DESTRUCTION

1.2K 223 10
                                    

James bertanya dengan suara sedikit lebih keras pada pria di dekatnya tersebut. Apa yang membuat sinyal itu mendadak hidup, seperti sebuah sensor keamanan yang menangkap adanya bahaya. Pria yang duduk di sebelahnya itu memandang ke arah temannya, tak tahu bagaimana atau apakah ia memang harus mengatakan tentang mahkluk-mahkluk yang terus mendekati kapal mereka.

"Sepertinya, kapal kita mendapat kunjungan Tuan." Jawab tiba-tiba pria lain yang duduk di ujung.

"Apa katamu?" James berdiri dari kursinya, menghampiri orang tersebut.

"Mereka muncul begitu saja dari zona abysopelagic, berenang ke permukaan, ke kapal kita. Mahkluk-mahkluk dari ordo sirenia."

"Tidak ada siren yang tinggal di area deep sea." James ikut memperhatikan monitor. "Tidak salah lagi, ini pasti mereka!" Ia beralih ke monitor lain. Gambar-gambar acak yang terjadi ratusan meter di bawah kapal mereka terus saja muncul. Sementara beberapa alat lainnya seakan memberi tanda kalau memang benar apa yang tengah menghampiri kapal itu. James makin bersemangat saat tak sengaja mengetahui seluet gambar mamalia-mamalia laut yang berenang dengan kecepatan cukup tinggi berekor seperti ikan, namun setengah tubuh lainnya adalah tubuh manusia.

Pria itu menegakkan badan. Berpaling ke semua orang yang ada di sana. "Apa yang kalian lakukan?! Cepat persiapkan apa saja yang bisa membuat kita menangkap mereka! Kudengar si jal*ng itu memiliki banyak peralatan canggih bukan?"

"B-baik."

"Aku tidak mau tahu. Bagaimana pun kalian harus bisa meringkus mahkluk-mahkluk itu ke atas kapal besar ini!" James menghampiri kursinya lagi, duduk di sana sambil menodongkan senjata yang baru ia sabet dari salah satu anak buahnya.

Beberapa saat kemudian, setelah berunding singkat bagaimana cara mengatasi merman dan mermaid yang semakin dekat itu dengan sekali langkah, mereka memutuskan untuk mengeluarkan beberapa mesin yang akan menyebar dengan radius sekitar lima ratus meter dari kapal mereka. Mesin yang juga akan meluncur hingga jauh ke bawah permukaan membentuk sebuah segitiga raksasa yang kemudian mengeluarkan benang-benang halus nan kuat di mana tak mungkin para mahkluk itu dapat memotongnya.

Benang-benang tersebut kemudian saling merangkai hingga membentuk sebuah jaring raksasa yang memblokade jalur pergerakan dengan makin menyempit. Kemudian mereka menyebarkan cairan bius ke air di sekitar sana yang akan melumpuhkan mereka dalam hitungan detik.

"Kami akan melakukannya sekarang Tuan. Mungkin akan ada sedikit guncangan." Ujar pria tadi sambil bersiap di tempatnya. James tak mempermasalahkan dan justru menyuruhnya agar lebih cepat.

Pria itu kemudian memperhatikan dengan seksama, dan ketika beberapa dari mereka telah melaksanakan pengaturannya, mendadak sesuatu terjadi.

"Ada apa?" James melihat orang-orang itu sedikit kebingungan.

"Sepertinya terjadi sesuatu dengan mesin utama." Pria di pojokan bangkit berdiri dan memeriksa monitor lain.

"Apa?"

"Beberapa peralatan yang telah siap mendadak menonaktifkan perintah." Pria kurus itu memandang James. "Apa anak buah anda juga merusak peralatan penangkapan?"

"Apa maksudmu?!!"

"Semua mesin penangkap yang telah di rancang untuk ini mendadak.. rusak. Kita tak bisa melakukan apapun."

"Jangan bercanda!"

"Kami serius. Kurasa anak buah anda tak sengaja telah mengacaukan semua peralatan di gudang mesin di lantai bawah tadi."

-

Sean berhasil menembaki tiga pria yang berjaga di sana dari sudut persembunyiannya. Sesuai rencana, ia lalu mengarahkan lagi senjatanya ke belasan mesin-mesin raksasa di ruangan besar itu. Bahkan jika peluru dari senjatanya telah habis, ia memukulkan ujung tumpul benda itu ke bagian-bagian intinya, merusak dengan luar biasa.

Tak lama orang-orang datang untuk mencegah keonaran tersebut. Beberapa pria dengan jumlah yang lebih banyak. Namun belum sempat mereka melepaskan tembakan padanya, Sean dengan cepat bergerak untuk bersembunyi di sudut mana pun menghindari lesatan peluru-peluru tersebut yang justru menyasar ke arah mesin-mesin dan membuat benda-benda itu makin kacau.

Ia melihat kerusakan di sana makin parah. Satu dua peralatan sampai mengeluarkan sedikit asap dan bau terbakar yang lumayan pekat. Bahkan korsleting listrik tak dapat dihindari.

Sean bisa bayangkan bagaimana ekspresi James mengetahui ulahnya itu, kehancuran yang dibuatnya itu. Dia pasti sangat marah dan kecewa. Bagus. Pria tua seperti James harusnya memang sudah pensiun dari kegilaan yang terus mengebor otaknya sampai menjadi ilmuwan paling tak waras seperti sekarang.

Sean berlari ke sebuah pintu di pojokan di mana ia tak melihat orang-orang di sana. Sudut itu sepertinya aman untuk dijadikan jalur pelarian. Tangannya dengan cepat menyabet senjata dari anak buah James yang tergeletak tewas tak jauh darinya. Lalu setelah itu ia segera beranjak dari persembunyiannya secara diam-diam di mana pria-pria tadi masih saja berkeliaran mencoba menemukannya.

Hampir keluar melalui pintu tersebut, Sean tiba-tiba dikejutkan oleh beberapa orang yang mendadak masuk melalui pintu itu juga. James, dan para bawahannya.

...

THEIR MERMAN [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang