- C H A P T E R 42 -

1.7K 70 0
                                    

-

Arga sedang uring-uringan di kamarnya. Berjalan kesana-kemari, duduk berdiri lagi, tidur selalu ganti posisi kanan kiri. Mulai dari mengacak dan menjambak rambut, melempar selimut dan semua bantal ke lantai, mengacak tempat tidur, pikirannya selalu tertuju pada kejadian yang ia lihat sore tadi.

Astaga. Belakangan ini pikirannya selalu tertuju pada Agatha, Agatha dan Agatha.

Ia menuju kamar mandi untuk berendam di bathup untuk menenangkan diri dan menjernihkan pikiran.

Setelah beberapa menit, ia keluar dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Kemudian, berjalan menuju lemari pakaian untuk mengambil bajunya.

Setelah selesai memakai pakaian, Arga menuju meja rias untuk menyisir rambutnya. Ia keluar kamar menuju dapur dan menghampiri sang mama yang sedang membuat kue dengan bi Asih.

"Bi, bikinin Arga kopi ya" pinta Arga pada bi Asih.

Bi Asih menganggukkan kepala dan membuat kopi untuk majikannya itu.

"Tumben minum kopi, Ga?" tanya mama Arga.

"Iya ma, lagi pengen minum kopi aja" balas Arga seadanya.

"Ohiya, gimana keadaan Ridho? Udah mendingan?" ucap mamanya lagi dan menghentikan aktivitasnya sembari menghadap Ridho.

"Terakhir Arga liat udah mendingan sih, ma. Palingan beberapa hari lagi udah boleh pulang" balas Arga.

"Ini den, kopinya" ucap bi Asih menyodorkan kopinya pada Arga.

Arga langsung berdiri dan mengambil kopi yang disodorkan bi Asih padanya. Kemudian, ia berpamitan pada mamanya untuk kembali ke kamar.

***

Saat ini, Arga sedang duduk di balkon kamarnya sembari menikmati kopi yang tadi dibuatkan oleh bi Asih. Memandang indahnya langit menikmati semilir angin malam yang menerpa kulitnya.

"Sebenernya apasih yang gue rasain ke Agatha? Kenapa rasanya gue nggak suka kalo ngeliat dia sama cowok lain?" gumam Arga.

Arga menghembuskan napasnya kasar. "Huftt"

Ia mengacak rambutnya frustasi. Saat sedang asik dengan pemikirannya, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Arga berjalan ke dalam kamar untuk mengambil ponselnya yang berada di atas nakas.

Sandra is calling...

Arga mengangkat panggilan itu dengan malas. Sebenarnya, ia tidak menyukai Sandra. Tapi, karena permintaan mamanya Arga terpaksa menerima lamaran itu. Dengan alasan, "percuma kamu nungguin sahabat kamu si Aya itu, buktinya sampe sekarang kalian nggak pernah ketemu kan. Jadi, mama mau kamu terima perjodohan ini"

"Halo, Arga" sapa Sandra di seberang telpon.

"Hmm"

"3 hari lagi kan acara promnight nih, kamu mau ya temenin aku beli gaun?" pinta Sandra.

"Hmm" sahut Arga malas.

"Makasih, Arga sayang"

Tiittt...

Arga langsung memutus sambungan sepihak. Rasanya ingin mual mendengar kata terakhir yang diucapkan Sandra.

Setelah itu, ia meletakkan kembali handphonenya di tempat semula dan kembali ke balkon untuk melanjutkan acara minum kopi dan termenung memikirkan Agatha. 'Eh, kenapa Agatha lagi' pikirnya.

Merasa bosan, Arga bangkit dari duduknya untuk mengistirahatkan tubuhnya.

***

Agatha menghempaskan tubuhnya di atas kasur. 'Sungguh hari yang sangat melelahkan' pikirnya. Tapi, ia beruntung bisa kembali menghabiskan waktu dengan Satria, orang yang sangat ia rindukan.

Ia mengambil ponselnya yang ada di tas karena bergetar menandakan ada pesan masuk. Ia membuka layar ponselnya dan melihat nama Ridho tertera di layar.

Ridho.
Besok pagi jam 10 gue jemput ke rumah. Gue dateng harus udah rapi. Nggak bisa dibantah!

"Dihh, kenapa nih anak?" heran Agatha. Kemudian, ia mengetikkan balasan untuk Ridho.

Agatha.
Mau kemana emang?

Agatha menunggu balasan dari Ridho, namun setelah lama menunggu tak kunjung ada balasan. Akhirnya, Agatha bangkit dari tidurnya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri karena badannya sudah lengket.

Tok tok tok...

"Tha, keluar cepetan makan malem dulu ayo" teriak Satria dari luar.

Tak ada sahutan dari sang empunya kamar.

Tok tok tok...

Satria mengetuk pintu dengan lebih keras.

"AGATHA. DISURUH MAMA MAKAN MALEM, BURUAN"

Agatha yang merasa namanya terpanggil pun menyembulkan kepalanya keluar kamar mandi.

"IYA SEBENTAR KAK, MASIH MANDI" balas Agatha ikutan teriak.

"Ntar kalo udah siap langsung ke bawah ya" ucap Satria mengecilkan volume suaranya berhubung Agatha menjawab perkataannya tadi.

"Iya kak"

Setelah itu, tak terdengar suara lagi dari luar kamar Agatha. Agatha bergegas menyiapkan diri untuk menyusul keluarganya di ruang makan.

***

Agatha menuruni tangga satu persatu menuju ruang makan dimana semua anggota keluarganya sudah menunggu.

"Malam semua" sapa Agatha sembari duduk di antara Satria dan Azka.

"Malam" jawab mereka semua serempak.

"Aya mau makan pake apa, Sayang?" tanya sang mama.

"Ayam sama sayur itu aja tuh, ma" balas Agatha menunjuk ayam goreng dan sayur lodeh.

Setelah itu, Agatha mengambil makanan yang disodorkan sang mama dan mereka semua mulai menyantap makanan mereka masing-masing.

Vote and comment
Maafkan typo yang bertebaran...

Jumat, 5 Juli 2019

AGATHA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang