Tn. James, berdiri sambil memasukkan kedua tangannya ke kantong jubah putih yang saat itu ia kenakan. Hampir tiga puluh menit ia berdiam, tak beranjak, bahkan tak bicara. Hanya menatap kosong sesuatu di depannya. Sebuah tabung kaca raksasa yang dipenuhi air serta buih-buih lembut, di mana terdapat sesuatu di dalamnya, seekor Merman, William.
Mata tua itu terpaku pada pemuda bermata sipit tersebut semakin menjadi saat pikiranya kian begitu kalut, resah dan, marah. Sekumpulan sel atau neuron-neuronya seperti terbakar di dalam tempurung kepalanya dan membuat ia seolah meledak.
Sean! Ia tak bisa melupakan barang sejenak apa yang dilakukan Sean saat itu. Bahkan ketika mereka memutuskan untuk menghentikan sejenak ambisinya karena sikap nekat Sean, pemuda yang saat ini ingin sekali ia patahkan seluruh tulang-tulangnya tersebut.
'Bocah itu, berhasil kabur?!!... -'
Tn. James cukup sulit menerima semuanya. Saat ledakan itu terjadi, ia dapat melihatnya sejenak melalui LRC yang sedetik kemudian juga hancur. Bocah itu menghilang dalam kekacauan dengan tubuh cacat. Kehilangan tangan kirinya, namun tetap berenang menjauh dan lenyap dalam sekejap.
Tadinya, ia mencoba sedikit bersabar saat puluhan koloni duyung lainnya, berenang mendekati garis pentagon yang ia buat. Setidaknya itu adalah obat akan kepergian Sean. Namun, senyumannya segera berakhir ketika radarnya mendapati bangsa-bangsa lautan separuh manusia tersebut mendadak berhenti tepat beberapa meter lagi menembus garis pentagonnya. Berhenti berenang dan justru berbelok pergi seakan mendapati sesuatu yang buruk di sana yang tak ingin mereka temui.
Tn. James tak tahu kenapa itu terjadi. Ia tak menemukan keganjilan apapun selain ledakan yang ditimbulkan Sean. Bahkan ia berpikir kalau ledakan itu tak berpengaruh apapun terhadap mereka. Jaraknya cukup jauh dan mereka dapat dipastikan tak mengetahui apapun tentang ledakan tersebut. Namun, kenapa mereka mendadak pergi? Tn. James, merasa mendapat dua kali kesialan yang menyedot semua kewarasannya, seketika!
Mencoba sedikit tenang, pria tengah baya tersebut menarik tangannya dari saku jubahnya lalu menggunakannya untuk mengusap-ngusap keningnya. Berharap rencananya bisa berjalan mulus kembali sebelum ia bertemu lagi dengan Ny. Nathalie dan juga, Tommy.
"Apa yang akan kita lakukan sekarang Tuan?" Tanya Jason, melangkah mendekatinya. Tangannya membawa beberapa lembar laporan mengenai penyelidikan yang sempat mereka lakukan sebelum meninggalkan laut Sargasso. Meninggalkan lautan tersebut dengan kapal FRV mereka dan kembali ke Laboratorium.
"Apa kau sudah mendapat lokasi keberadaannya?" Tanya Tn. James.
"Ya, kami baru saja menemukan titik keberadaanya tak jauh dari Laut Sargasso. Di Carolina utara, Pulau Hatteras. Sean, ia berada di sana saat ini Tuan."
"Hatteras?"
"Benar. Sulit dipercaya, tapi sepertinya ia selamat dan, sehat." Jason mundur selangkah ketika Tn. James berbalik dan menatapnya.
"Selamat? Sehat?!" Pria itu menimbang-nimbang pikirannya. "Jadi benar dugaanku, dia tak benar-benar meminum cairan itu, cairan yang bisa mengembalikan wujudnya sebagai manusia?"
"Kami menemukan sempel air laut sedikit berbeda di sekitaran garis pentagon sebelah barat Tuan. Sempel itu menunjukkan adanya zat yang sama pada cairan pengubahan wujud tersebut, dapat dipastikan Sean, sempat berada di sana dan memecahkan botol cairan itu hingga isinya bercampur dengan air laut. Entah dia sempat meminumnya atau justru meninggalkannya, kita tak dapat pastikan itu." Jawab Jason, pria itu hanya menunduk ketika Tn. James berpaling kembali, menatap Aquarium raksasa itu lagi, menatap William.
"Sean, dia anak yang terlalu berani mengambil resiko." Ujarnya.
Sesekali pria beruban itu sedikit merasa lega karena chip yang ditanam di tubuh Sean, seperti alat pendeteksi, masih cukup bekerja baik. Bahkan dapat memberi keterangan keberadaan putra Alexa tersebut. Dan itu membuatnya tak ingin menyia-nyiakan apapun yang bisa menjadi, kesempatan kedua untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THEIR MERMAN [COMPLETE]
FantasyAlasan kenapa Duyung Jantan/Putra Duyung jarang terlihat & didengar adalah "Para Mermaid, membunuh pasangannya sehari setelah perkawinan usai." Saat musim Kawin para Siren tiba, Sean Alex.. Seorang atlet renang yang tengah mempersiapkan diri untuk...