【PHILOCALY】

437 44 1
                                    

Jaemin x Renjun by Psychofate

.

Butir - butir salju perlahan turun di antara celah awan yang berkumpul. Saling berkejar di antaradinginnya udara untuk membukti 'kan siapa yang pertama jatuh dan mencium semesta.

Natal telah berlalu dua hari yang lalu, namun suasana dan gemerlapnya masih nampak sampaidetik ini. 

Jaemin melangkah perlahan di trotoar jalan. Kepala bersurai cokelatnya ia tutup dengan kuplukberwarna abu. Baju lengan panjang dengan model turtleneck berlapis coat cokelat sepanjang lututmemeluk tubuhnya yang semakin hari semakin berisi. Tak lupa, syal hitam melingkar apik dilehernya.

Udara dingin di sore hari jelas tidak baik untuk kesehatan, juga kesehatan bayi yang kini beradadalam rengkuhan hangat perutnya. Tapi Jaemin tidak punya pilihan lain, dia harus tetap keluarseorang diri, pergi ke mini market di dekat apartemen untuk membeli kebutuhannya sehari - hari.    

Langkahnya memelan seiring banguan mini market mulai terjamaah oleh indera penglihatannya.

"Sayang, jangan nakal. Sebentar lagi kita sampai," suara lembutnya mengalun, bersamaan dengan usapan lembut pada perutnya yang baru saja ditendang dari dalam.

Omega Male itu melanjutkan langkah, mendorong perlahan pintu mini market yang langsung membuatnya menghela napas lega begitu hangat dari pengatur suhu ruangan menerpa tubuhnya.

"Selamat sore Jaemin, ada yang bisa di bantu?"

"Sore, Daehwi." Jaemin tersenyum lembut membalas senyum cerah milik Daehwi, si penjaga mini market.

"Seperti biasa?"

Jaemin mengangguk, "temani aku, ya? Aku mulai sulit bergerak untuk mengambil bahan - bahan yang aku perlukan."

"Tidak masalah," jawab Daehwi. Pemuda yang sama - sama merupakan Omega Male itu tersenyum cerah, meraih sebuah troli lantas mendorongnya ke rak bagian buah, di ikuti Jaemin di belakangnya.

"Daehwi, baumu semakin manis."

Pemuda di depannya menghentikan langkah, lantas berbalik, "benarkah?"

Jaemin berdehem pelan, "aku yang sama sepertimu saja bisa menciumnya dari jarak sepuluh meter, apalagi seorang Alpha."

"Aku benci ini," erangnya, yang lantas membuat Jaemin terkekeh kecil.

"Berhati - hatilah, aku tidak ingin kau bernasib sama sepertiku."

Daehwi mengangguk kecil, tangannya meraih beberapa butir apel segar, lantas ia masukan ke dalam troli.

"Jaemin, apa aku boleh bertanya sesuatu?"

"Tentu," Jaemin ikut memasukan sebutir apel ke dalam troli, "tanyakan saja."

Ragu, Daehwi bertanya sambil tangannya mengusap pelan perut Jaemin yang membuncit, "A-apa, kau menyesali kehadirannya?"

Jaemin diam sejenak, menikmati usapan lembut Daehwi yang membuat entitas di dalam sana bergerak pelan.

"Tidak, Daehwi." Jaemin tersenyum tulus, ikut mengusap perutnya penuh sayang. "Aku memang menyesali apa yang terjadi. Tapi aku tidak menyesali kehadirannya dalam hidupku."

"Laki - laki yang membuatmu seperti ini..., dia,"

"Dia mateku."

Bola mata Daehwi terbelalak kaget, "benarkah?! Lalu kenapa setelah bajingan itu memperkosamu, dia tidak datang lagi? Kenapa malah meninggalkan Matenya bersama benih yang kini mulai tumbuh?"

【THE NCT GALORE】➤ a nct fanfiction challengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang