Taeyong x Yuta by ArisaKaramorita
.
"Jadi Taeyong tidur di ruang latihan lagi?"
"sepertinya."
"anak itu selalu kemaruk dengan segalanya."
"yut..."
"Bener kan? Dia selalu ingin unggul diatas segalanya."
Yuta beranjak dari tempat duduknya. Dia memasuki kamar miliknya dan membanting pintu dengan keras sampai dinding disekitarnya ikut bergetar. Sementara Johnny diruang tengah sepertinya tidak mau ambil pusing dan melanjutkan kegiatannya menikmati secangkir kopi hangat miliknya.
***
"one, two, three, four..."
"Hyung... detail tangannya begini apa begini?" Haechan dibelakang nampak kebingunan. Ia memperagakan dua gerakan tangan yang tidak jauh berbeda sebenarnya, hanya beda sudut lengan saja.
"kurang lebih 45 derajat."
"ah... okey!"
Hari ini latihan hanya dipimpin Taeyong karena semua koregrafi gerakan untuk lagu terbaru mereka sudah diberikan kemarin. Untuk tiga hari kedepan target mereka hanyalah position and blocking.
8 jam berlalu, jam latihan sudah selesai. Mereka merapikan barang-barang mereka untuk segera meninggalkan ruang latihan.
"Hyung... Aku masih ada yang ragu dengan salah satu gerakan tadi. Bisa membantuku? Aku juga ingin Hyung mengoreksi gerakanku dalam satu lagu." Ucap Jungwoo pada Taeyong sebelum meninggalkan ruangan.
"Sekarang?"
Jungwoo mengangguk antusias.
"oke. Di ruangan lantai 5 saja ya"
"8 Jam tadi ngapain aja?" Yuta tiba-tiba memotong pembicaraan mereka, ekspresi wajahnya membuat Jungwoo takut dan menunduk.
"Yut...udahlah biarin." Taeyong berusaha menenangkan Yuta, dia tau kalau Yuta sedang dalam mood kurang baik.
"seharusnya lo bisa memanfaatkan waktu 8 jam tadi, bukan malah menyusahkan orang lain dengan minta waktu tambahan buat ngawasi. Makanya, Fokus! Kim Jungwoo!"
Nada bicara Yuta terdengar menyeramkan bagi Jungwoo. Ia sudah tidak berani menatap wajah Yuta, air mata yang coba ia tahan kini pecah.
"nangis? unit 127 bukan untuk orang lemah."
"Nakamoto Yuta! Lo keterlaluan!" Taeyong sudah tidak tahan, ia memotong perdebatan dengan nada yang tidak kalah tinggi.
"mau cari muka lagi, Lee Taeyong?"
"udah, Yut!" Johnny yang semula hanya menjadi penonton kini mulai angkat bicara.
"lo kalau ada masalah sama gue, bilang! Gue tau dari kemarin-kemarin ekspresi lo kurang enak sama gue. Jangan lampiaskan ke Jungwoo!"
"iya gue ada masalah sama lo! Lo sebagai leader harusnya bisa lebih tegas. Kita semua udah dewasa, harusnya bisa mengikuti target yang ada." Yuta semakin berapi-api.
"iya gue salah emang. Gue minta maaf karena belum jadi leader yang baik buat kalian." Taeyong memang sedikit sensitive jika disinggung soal perannya menjadi leader.
Menjadi leader bukanlah hal sepele. Banyak tanggung jawab yang dipegang baik diatas panggung maupun dibelakang panggung. Terlebih disaat menjelang perilisan album seperti ini, banyak sekali pekerjaan yang membuat Taeyong tidak tidur selama tiga hari.
"iya. Lo belum pantes jadi leader! Harusnya lo bisa ngatur diri lo sendiri! Kalau lo ga bisa ngatur diri lo sendiri buat tidur dan istirahat, gimana mau jadi leader yang bisa ngatur anak-anak?!"
Yuta meninggalkan ruang latihan dengan penuh emosi. Ia sudah tidak peduli dengan teman-temannya yang berusaha mencegah kepergiannya.
Suasana diruang latihan sedikit lebih longgar, hanya tersisa Taeyong, Johnny dan Doyoung. Haechan, Jungwoo, winwin, Taeil, dan Mark menyusul Yuta sesuai dengan saran Johnny.
"Yuta hanya khawatir karena lo ga balik ke dorm selama tiga hari." Johnny membuka pembicaraan.
"emang dasar mulutnya aja yang pedes, aslinya dia perhatian." Tambah Doyoung.
Sementara Taeyong hanya terdiam. Terlalu banyak hal yang harus difikirkan mulai dari revisi lirik lagu sidetrack album dan juga permasalahan membernya yang membuatnya tambah pusing.
"banyak lagu yang harus direvisi. Ada beberapa masalah yang harus diselesaikan juga."
"ya tapi lo juga butuh istirahat, Yong." Johnny mengehela nafas.
"Maaf, gue sampe lupa tidur nyenyak. Gue cuma ga pengen comeback kita kali ini dianggap remeh lagi."
"malam ini kayanya kita perlu city-time, ga lucu kalau kita comeback dalam keadaan kaya gini."
City-time adalah waktu khusus selama 30 menit bagi para anggota untuk meluapkan segala unek-unek dan permasalahan. Waktu ini juga dimanfaatkan mereka untuk menyatukan chemistry dan menghindari kesalahpahaman antar anggota.
"gue minta bantuan buat atur itu ya John. Nanti gue nyusul, karena sepertinya jam 10 malem baru selesai. Gue harus ketemu producer untuk menyerahkan revisi lagu."
"oke. Tapi lo janji bakal balik kan?"
Taeyong mengangguk mengiyakan.
***
"saya tidak memesan apapun."
"ini sudah benar Ruang 501. Mungkin teman anda yang memesannya."
Taeyong mengucapkan terimakasih kepada petugas cafeteria SM kemudian membuka bingkisan itu. Ada kotak makanan dan mangga float kesukannya.
Ada pesan juga diatasnya.
'Makan! Biar ga mati, Lee Taeyong!'
Taeyong tersenyum. Tidak ada nama pengirimnya disana.
Tapi ia seratus persen yakin bahwa pengirimnya adalah dia, Nakamoto Yuta.
FIN.
KAMU SEDANG MEMBACA
【THE NCT GALORE】➤ a nct fanfiction challenge
Fiksi PenggemarThe NCT Galore merupakan wadah untuk kalian, NCTzen, yang ingin menulis fanfiction NCT dalam berbagai genre dan pairing! #933 in NCT #3 in XIAOJUN