Hendery x Lucas by chioneexo
.
[WARNING! Dialog menggunakan Bahasa Jawa!]
Surabaya oh Surabaya.
Orang bilang jika kau hidup di sana, kulitmu akan segelap pantat panci.
Benarkah itu? Mari kita simak cerita Lucas, seorang driver Gojek dan Hendery, seorang juru parkir di Pasar Ampel.
Seperti biasa, kedua pemuda yang rumahnya berdekatan itu mulai menampakkan batang hidungnya pada pukul enam lewat seperempat. Matahari masih malu-malu di atas sana, kendati demikian tukang roti goreng langganan Lucas sudah terlihat di ujung terjauh gang.
"Mas Jay! Mas Jay!"
Yang dipanggil malah celingukan.
"Woi dublek Jahe!" Teriak Lucas dua kali lebih keras. Entah Mas Jay yang betulan dublek atau suara Lucas kurang keras (mana mungkin!), yang jelas penjual roti goreng tersebut baru berlari ke arah Lucas setelah tiga kali usaha.
"Ya Allah mas, mas! Mbok yo nek diceluk iku moro! Roti goreng limang ewu, cakwe limang ewu. Cepetan."
"Sori toh, Kas. Gitu aja marah." Jay cemberut, kemudian memasukkan pesanan Lucas ke dalam kresek sambil dihentak-hentakkan. "Nyoh."
"Matur nuwun, Mas Jaaaaay," kata Lucas sambil setengah mengejek, ia lalu berlari ke arah motornya yang diparkir tak jauh dari situ.
"O setan! Minggat kono!"
Begitulah Lucas, suka menjahili Jay.
Sebagai driver Gojek yang setia mangkal di Pos 99, Lucas tentunya tahu perhentian pertamanya adalah Pasar Ampel. Pelanggan pada umumnya datang dari ibu-ibu yang pulang dari pasar, kadang kakek-kakek, dan belakangan ini Lucas sering mendapat pelanggan seorang janda.
"Nek aku dadi kon, wis tak rabi wong iku," ujar Hendery pada suatu hari, sesaat setelah Lucas selesai menurunkan Mbak Asih, janda beranak satu, yang tinggal di kampung sebelah. Tapi Lucas masih waras, dia tidak mungkin mencari janda.
"Rokok'an teroooss! Masih pagi, Beb."
"Cok, gilo."
"Tak gawakno roti goreng."
"Tumben."
"Gak gratis jeh. Njaluk rokokmu siji."
"Podo ae raimu," Hendery menyerahkan kotak rokok Surya Pro Mild sekalian koreknya, kemudian mereka berdua merokok bersebelahan.
"Wingi kon moleh jam piro? Tak parani nang omah kok ga onok?" Tanya Lucas sambil menyemburkan asap rokoknya pelan-pelan.
"Balapan nang Karang Menjangan."
"Sopo musuh e?"
"Biasane sopo loh."
"Taeyong a?"
"Yes. Aku sing menang. Sangar cak, arek-arek sing kalah totoan moro ngamuk-ngamuk, jarene aku main'e gak fair."
Lucas tertawa, "kebiasaan. He roti goreng e panganen, Su!"
"Yo ngko sek toh, rokok durung entek ngene loh."
Belum sempat Lucas bicara lagi, Hendery sudah beranjak pergi ke arah mobil Toyota Avanza yang hendak parkir. Seperti pagi hari pada umumnya, Hendery akan paling sibuk menjelang pukul tujuh. Kalau sudah begini, Lucas hanya akan duduk diam sembari mencari pelanggan via ponsel.
KAMU SEDANG MEMBACA
【THE NCT GALORE】➤ a nct fanfiction challenge
FanficThe NCT Galore merupakan wadah untuk kalian, NCTzen, yang ingin menulis fanfiction NCT dalam berbagai genre dan pairing! #933 in NCT #3 in XIAOJUN