Lembar 29

340 20 0
                                    

🌻

Mentari sudah mulai menyinari pagi. Sinar-sinar mulau masuk dan menyilaukan. Gadis yang sedang tertidur terbangun, dia mengucek matanya karena masih proses pengumpulan nyawa.

Ghea bergegas ke kamar mandi, menyegarkan badannya untuk hari yang harus selalu ia hadapi.

Setelah selesai dengan ritual pagi harinya. Ghea membuka ponsel hitam yang berdiam di nakas.

Dia membuka pesan yang terakhir kali cowok itu kirim. Sungguh Ghea merindukan cowok itu.

Dia menyalakan datanya, mulai mengirim pesan lewat akun line nya.

💌
AaronBlen_18

Qirana.Ghea
Haii😅

Qirana.Ghea
Aron, apa kabar? 1 minggu ga ada kabar_- Aron Ghea gatau Aron bakalan buka hp nya kapan. Tapi Ghea pengen cerita:'v

Qirana.Ghea
Nenek udah hampir 1 minggu diem di rumah ku. Semuanya masih sama, aku tetep jadi tempat kemarahan Nenek. Tapi beruntungnya, aku masih bisa makan. Ya walau-pun harus nunggu keluarga ku selesai baru aku diperbolehkan makan. Tidak apa, yang penting perutku terisi.

Qirana.Ghea
Aron, Ini adalah ungkapan yang sangat berani dari aku yang sangat pemalu. Awalnya aku tak mau mengirim kan mu pesan. Tapi, setelah ku pikir kembali. Semoga dengan adanya pesan ini, kamu segera kembali:)

Qirana.Ghea
Ada yang ingin ku katakan. Nanti, saat kita berjumpa. Aku ingin membentak mu (jika bisa haha), aku ingin kamu beribu-ribu kali meminta maaf pada ku karena meninggalkan ku sendiri.

Qirana.Ghea
Pesan ini terlalu panjang, ya seperti hari ku yang terasa lebih panjang dan lama karena tanpa adanya kamu. Ehehe

Qirana.Ghea
Lekas sembuh Aron🌻🌻

💌

Satu tetes bulir air mata tak terasa keluar. Ghea mulai mengingat kejadian demi kejadian ketika bersama dengan cowok yang entah bagaimana keadaannya sekarang.

Ghea merindukan saat-saat seperti dalam pikirannya,

Brukk..

Ghea nyusruk ke tanah, karena tadi tidak melihat ada batu didepannya.

"Ghea?!" Aron berlari dan langsung mengangkat sepeda yang menindihi tubuh Ghea.

"Sakit" Ghea bergumam lirih di dalam hatinya. Dan air matanya keluar begitu saja.

"Lo si, pake acara ngejailin gue. Jadikan jatoh. Udah jangan nangis, siku tangan kiri lo berdarah, lutut juga. Ya ampun gue berasa ngasuh anak kecil." Aron terus saja bicara sambil membantu membangunkan Ghea

Ghea mengusap air matanya.

"Biar gue yang boncengin lo. Kalau gendong ga sanggup guenya takut encok hehe." Ucapan Aron langsung disambut pukulan Ghea di bahunya

"Sorry-sorry. Buruan naik" Aron sudah siap dengan posisinya. Ghea naik dan duduk di belakang.

"Pegangin baju gue nanti jatoh lagi berabe." Ghea memegang baju Aron.

Atau saat dia berada di parkiran kedai ice cream.

"Ayok berangkat Neng." Kata Aron sambil naik ke motornya lalu menepuk motornya

Ghea melihat itu langsung dibuat ketawa. Tapi tetap, hanya ekspresi suara nya tidak keluar.

Ghea bergegas naik, namun motor Aron masih juga belum nyala. Ghea menepuk pundak Aron

"Eh iya, nih Ghe pake."

Ghea menggeleng tidak mau

"Senja sore hari emang indah Ghe, tapi manfaatkan melihat keramaian saat senja datang dengan merasakan semilir angin yang menghangatkan."
Aron memaksa Ghea, namun cara dia berbeda dari kebanyakan cowok

Ghea yang masih tidak juga mengerti malah bengong.

"Maksudnya, lo boleh aja nikmatin semilir angin waktu senja. Tapi jangan lupa buat angin itu hangat ditubuh lo. Jadi lonya ga kedinginan." Aron kembali memperjelas dengan suara lembut

Ghea hanya "ber-oh ria" Di dalam hatinya. Lalu mengambil jaket levis itu dan memakainya. Sedangkan Aron memakai helm dan menyalakan mesin motornya.

Mereka pergi membelah jalan diantara ramainya kendaraan berlalu-lalang. Di isi dengan obrolan Aron yang selalu ditanggapi Ghea dengan pukulan di pundaknya.

"Ghe? Kalau lo pake baju SMP gitu, gue berasa kaka lo njir." Ghea tertawa, dipikir-pikir iya juga.

"Coba kalau lo-nya pake baju SMA, kan berasa pacar gua."

Plak.. Ghea memukul punggung Aron, sedangkan yang dipukul hanya tertawa menanggapinya.

Seperti saat itu, setiap tawa selalu ia hadirkan dikala duka melanda. Saat dimana hari-hari terasa lebih berwarna. Pada kenyataannya, kebersamaan adalah hal yang harus betul-betul dibuat berharga. Karena waktu takan bisa terulang tuk kedua kalinya.

"Andai, suatu waktu bisa keulang. Namun sayang, kemarin hanya bisa jadi kenangan."

🌻

ENSEMBLE (Bersama)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang