Lembar 26

381 21 0
                                    

🌻

Sofia gadis itu berjalan sendiri menuju kantin. Seperti biasa, saat lapar melanda gadis itu harus selalu langsung di isi. Tidak bisa menahannya, karena perutnya suka tiba-tiba kram katanya.

"Ibu!" Sofia mengagetkan penjaga kantin bubur yang stand nya berada paling ujung.

"Eh si Eneng. Pesen bubur kaya biasa Neng?" Tanya ibu kantin sambil riweh melayani pelanggan.

"Ya-iya ath Bu, masa kesini mau beli Emas. Kalau Mas inggris saya mau Bu. Mas-mas Jawa mah saya ga dulu deh." Cengengesnya asal

"Ada ya Neng di inggris Mas?"

"Ada atuh Bu, Namanya Mas Bruno." Katanya serius

"Itumah Bruno Mars Neng, Ibu ge tau atuh." Si Ibu mulai dibuat ketawa tak tahan. Gadis yang selalu langganan beli bubur ini, memang bertingkah sangat lucu.

"Keren si Ibu." Katanya sambil bertepuk tangan.

"Ini Ganteng pesanannya." Kata Ibu Mairah penjual Bubur itu kepada cowok yang sedang duduk di kursi kantin yang tak jauh dari jangkaun.

Sofia yang melihat jelas wajah tampan cowok itu dari dekat dibuat nga-ngah bukan main. Kebiasaan dia kalau liat cogan emang begitu. Malu-maluin.

"Ini bu, sisanya buat dia aja." Kata cowok ber-kulit kuning lansat dengan rupa yang sangat manis, sambil menunjuk Sofia yang berada di sebelahnya.

"Eh-eh Ka, gue ga minta ditraktir ko. Lagian duit gue juga cukup kalau cuman beli bubur doang mah." Sofia juga harga diri. Masa langsung ditraktir cowok tanpa kenalan. Gila aja kursi bangkunya. Kan ga boleh ngomongin orang dosa:v

"Gapapa, lagian gue kasian lo ampe nga-ngah gitu pas liat gue. Nama lo Sofia ya? Gue Davi. Jangan nga-ngah lagi oke?" Ledek Davi alias Rey ngakak. Namun berusaha dia tahan tawanya dan berjalan pergi, namun langkahnya terhenti dan membalikan badannya. Menatap manik mata gadis yang dibuat lebih nga-ngah daripada tadi.

"Lo lucu kalau gitu." Dia pergi, cowok bernama Davi itu pergi.

"Hmmmm!!!!" Sofia menjerit namun ia tutupi mulutnya. Cogan ngedeketin cewek se-cantik eh maksudnya sebiasa dia. Apa ini ga salah.

***

Sepanjang jalan menuju rumah sakit di mobil Bima. Sofia tak henti-hentinya menceritakan cowok bernama Davi itu. Entahlah, Ghea tidak tau siapa dan seperti apa wajah Davi yang diceritakan sahabatnya.

"Gimana ya Ghe, ya ampun. Malam ini bisa-bisa gue kagak bisa tidur Ghe. Ya Allah!" Jeritnya, Ghea hanya tersenyum menanggapinya. Sedangkan Bram,

"Lebay lo daging kol." Ketus Bram sambil fokus menyetir

"Biarin dong, toh juga wajar gue lebay. Lo cemburu kan sama dia? Ngaku deh lo Bram." Sofia menggoda Bram yang berada di sebelahnya, ya posisi duduk mereka yaitu Bram yang menyetir, disebelahnya ada Sofia dan di belakang tentu saja Ghea seprang diri.

"Amit deh gue suka sama lo. Cewek yang kebanyakan nga-ngah mah kaga bakalan ada yang suka."

"Cieee, aaa-Bram cemburu Ghe hahaha." Sofia tertawa terus saja menggoda sahabatnya itu

Ghea hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepala. Lalu, ia alihkan pandangannya ke arah jalanan yang lumaian ramai.

"Gimana kabar Aron ya sekarang?"

Drtt..

Ponsel di saku Ghe bergetar, sang-pemilik langsung mengambil dan menyalakannya.

ENSEMBLE (Bersama)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang