lembar 37

391 21 0
                                    

🌻

Alisa pov

Mentari seolah baru pertama kali menyambut pagi. Suasana bahagia yang dirasa lebih cerah daripada matahari yang menyinari bumi sekarang. Sangat indah bahkan lebih indah dari pelangi yang selalu di damba. Lebih indah dari senja yang selalu setia menjaga malam. Lebih-lebih indah dari semua itu. Karena kini, separuh bahagia ku kembali. Karena kini, separuh cinta ku akan kembali mengisi.

"Ciee yang udah ada bebep.." Goda Sofia pada ku yang duduk bersebelahan dengan Aron di kantin

"TBC lo Sof, kasian anjir sahabat kita tuh baru ketemu kemarin." tambah Bram

"Gue kira ni bocah ga bakalan balik, eh taunya balik. Udah sembuh lo?" Fadill bertanya sambil menyeruput es teh manisnya

"Doain aja," katanya singkat,

Di kursi panjang dengan banyak orang yang berlalu lalang ditengah ramainya suasana kantin. Dan ditengah manusia-manusia kepo, aku dan Aron duduk bersebelahan. Indah, sangat indah dan membahagiakan.

"Habisin Ghe, kamu kurusan." aku menatapnya lalu mengangguk semangat, jujur. Baru hari ini, aku mau makan banyak. Mungkin karena mood juga sedang bagus, jadi makan pun tidak semalas biasanya.

"Anjir, kapan gue gitu." celetuk Rey asal

"Kan lo udah ada dede..ekhemm!" sorot mata pria itu menunjuk Sofia yang tersipu malu,

"Mulai kumat deh pipi lo Sof..hahaha.." Bram tertawa puas

"Bangke lo pada!" geram Rey dalam hatinya

"Aelah, lagian ko lo mau si digantung sama Rey? Gantengan juga gue." Hans berujar pede. Aku dan Aron hanya menyimak, tanpa mau ikut beradu omongan.

"Aduh Rey, ayolah kode tuh si Hans mau nikung. Gas bego, hantam aja. Gue dukung bro!" Fadill menyemangati so serius  sementara Sofia, gadis itu jangan ditanya bagaimana keadaannya sekarang.

"Tau lo Ka, lambat banget ngasih keputusannya. Kasian dong, sahabat gue yang jomblo akut ini.." tambah Bram yang langsung dihadiahi cubitan kecil di tangannya

"Anjer sakit Sof!" histerisnya,

"Hahahaha," semua tertawa bahagia,

"Kasian bego pacar gue lo pada buly terus.." celetuk Rey dikala semuanya tertawa melihat ekspresi Bram yang lucu.

"Jadi selama ini?! Aku jijik sama Mas!" dramatis Hans, yang langsung ditimpali dengan jitakan di kepalanya.

"Amit lo?!"

"Bener lo Sof udah pacaran sama ka Rey?" tanya bram memastikan pada gadis yang malah tertunduk itu.

"Ngaku-ngaku lo Rey. Pepet aja deh Hans, gue kaga jadi dukung cowok cupu, malu gue." timpal Fadill memprovokasi

"Eh! Engga ko ka, aku-aku,"-Sofia menatap satu persatu orang yang ada di kursi- "Aku udah pacaran sama Ka Rey dari kemarin." jujurnya,

"Oh jadi gitu, oke," Hans berujar dengan ekspresi so patah hati

"Maem maem dong ... Dua pasangan nih, ayolah lumayan." Bram tidak ada bedanya dengan Hans, apa mungkin mereka kembar? Soalnya mirip gitu..

Kembar otak si iya, sama-sama gesrek:v

"Maem itu bahasa pluto yak?" Fadil so polos

"Bukan, tapi bahasa cintaku padamu. Anjayyy alay aing," Hans berujar tapi sambil terkekeh geli kepada dirinya sendiri

"Bucin dasar!" jelas Aron menyimpulkan

"Terus lo apa dong?" aku menatap Aron yang ditanyai oleh Fadil, penasaran itu lah yang aku rasakan.

"Gue cuman mencintai dan menyayangi. Bukan Budak Cinta alias bucin," jelasnya

"Alah dasar micin prapatan aja bangga lo." ledek Hans pada Aron

"Kalau Aron micin prapatan lo apa dong Hans? Garem kiloan?" Rey mulai membuka suara lagi

"Ya kalau gue mah, Gula gulaan yang dijual di etalase dengan merek ternama."

"Itu gula, apa contoh yang ga pernah laku?" Bram berceloteh sambil memakan bakso nya

"Makan aja bakso lo bocah, jangan ikut campur urusan orang gede. Anak kecil mah belajar aja."

Aku tertawa, Aron juga, semua tertawa. Kebahagiaan sangat nyata di depan mata, luka ku hilang oleh air mata yang kemarin ku keluarkan karena kerinduan yang mendalam..

Sangat lucu, tingkah mereka membuat kebahagian ini lebih komplit.

Aku hanya berharap kejadian ini berlangsung lebih lama. Aku hanya berharap, kebahagiaan ini akan tetap sama.

Semoga.

🌻

Yeayy1!1!1!

Udah sampai part 37 loh!

Mau lanjut? Jangan lupa vote dulu ya. Author suka ga semangat nulis kalau pada jadi sileant rider:(

Yuk vote! Dan selamat membaca part selanjutnya

ENSEMBLE (Bersama)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang