05|Waktu

692 42 0
                                    

Di waktu yang singkat ini, untuk segala cerita yang panjang
-Ghea Qirana

___

  "Mau makan apa?" tanya Nala sambil membulak-balikan daftar menu ditangannya

Aron yang masih saja melihat gadis yang tadi ditatapnya saat masuk. "Ghea begitu manis." Pikir Aron saat melihat Ghea makan dengan lahap tanpa suara. Padahal disekitarnya, lebih tepatnya keluarganya sedang berbincang-bincang. Gadis itu hanya menunduk fokus pada makanannya

   "Aron ih!" Nala mulai kesal atas sikap acuh nya Aron.

   "Terserah lo."

   "Gitu ke dari tadi kan bisa," ucapnya mendumel lalu kembali memilih makan untuk mereka.

   "Mba!" Nala memanggil pelayan dan pelayan itu langsung datang dengan buku catatan kecil serta pena ditangannya

   "Pesan apa mba?" tanya pelayan itu dengan sopan

   "Saya pesan cappucino nya 2 sama Ikan bakar saus ini nya juga sama 2," gadis itu bicara sambil menunjukan gambar di daftar menu. Mba pelayan itu mengangguk lalu berbalik untuk menyerahkan menu pesanannya.

   "Aron, besok kan hari terkahir kita di Bali. Gimana kalau kita ke tempat yang lagi hits gitu?"

   "Terserah," jawabnya namun tatapannya tetap melihat Ghea yang posisinya di belakang Nala. Jadi Nala tidak ngomel, mungkin Nala pikir Aron melihat ke arahnya.

   "Nanti aku ajak temen-temen kamu juga ya? Biar mereka jadi tukang foto buat kita, setuju ga?"

Pesanan mereka datang. Aron langsung mengambil dan menyeruput minumannya tanpa berniat menjawab.

   "Selamat menikmati," Pelayan tadi meninggalkan Nala dan Aron setelah selesai menyimpan makanan pesanannya

Nala tidak bicara lagi. Dia juga menyeruput minumannya dan memakan ikan bakar komplit dengan nasi dan sambal serta beberapa lalaban yang tadi ia pesan.

Aron tidak memakan ikan bakar yang tadi di pesan Nala. Dia malah memuter-muterkan sedotan yang ada di gelas minumannya. Sambil tetap fokus pada gadis yang sedari tadi ia perhatikan.

Dilihatnya, Ghea mengelap mulutnya dengan tisu dan mengambil handphone serta kacamata di dekat tangannya. Keluarga Ghea dan Ghea berdiri. Nampaknya mereka akan pergi.

Aron langsung berdiri dan berlari menghampiri Ghea bersama keluarganya.

   "Aron mau kemana?!" Gadis yang tadi duduk bersamanya berteriak memanggil Aron yang beringsut pergi

   "Ghea!" panggilnya, sebelum benar-benar sampai di dekat Ghea. Ghea menoleh dan mengerutkan keningnya

   "Siapa?" tanya Papah Satya kepada Ghea. Ghea bingung harus bagaimana.

   "Safa, ayo kita duluan." Neneknya berjalan keluar sambil menggandeng tangan Safa

   "Om, tante." Aron langsung bersalaman kepada ke dua orang tua Ghea. Walau dia tidak begitu yakin benar atau tidak itu keluarga Ghea tapi dia berusaha menghormati mereka.

   "Siapa ya?" tanya Vita sambil mengingat-ngingat apakah Ghea mempunyai teman cowok atau tidak.

   "Saya Aron tante, sahabat Ghea." Aron memperkenalkan diri

Satya langsung tersenyum licik sambil mengedipkan mata kepada anaknya yang tak lain adalah Ghea. Ghea hanya melotot dan membuang nafasnya gusar.

   Pasti Papah salah paham deh.

ENSEMBLE (Bersama)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang