengantarkannya pulang. Dan disinilah Arga sekarang, menemani Agatha yang sedang sakit. Ia membiarkan Agatha istirahat di kamar, sementara dirinya dan kedua sahabatnya berada di ruang tamu sembari menonton TV.
Sesaat Arga menghampiri Agatha di kamarnya untuk mengecek suhu tubuh Agatha. Ia menempelkan telapak tangannya di kening Agatha, ternyata suhu tubuhnya sudah menurun walaupun masih terasa panas. Ia mencari kertas dan pulpen di meja belajar Agatha, dan menuliskan beberapa kalimat untuk ia sampaikan pada Agatha.
Setelah selesai, ia menyelimuti Agatha hingga batas dada dan mengelus rambut Agatha lembut. Setelah itu, ia keluar kamar dan bergegas pulang bersama kedua sahabatnya.
"Yuk kita balik, kondisi Agatha udah agak mendingan kok. Gue mau ganti baju, gerah banget satu harian pake seragam sekolah" ucap Arga pada dua sahabatnya.
"Serius nih?" tanya Revan.
"Iya, ntar gue bakal balik lagi kesini buat mastiin keadaannya lagi"
"Oh oke, kalo gitu. Yaudah kuy pulang" jawab Arsen.
Mereka keluar dari apartemen Agatha dan bergegas pulang ke rumah karena hari sudah semakin sore.
...
Jangan lupa vote and comment❤

KAMU SEDANG MEMBACA
AGATHA (END)
Genç Kurgu(FOLLOW DULU BARU BACA) - Seorang gadis yang merasa hidupnya kurang beruntung seperti gadis pada umumnya. Merasa nasibnya sangat malang atau mungkin menyedihkan. Karena kesalahan yang pernah ia lakukan, ia mulai dijauhi dan memutuskan pergi. Dari s...