Mark x Haechan by jojoacel
.
Suara gemericik air memenuhi indera pendengaran seorang lelaki manis yang kini sibuk memperhatikan jendela kamarnya yang tertutupi embun embun air. Jam digital di nakasnya sudah menunjukkan pukul 11.00 PM, namun mata cantiknya sama sekali tak bisa terpejam.
Pemuda itu mendesah pelan. Menikmati rintik hujan yang semakin lama semakin terdengar sendu.
Benar kata orang, hujan itu selalu membangkitkan kenangan di masa lalu. Entah itu manis, pahit, maupun pilu. Hujan itu sendu.
"Kak Mark, apa kabar?" Pemuda itu berucap. Tersenyum tipis ketika ia telah menyelesaikan kalimatnya, seolah olah ia mendapat jawaban dari pertanyaan itu.
Pemuda itu--Haechan, kembali menghela nafas. Hujan selalu membuatnya teringat akan sosok kesayangannya, Mark Lee.
Mark lee adalah pemuda blasteran Korea-Amerika yang beberapa tahun terakhir ini berhasil mencuri hatinya. Pemuda tampan dengan wajah tegas dan tingkah manisnya yang selalu membuat Haechan tersenyum saat mengingatnya.
Lagi - lagi Haechan menghela nafas. Rindunya pada Mark sudah berada di ubun ubun dan kini tak ada yang bisa ia lakukan selain berbaring di ranjang dan memainkan ponselnya, melihat foto foto Mark. Tak mungkin Haechan menelpon pemuda tampan itu, karena biaya telpon Korea-Amerika terhitung sangat mahal.
Tebakan kalian benar. Haechan dan Mark kini tengah menjalani Long Distance Relationship. Mark memilih untuk kuliah kedokteran di Vancouver, tanah kelahirannya. Namun Mark sendiri yang bilang bahwa Ia tak ingin hubungan mereka berakhir.
"Ga pengen putus, pantatmu. Udah seminggu ga nelpon juga. Jangan jangan Kak Mark udah dapet cewe bohay disana?" Gumam Haechan pelan. Bibirnya mengerucut ketika pikirannya tanpa sadar tengah memikirkan hal hal negatif tentang kekasihnya itu.
Bayangkan sekarang. Kalian terpisah oleh jarak beratus ratus kilometer, dengan kondisi komunikasi yang terhitung jarang, dan kekasihmu berada di negara yang gadisnya cantik dan bohay. Haechan mau nangis saja rasanya.
"Ato kalo ga gitu, Kak Mark lagi sibuk bedah - bedah mayat ya?" Kembali Haechan berucap. Setelahnya, lelaki manis itu mengangguk. Membenarkan opininya yang terasa begitu creepy.
Drrrrtttt.... Drrrrtttt...
Ponsel Haechan yang berada di atas nakas bergetar panjang, menandakan ada panggilan masuk.
Haechan meraihnya. Sempat terkejut saat membaca nama kontak yang menelponnya.
Kak Markeu❣'s Calling
Dengan cepat Haechan menslide ikon hijau di layarnya, dan segera menempelkan benda persegi panjang tersebut ke telinganya.
"Kakak!"
Mendengar suara Haechan yang begitu ceria, Mark di seberang sana jadi tertawa pelan. 'Hahaha, halo dek. Kangen nih kakak.'
"Aku juga tau! Kakak kemana aja sih seminggu ga ngabarin?!" Haechan langsung mengomel, membuat Mark lagi lagi tertawa kencang si ujung sana.
'Baru kelar praktikum kemarin, Baby Bear. Ga puyeng gimana kakak kalo pipis orang aja dites, glukosa di tes pake alat namanya spektrofotometer. Abis gitu--'
"Stop kak aku ga pahaaaam!" Haechan memotong ucapan Mark dengan cepat. Otaknya terbiasa dengan pelajaran IPS, dan Mark malah mencekokinya dengan meter meter apa tadi Haechan tak mengerti.
Mark lagi lagi tertawa. Hanya dengan mendengar suara Haechan saja sudah membuatnya tertawa. 'Okay okay. Gimana sekolah kamu, dek?'
Mendengar pertanyaan Mark, Haechan sontak menghela nafas. "Ga baik baik aja, kak."
KAMU SEDANG MEMBACA
【THE NCT GALORE】➤ a nct fanfiction challenge
FanfictionThe NCT Galore merupakan wadah untuk kalian, NCTzen, yang ingin menulis fanfiction NCT dalam berbagai genre dan pairing! #933 in NCT #3 in XIAOJUN