Winwin x Johnny by bearbunny_Jung
.
"—hujan."
Gumaman itu terdengar dari seorang pria tinggi dengan tubuh idealnya yang baru saja keluar dari Fakultas Bahasa dan Sastra di Universitas Seoul. Johnny Seo namanya, intensitas hujan lebih menarik perhatiannya daripada bisikan dari beberapa mahasiswa yang sedang memuji dirinya. Tidak akan ada yang memungkiri dengan ketampanan bak Dewa Apollo yang akan bertambah beratus-ratus kali lipat jika sedang memainkan piano.
"Halte tidak terlalu jauh dan belum terlalu lebat." Kaki panjangnya langsung melangkah menerobos hujan yang tidak seberapa deras. Kasur sepertinya memiliki magnet tersendiri setelah terlalu banyak aktivitas belajar yang dilakukan pemuda tampan itu seharian ini. Mungkin terkesan bodoh bagi orang lain, rela menerobos hujan dan mungkin saja akan berkahir flu akut daripada berdiam diri menghindari rintikan cairan asam hanya demi kasur yang magnetnya terlalu kuat.
Johnny menyingkirkan rintikan air yang membasahi lengannya setelah beberapa menit menerobos hujan tanpa pelindung apapun selain tangannya. Ia menatap rintikan hujan setelah kegiatan 'mari menyingkirkan air hujan di lengan jaket dengan tangan'. Matanya memutar sebentar melihat sekeliling setelah ia merasa bosan denga rintikan cairan asam tersebut.
Mata itu terpaku beberapa saat.
"Winwin !"
Pemilik nama merotasikan kepalanya menatap Johnny karena mendengar namanya diserukan oleh seseorang. "Johnny Hyung !"
"Kau mau pulang?" tanya yang lebih tua.
Winwin mengangguk.
Johnny tidak bertanya lagi, matanya kembali menatap butir-butir hujan yang turun dari langit. Ia menghela nafas pelan, pelan sekali hingga Winwin tidak menyadarinya sama sekali. Semesta seperti mendukung suasana hati Winwin yang terlihat murung sekarang. Sayangnya Johnny tahu alasan di balik murungnya pemuda yang merupakan salah satu adik tingkatnya di Universitas yang sama.
Kepala pemuda tampan itu mendongak menatap langit yang semakin gelap. Tanpa sadar Johnny mengibaratkan itu sebagai suasana hati Winwin. Mereka tidak seakrab itu untuk berbicara hal-hal pribadi. Mereka berdua hanya sekedar saling mengenal satu sama lain karena sempitnya lingkungan pertemanan mereka.
Lalu kenapa Winwin memanggil Johnny dengan Hyung?
Itu permintaan Johnny agar mereka tidak terkesan gugup dan kaku saat bertemu lagi. Yang disesali adalah tetap saja mereka akan canggung seperti sekarang ini. Johnny jadi bertanya-tanya dari sekian ribu mahasiswa di Universitasnya kenapa ia harus terjebak dengan seseorang yang membuatnya canggung?
Aneh sebenarnya, karena Johnny yang terlalu sok kenal dan sok dekat dengan orang-orang yang baru berkenalan dengannya. Hanya kasus dengan Winwin saja yang berbeda. Apa karena lingkungan pertemenan mereka? Mungkin saja, tapi jika logika yang bermain maka akan jadi anomali.
Dunia kadang selucu dan sesempit itu.
Langit terlalu gelap sekarang, mungkin hujan akan dibarengi sedikit badai. Johnny menghela nafas sekali lagi, entah benar apa tidak tindakannya sekarang. Semoga saja Tuhan mengampuni dosanya jika nanti tindakannya ini salah. Sepertinya dia harus meredakan hujan saat ini.
"Win !"
"Ne?"
Johnny masih bisa melihat ekspresi murung dan sedih dari pemuda itu. Ia mengutuk dirinya sendiri kenapa ia jadi ingin ikut campur dengan masalah pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
【THE NCT GALORE】➤ a nct fanfiction challenge
FanfictionThe NCT Galore merupakan wadah untuk kalian, NCTzen, yang ingin menulis fanfiction NCT dalam berbagai genre dan pairing! #933 in NCT #3 in XIAOJUN