-
Sudah dua hari Arga tak menemukan Agatha. Entah kenapa ia merasa kalau Agatha sedang tidak baik-baik saja. Ia juga sudah menanyakannya sejak dua hari yang lalu pada Ridho, namun Ridho juga tidak mengetahui keberadaannya.
"Lo udah ke apartemennya, Dho?" tanya Arga.
"Gue nggak berani kesana sebelum dia yang nyuruh gue dateng" balas Ridho.
Saat ini mereka sedang berada di parkiran karena seluruh siswa sudah di pulangkan sejak tadi. Hanya saja, mereka ingin membahas tentang Agatha yang tak menampakkan dirinya di sekolah.
Ridho sibuk dengan ponselnya untuk menghubungi Agatha. Sedangkan Arga ia hanya mondar mandir memikirkan apa yang harus ia lakukan.
Tiba-tiba saja, Ridho memegangi perutnya. Ridho hampir jatuh ke tanah, namun tubuhnya di topang oleh Arga.
"Lo kenapa, Dho?" panik Arga.
"Nggak tau, mungkin karena gue kemaren nggak ke rumah sakit" lirih Ridho.
"Duh, lo gimana sih, Dho. Mau sembuh tapi nggak mau berobat, gue telpon mama lo dulu deh. Lo duduk sini dulu" ucap Arga membopong tubuh Ridho ke atas motornya.
Arga segera menghubungi mama Ridho untuk menjemputnya di sekolah. Saat Arga sedang menelpon dengan mama Ridho, tiba-tiba ponsel Ridho berdering menandakan ada panggilan masuk.
Ia mengambil ponselnya di saku celana, dan melihat layar ponselnya yang bertuliskan nama Agatha. Ia segera mengangkat telpon sahabatnya itu.
"Halo, Tha" sapa Ridho.
"Halo. Dho bantuin gue perut gue sakit banget, pliss Dho. Obat di apartemen gue udah abis" lirih Agatha.
"Duhh, gimana ya Tha. Gue lagi nemenin nyokap ke rumah sakit, tapi gue usahain deh ya" bohong Ridho.
"Lo tunggu di rumah" sambung Ridho.
"Cepetan ya, Dho. Gue udah nggak tahan, sakit banget" lirih Agatha di seberang telepon.
Arga yang sudah selesai menelpon dengan mama Ridho, menghampiri Ridho yang baru saja selesai menelpon dengan seseorang. "Lo nelpon sama siapa?" tanya Arga.
Ridho melihat kalender di ponselnya, "Aarrgghh, lo tolongin Agatha. Dia lagi di apartemen butuh pertolongan, cuman lo yang bisa bantuin dia sekarang" lirih Ridho meringis menahan rasa sakit di perutnya yang semakin sakit.
"Agatha kenapa, apa yang harus gue lakuin buat bantuin dia?" panik Arga.
"Sebelum lo ke apartemen dia, lo mampir ke apotik dulu beliin dia obat senggugutan sama obat yang bisa bikin ngantuk. Ini udah waktunya dia dateng bulan, kebetulan obat yang biasa dia minum waktu dateng bulan abis. Lo bantuin gue ya" lirih Ridho.
"Emang separah itu?"
"Iya, dia kalo lagi datang bulan bakal ngerasain senggugutan selama 2 sampe 3 hari. Mungkin 2 hari belakangan ini dia nggak sekolah ya karena itu"
Tak lama, mobil mama Ridho sudah berada di depan gerbang. Arga menghantarkan Ridho sampai pintu mobil, setelah itu ia kembali ke parkiran untuk mengambil motornya.
"Kamu kenapa sih bandel banget di kasih tau, kan kamu yang tersiksa sayang" ucap mama Ridho terisak.
"Maafin Ridho ya, ma. Ridho nggak bermaksud bikin mama khawatir, Ridho cuman nggak mau mama ngabisin uang mama untuk biaya pengobatan Ridho yang hasilnya belum tentu Ridho bakal sembuh" balas Ridho meringis.
"Kamu nggak boleh ngomong gitu sayang, mama nggak mau kehilangan kamu. Mama sayang banget sama kamu"
"Ridho juga sayang sama mama, tapi kalo Tuhan berkehendak lain kita bisa apa ma"
"Sssttt. Udah kamu bakal sembuh mama yakin"
"Semoga ma. Mama jangan bilang sama Agatha kalo Ridho punya penyakit ya ma. Ridho nggak mau Agatha ngerasa kasian sama Ridho."
"Iya sayang"
🐾🐾🐾
Arga sudah berada di depan apartemen Agatha. Ia ingin masuk, namun ia takut sang empunya marah apabila ia datang kesini. Tapi bodoh amat, niat Arga kan hanya ingin menolong dan mendapat amanah dari Ridho.
Arga membuka kenop pintu perlahan-lahan, ia celingak-celinguk melihat isi kamar Agatha. Ia kaget karena kamar gadis ini seperti kapal pecah.
Ia membuka pintu lebar melangkah masuk mencari Agatha. "Tha" panggilnya.
Tak ada jawaban.
"Agatha, lo dimana?" panggil Arga lagi.
Tak ada jawaban.
"Aaaaaaahhhhhhh" teriak Agatha.
Arga yang mendengar itu terkejut. Ia melihat Agatha meringkuk di tempat tidur sembari memegang perutnya. Arga berjalan menghampiri Agatha, ia meletakkan obat-obatannya di atas nakas.
Agatha yang melihat itu terkejut kenapa yang datang malah Arga, padahal kan ia menyuruh Ridho. "Ngapain lo disini?" ketus Agatha sembari meringis.
"Mana Ridho?" sambungnya.
"Ridho lagi ke rumah sakit nemenin mamanya" balas Arga.
"Trus lo ngapain disini?"
"Gue disuruh Ridho buat jagain lo, pliss deh Tha. Kondisi lo lagi lemah, sekrang jangan debat dulu" terang Arga.
Agatha terdiam mendengar penuturan Arga. Arga menyodorkan obat yang ia beli pada Agatha, dan diterima Agatha.
"Bentar gue ambil minum dulu" ucap Arga.
Arga pergi ke dapur mengambilkan minum untuk Agatha.
…
KAMU SEDANG MEMBACA
AGATHA (END)
Novela Juvenil(FOLLOW DULU BARU BACA) - Seorang gadis yang merasa hidupnya kurang beruntung seperti gadis pada umumnya. Merasa nasibnya sangat malang atau mungkin menyedihkan. Karena kesalahan yang pernah ia lakukan, ia mulai dijauhi dan memutuskan pergi. Dari s...