Taeyong x Jaehyun by LaForsette
.
2048
Tiga dekade telah berlalu sejak manusia dengan gen rekayasa pertama berhasil hidup dari tangan-tangan dingin para ilmuan.
Mutiert, mereka menyebutnya.
Telah lebih dari tiga dekade pula para ilmuwan masih memiliki obsesi yang sama untuk menciptakan manusia yang "sempurna". Manusia yang kebal dari segala macam penyakit, mampu menguasai berbagai subjek, manusia yang akan dikenal sebagai Adam baru bagi generasi-generasi selanjutnya.
Tiga dekade berlalu, ribuan penelitian dan ratusan percobaan ditempuh, namun sang Adam baru yang diimpikan masih belum menunjukkan tanda-tanda kehadiran. Tetapi bukan berarti para ilmuwan tersebut gagal, mereka hampir berhasil, nyaris begitu dekat dengan keberhasilan.
Lee Taeyong. Sang harapan baru, sang nyaris sempurna.
Lee Taeyong nyaris mendekati apa yang para ilmuwan idamkan. Tajam pikiran, tajam daya tahan, dan tajam dalam menganalisis berbagai macam masalah dan memberi opsi solusi paling menguntungkan semua orang. Satu-satunya kelemahan Taeyong adalah dia tidak cukup kuat. Taeyong tidak mampu mengangkat benda diatas 15 kilo tanpa bantuan. Karena itu, para ilmuwan masih mengategorikan dia sebagai mutiert yang "rusak".
Bohong jika Taeyong tidak merasa sakit hati. Menjadi sang nyaris sempurna membuatnya juga mampu merasakan berbagai emosi dengan sempurna. Termasuk ketika disakiti. Namun, Taeyong juga mampu menyembunyikan dengan apik rasa sakit hatinya sehingga di mata orang lain dia terlihat baik-baik saja.
Rasa sakit itu lantas tumbuh dan berubah menjadi sebuah obsesi bahwa dia harus menjadi si sempurna. Ada alasan kenapa dia datang paling awal setiap jadwal bela diri dengan mutiert lain diadakan, ada alasan mengapa dia begitu dekat dengan Xuxi –mutiert terkuat di antara mereka, dan ada alasan kenapa dia lebih banyak menghabiskan diri di ruang olah raga setiap dia memiliki waktu kosong. Dia ingin menjadi yang sempurna, dan dia pasti akan menjadi yang sempurna.
Buah kerja keras Taeyong tampak berhasil ketika dia mampu mengangkat beban lebih dari 20 kilo dengan tangan kosong dan tanpa bantuan orang lain. Para ilmuwan menyematkan gelar sang sempurna seperti yang dia impikan. Namun, kegembiraan itu hanya bertahan sementara sampai mutiert baru datang dan dikenalkan. Taeyong tidak akan pernah bisa melupakan ekspresi bahagia para ilmuwan saat mengenalkan si sosok baru. Raut muka mereka terlihat begitu angkuh dan congkak, seakan seluruh makhluk memiliki derajat rendah jika dibandingkan dengan apa yang baru saja mereka ciptakan.
Jung Jaehyun, si sempurna.
Unggul dalam segala hal, mampu melampaui semua tes yang diberikan, sopan dan memiliki perangai yang baik. Namun, di atas itu semua, fisik dari Jung Jaehyun adalah yang paling menonjol. Dia lebih dari sempurna. Semua yang ada dalam diri Jung Jaehyun adalah segala hal yang Taeyong inginkan. Badan berotot, raut rupawan dengan lesung pipit yang menghiasi di kedua pipi... Taeyong merasa dia bukan apa-apa jika dibandingkan dengan Jung Jaehyun.
Mengatakan Taeyong cemburu pada Jaehyun sama saja dengan meremehkan. Taeyong tidak sekadar cemburu, dia membencinya.
Oleh karena itu, ketika Jaehyun dipindahkan ke asrama untuk tinggal dengan mutiert lain, Taeyong bahkan tidak repot untuk menyembunyikan rasa tidak sukanya ke yang lebih muda. Harusnya dia yang mendapatkan gelar Adam baru bagi dunia, bukan Jaehyun. Jaehyun mengambil miliknya, dan dia ingin mengambilnya kembali.
///
Ketika Taeyong berpikir bahwa kehadiran Jung Jaehyun adalah hal terburuk yang pernah ada, maka tampaknya dia harus merevisi pikiran tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
【THE NCT GALORE】➤ a nct fanfiction challenge
FanfictionThe NCT Galore merupakan wadah untuk kalian, NCTzen, yang ingin menulis fanfiction NCT dalam berbagai genre dan pairing! #933 in NCT #3 in XIAOJUN