14 [REVISI]

543 33 2
                                    

oOo

Hari ini adalah hari pertama Gadis itu menjadi siswi SMA. Dia berdiri di depan cermin, menyisir rambut dan mengikatnya. Mengambil kaos kaki putih yang tersedia diatas kasur dan memakainya. Memasukan kakinya kedalam sepatu hitam polos yang dibelikan Mamahnya.

   Semangat! Katanya dalam hati setelah selesai mengikat tali sepatunya

Ghea bergegas mengambil tas warna hijau tua di kursi belajarnya. Memakainya dan langsung keluar kamar. Ghea menuruni tangga dengan tergesa-tergesa. Dia bukanlah gadis yang memakai rok pendek dan baju pendek. Tidak, walau Ghea tidak memakai hijab. Mamahnya selalu mengajarinya memakai pakaian sopan. Dan doakan saja, semoga Ghea lekas menutup auratnya sebagai seorang muslimah.

Ghea memakai rok abu panjang sampai mata kaki, memakai kemeja panjang yang dilipat dibagian tangannya satu kali. Karena kebesaran dan tentunya menutup luka ditangan kirinya yang masih berbekas.

Di SMP dia memang memakai rok pendek, tapi panjangnya di bawah lutut. SMP nya waktu itu tidak terlalu menekankan akan perbedaan pakaian muslim dan non muslim. Sedangkan SMA Pancasila lebih menekankan.

Misalnya, yang muslim memakai rok panjang dan kemeja panjang serta kerudung (tapi banyak yang belum siap memakai kerudung. Ada juga beberapa yang sudah menutup auratnya) semoga, Ghea lekas menutupnya doakan saja.

Yang non muslim juga sama memakai rok panjang namun bedanya mereka dibolehkan memakai kemeja lengan pendek bagi wanita. Jika anak cowoknya berpakaian sama saja.

Di SMA Pancasila juga ditekankan untuk pembelajaran setiap hari Jumat memakai kerudung, diusahakan setiap hari bagi yang muslim. Sebagai media pembelajaran bahwa pentingnya menutup aurat bagi muslim. Jika dihari lain, gurunya tidak terlalu memaksa akan dipakai atau tidaknya karena anak SMA terkadang butuh cara halus untuk menerangkan pada usia labil.

   "Morning Ka." Sapa Vita sambil mencium pipi Ghea

Ghea tersenyum dan balas mencium pipi Mamahnya. Lalu duduk dan menyantap Nasi goreng dan Telor yang dibuat Mamahnya.

Safa berlari memakai baju sekolahnya dengan kaos kaki yang sudah dipaki sebelah. Sambil menggendong tas pink-nya menghampiri meja makan.

   "Mamah! Kaos kaki aku hilang sebelah," rengeknya

   "Loh, tadi kan sama Bibi udah disiapin di kasur kamu. Ko hilang?"

   "Gatau. Aku pake kaos kaki apa dong?masa sebelah?" rengeknya sambil melihat ke arah kakinya yang hanya memakai satu kaos kaki

Ghea tersenyum geli melihat tingkah adiknya.

   "Ayok kita cari. Kamu sih ga bisa rapih kalau abis mandi," kata Vita sambil menggandeng lengan anaknya menuju kamar dengan banyak tempelan di depan pintunya

Ghea kembali fokus kepada makanannya. Papahnya sudah berangkat jam 3 tadi pagi. Wajar saja tidak ada suara bariton khas dari Papah Ghea.

Tin..Tin..

Klakson motor itu langsung membuat Ghea menghentikan makannya dan meminum air putih hangat yang disediakan Mamahnya. Ghea bergegas menuju luar rumah.

   "Ayok Ghe?!"

Kata cowok di depan gerbang itu, sedikit berteriak. Ghea mengangguk, lalu berbalik masuk lagi kedalam rumah untuk pamitan pada Mamahnya.

Ghea masuk ke dalam kamar dengan tema serba pink dan ada stiker film Moana disana. Ghea menghampiri Mamahnya yang sedang merapihkan kembali pakaian Safa adiknya.

   "Mau berangkat? Sama Cowok itu lagi ya? Aduh Kaka sudah besar ya," G
goda Vita pada anaknya

   "Ciee Kaka dijemput Ka Aron."

ENSEMBLE (Bersama)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang