1 tahun kemudian..
Agatha sudah tidak sendiri sekarang. Keyakinan yang dulu di percaya olehnya terbayar sudah. Kini, ia sudah hidup bahagia dengan orang-orang tersayang di sekelilingnya. Terlebih, Arga sekarang sudah sah menjadi suaminya, ditambah lagi ia akan segera mempunyai momongan yang akan menjadi penghias dalam keluarga kecilnya.
Ia dan keluarga juga sudah berbaikan, ia akan membuka lembaran baru dengan keluarga yang sudah ia tinggal bertahun-tahun lamanya. Mama dan papa hidup bahagia, sangat-sangat bahagia atas kembalinya aku pada mereka, dan Azka sekarang juga sudah kuliah. Betapa bahagianya Agatha bisa berkumpul lagi bersama mereka, terlebih Agatha sudah mempunyai Arga di hidupnya sekarang. Ia akan hidup bahagia dengan keluarga kecilnya untuk selamanya.
"Sayang" ucap Agatha sembari mengelus lembut rambut Arga yang masih tertidur.
Arga membuka matanya perlahan. Ia masih tidak menyangka akan hidup bahagia seperti ini dengan orang yang sangat ia cintai sejak dulu.
Arga mengecup kening Agatha dengan penuh kasih sayang, mengerjakan rutinitas setiap pagi dengan istri tercintanya. Setelah itu, ia berbisik di telinga Agatha "Makasih untuk semuanya, sayang"
Agatha balas mencium pipi Arga. "Aku yang harusnya bilang makasih sama kamu. Makasih untuk semua pengorbanan kamu ke aku"
Agatha menyingkap selimut dan bangkit dari tempat tidur. "Udah ayok bangun, aku udah nyiapin sarapan buat kamu. Dan jangan lupa, hari ini kita mau pergi ke nikahannya Ridho"
"5 menit lagi deh, yang" ucap Arga menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
Agatha masuk ke dalam selimut Arga dan menarik tangannya untuk segera bergegas sarapan. "Sayang ngga boleh gitu dong, ayok ihh"
Dengan setengah hati, Arga bangkit mengikuti Agatha. "Sana mandi dulu, aku mau beresin tempat tidur dulu sekalian cari baju kamu" ucap Agatha mendorong Arga memasuki kamar mandi.
***
"Sayang kok lama banget sih kamu mandinya? Tidur kamu yaa?" jerit Agatha di balik pintu.
Ia gemas, sebab Arga tidak menyahut. Ia membuka pintu kamar mandi, dilihatnya Arga berendam di bak mandi sambil menutup mata. Ia yakin pasti Arga ketiduran. Kalo masuk angin gimana, ngga jadi dong ke nikahannya Ridho.
"ARGAAA. KAMU APA-APAAN SIH?" jerit Agatha bertolak pinggang.
"Aku udah nungguin kamu buat sarapan, tapi kamu malah enak-enakan disini berendem sambil tidur yaa, hiks"
Arga terkejut mendengar jeritan Agatha. Ia membuka mata dan langsung menarik handuk yang tergantung di dekatnya. Ia langsung menghampiri Agatha yang sedang menunduk, Arga yakin Agatha pasti nangis. Dan benar saja dugaannya, ia langsung memeluk Agatha.
"Maafin aku yaa sayang, aku ngga sengaja serius deh. Aku cuman merem aja tadi, ehh malah kebablasan tidur" ucap Arga mengelus rambut Agatha.
"Aku udah laper" rengek Agatha membalas pelukan Arga.
"Uhh tayang, yaudah yuk kita sarapan sekarang. Tapi kamu pakein baju aku yaa" goda Arga.
Agatha melepaskan pelukannya, dan berjalan meninggalkan Arga. "Dihh apaan, pake sendirilah. Enak aja masih pagi udah menang banyak luu"
Arga cekikikan mendengar ucapan Agatha. Setelah itu menyusul Agatha untuk memakai pakaiannya.
***
Di acara pernikahan Ridho, Agatha dan Arga sedang mengantri untuk bersalaman dengan Ridho dan istrinya.
"Nggak nyangka gue lu nikah juga, Dho. Samawa yaa" ucap Agatha menyalimi Ridho bergantian dengan istrinya.
"Iyalah, emang lu doang yang mau nikah?" balas Ridho.
"Cepet nyusul juga biar samaan kayak kita punya dedek bayi sebentar lagi" ujar Arga pada Ridho.
"Tenang, gue gas tiap malem" balas Ridho.
Mendengar itu, Agatha dan Arga tertawa. Sedangkan istrinya tersipu malu.
Setelah itu, mereka berjalan menuju tempat duduk yang telah disediakan agar bisa bergantian dengan para tamu lainnya.
***
Mereka berada di taman sekarang. Duduk berdua di bangku taman saling berpelukan."Makasih untuk semua perjuangan yang kamu lakuin ke aku selama ini. Makasih udah mau bertahan dengan kondisi seburuk apapun yang aku alami. Makasih karena kamu selalu ada buat aku"
Agatha mengucapkan rasa terima kasihnya untuk suami yang sangat ia cintai. Kemudian di balas dengan Arga.
"Aku yang harusnya bilang makasih ke kamu" Arga mengecup lembut puncak kepala Agatha.
Terima kasih Tuhan sudah memberi aku Imam yang mampu membimbing aku untuk menjadi lebih baik, yang mampu meluruskan jalanku ketika aku salah berbelok. Terima kasih untuk semua hal yang Engkau berikan untuk keluarga kami.
Kita semua sama, hanya saja jalan kita yang berbeda. Tuhan telah menentukan takdir yang berbeda untuk hamba-Nya. Semua kesusahan akan ada kemudahan, semua kesedihan akan kebahagiaan. Jadi tunggulah hal itu, lalui apa yang kamu alami sekarang ini. Dan terima kasih sudah mengikuti alur cerita tentang kisah hidupku.
Salam dari Keluarga Kecil Agatha✋♥♥
~THE END~
KAMU SEDANG MEMBACA
AGATHA (END)
Teen Fiction(FOLLOW DULU BARU BACA) - Seorang gadis yang merasa hidupnya kurang beruntung seperti gadis pada umumnya. Merasa nasibnya sangat malang atau mungkin menyedihkan. Karena kesalahan yang pernah ia lakukan, ia mulai dijauhi dan memutuskan pergi. Dari s...