01|Alasan

1.4K 68 14
                                    

Hal yang paling membahagiakan adalah melihat orang yang kita sayang tersenyum karena kita
-Ghea Qirana

___

    Deg-degan, itu yang Ghea rasakan. Dia duduk di kursi paling belakang. Hari ini adalah pengumuman Hasil Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan inilah saatnya bagi Ghea untuk memberikan pembuktian.

SMPN 01 GARUDA, nama sekolah yang sudah tiga tahun mengajari Ghea banyak hal. Dia berbeda, namun karena perbedaan bukanlah jawaban bahwa dunia tidak bisa dia genggam.

Untuk bersekolah di sekolah terbaik dengan kualitas yang juga sudah banyak dikenal dengan pamor prestasinya, tentu sangatlah sulit bisa berada disini.

Nilai bukanlah masalah, toh dia adalah juara terbaik disekolahnya dulu. Tapi, kekurangan itulah yang menghambat kehebatannya.

    "Dia tidak bisa bicara, apa jaminannya jika hanya dengan nilai?"

     "Publik speaking itu nomor utama Pak. Bagaimana bisa sekolah sebagus ini memiliki murid cacat seperti itu."

     "Dia lebih pantas masuk sekolah yang sama, dengan anak-anak yang kekurangan juga. Ini terlalu sempurna untuk siswi seperti dia Pak!"

    " Jika hanya karena kekiasaan dia bisa masuk seenaknya disini. Maka nama baik sekolah adalah imbasnya."

Semua ocehan, Satya telan bulat-bulat. Sebagai penaruh saham di Yayasan ini, juga sebagai komite sekolah. Jelas dia menegoisasikan dengan susah payah, dan dengan nominal yang juga tidak bisa sampai dihitung sekian ratus orang dengan jarinya.

Ini memang jelas Nepotisme. Namun, bukankah dimata Tuhan saja semua manusia sama? Lantas mengapa dimata manusia sendiri dibeda-bedakan. Heran.

     Dunia ini terkadang terlalu mencari-cari kesempurnaan padahal kesempurnaan hanyalah milik Tuhan.

Dan balasan impas, atas perjuangan Satya untuk menyekolahkan anaknya, adalah pembullyan. Dia memang tidak secara gamblang dibully habis-habisan seperti di FTV itu. Tapi dengan segala serba sendiri, dan mendapat tugas dua kali lebih banyak dari pada murid lain adalah hal mutlak yang hukum alam lakukan.

Sudah jelas, semakin di injak dia semakin berdiri tegak. Dia yang bisu bisa meraih Juara satu dikelasnya. Ah sial, bukan dikelasnya. Tapi, di angkatannya selama dua tahun ini.

Ghea memegang ponsel Iphone hitam yang dipegangnya dan mengetikan pesan pada seseorang

💌
Papah Ganteng

Ghea Qirana
Papah, doain Ghea ya. Semoga Ghea bisa dapet peringkat pallarel terbaik untuk yang terakhir kalinya di sekolah ini😌

Papah Ganteng
Amiin, apapun hasilnya Ghea tetep yang terbaik buat Papah Mamah sama contoh yang baik Buat Safa😘

Ghea Qirana
Mksih Pah, lov'u😘

Papah Ganteng
Lov'u sweety❤
Selamat hari jadi yang ke 15 tahun sayangnya Papah🎉 Semoga diumur kamu yang sekarang kamu bisa mencapai keinginan kamu😊
Ghea mau Papah beliin apa? Mumpung lagi di singapore nih😅

Ghea Qirana
Ghea pengen Papah sehat, ghea cuman pengen Papah pulang dengan selamat😊

Papah Ganteng
Love more sweety😍

Ghea Qirana
❤❤❤❤

💌

Dia mematikan layar ponselnya. Mulai memperhatikan Pak Wildan selaku guru bagian kurikulum membuka pengumuman acara ini.

ENSEMBLE (Bersama)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang