【JAEMIN HAS A BABY?】

752 79 6
                                    

Jeno x Jaemin by jaeckfrost

.


— STORY BEGIN

Jeno melangkahkan kakinya memasuki pelataran teras rumah yang selama ini ia tinggali bersama Jaemin —Renjun juga terkadang, setelah pulang dari makan siangnya bersama Doyoung dan Jaehyun hyung.

Lalu menyadari sesuatu; mobil miliknya tidak ada pada tempatnya. Padahal tadi ia pergi makan siang menggunakan mobil Doyoung hyung.

Mengambil ponsel di saku kanan jaketnya, Jeno melakukan panggilan singkat pada Renjun.

Renjun memang orang yang paling sering mengunjungi rumah ini selain si pemilik dan teman-teman Dreamis lainnya, meskipun tidak telalu sering.

Namun Renjun bilang, ia belum mengunjungi rumah Jeno untuk seminggu belakangan. Lalu dimana mobilnya? Jaemin yang bawa? Tanyanya dalam hati, tetap berprasangka baik pada keadaan.

Jeno

Mobil gue nggak ada.

Lo keluar pake mobil gue?

Mengirim pesan pada Jaemin, Jeno hanya memastikan dimana mobil miliknya berada. Sedetik setelahnya, ia masuk ke kamar untuk mengganti bajunya menjadi kaos biasa —kebiasaan yang selalu dilakukannya setelah pulang dari bepergian.

Tak seberapa lama, ponsel Jeno berbunyi, mendapat balasan dari sang lawan percakapan, Jaemin.

Jaemin

Iya.

Cuma cari makan doang kok.

Jeno

Oh.

Mau dong gue nitip sbux.

Kayak biasa ya, less ice.

Setelah mengirimkan balasan pada Jaemin, Jeno menyandarkan tubuhnya pada sofa ruang tengah. Lalu menyalakan televisi, mencari acara yang sekiranya sedikit worth it untuk ditonton —tapi nyatanya memang tidak ada siaran televisi yang bermutu.

"Hidup gue udah kebanyakan drama, kok gue malah liat drama menye kayak gini," ujarnya pada diri sendiri.

Menyadari kalau dirinya tidak mempunyai kesibukan apapun, ia teringat pada seplastik snack yang tadi Jaehyun hyung berikan sebagai oleh-oleh kepulangannya dari Thailand kala itu.

Namun sebelum ia berdiri untuk berjalan ke dapur, ponselnya kembali berbunyi tanda pesan masuk. Lagi-lagi dari Jaemin.

Jaemin

Iya.

Bawel.

Jeno menggerutu setelah mendapati balasan Jaemin sama tak bermutu nya dengan drama di televisi.

"Beginian doang mending nggak usah dibales dah."

Sedetik setelah ia menaruh ponselnya pada sofa, benda itu malah berdering tanda panggilan masuk dan menunjukkan nama Jaemin pada layarnya.

"Apa?"

"Galak bener, bosku."

Suara Jaemin menyeruak ke seluruh ruangan, Jeno menyuarakan panggilan Jaemin dengan speaker agar ia tetap bisa berjalan ke dapur dan mengambil snack.

"Oke. Kenapa?"

"Kenapa ya, Jen? Eh, makan yang banyak ya. Hehe iya."

Jeno langsung tersedak kripik kentang yang ia makan kala mendengar Jaemin berbincang dengan orang lain—disertai tawa pula.

"Lo makan sama siapa? Renjun? Hal- halo? Woy, Jaemin!"

Namun, panggilan malah diputus sepihak oleh Jaemin dan Jaemin mengirim pesan biasa.

Jaemin

Enggak bareng Renjun, tadi pas ke rumah nggak ada orang.

Coba liat note di atas kulkas, kali aja ada dari Renjun.

Ini gue di jalan pulang, bukain gerbang.

Beranjak dari sofa setelah membaca balasan pesan dari Jaemin, berjalan menuju lemari es untuk mengecek apa yang Jaemin sarankan— sekalian mengambil jus anggur yang kemarin ia beli bersama Doyoung hyung untuk meredakan tenggorokannya yang tersedak kripik kentang tadi.

Langsung membalas pesan Jaemin setelah ia menemukan sticky note berwarna kuning ditempel di pintu lemari es.

Jeno

Oke.

Buruan.

Sambil menegak jus anggurnya, Jeno memutar lagu dari ponselnya. Dan akan memulai bernyanyi sebelum klakson mobil yang dibunyikan bertubi-tubi sudah terdengar.

"BERISIK WOY!" umpatnya karena; pertama, ia tidak jadi bernyanyi dan kedua, gendang telinganya bisa pecah setelah mendengar klakson ini.

Sambil terus mengucapkan sumpah serapah untuk Jaemin, Jeno tetap saja berjalan menuju keluar rumah, memakai sandal jepitnya, lalu membuka gerbang.

Sudah terlihat mobil yang sudah tak asing —jelas, itu mobilnya sendiri. "Kalau udah mau sampe, kirim chat dulu dong daritadi di perempatan," teriaknya mengomel pada Jaemin setelah pintu gerbang terbuka.

"Yaelah, namanya juga orang lupa, ya nggak inget," jawab Jaemin seenaknya.

Setelah itu, terlihat Jaemin langsung membawa masuk dan memarkirkan mobil milik Jeno ke halaman.

"Jen, bantuin, dong!" teriak Jaemin setelah mesin mobil dimatikan oleh pengemudi. "Ini gue nggak bisa keluar."

Berniat melepas sendalnya sebelum masuk rumah, Jeno kembali lagi ke arah mobil setelah Jaemin meminta bantuannya.

"Lah, sbux segede apa sih, sampe bawa sbux aja nggak bisa keluar," omelnya lagi karena sejujurnya Jeno ingin bermalas-malasan hari ini.

Betapa terkejutnya Jeno ketika di lihatnya Jaemin memangku bocah perempuan di pahanya.

"LAH, INI ANAK SIAPA ANJENK?!" sekali lagi Jeno berteriak.

"Gue telpon Renjun, Mark hyung, Jaehyun hyung, Doyoung hyung, Taeyong hyung, siapa lagi ya?" Jeno berhenti dari omelannya sebentar. "—ya pokoknya gue telpon mereka semua sekarang ya lu, dikasih job di Guam bukannya syuting malah pulang-pulang bawa orok begini," lanjutnya sambil tetap menerima segelas sbux dari Jaemin dan mulai menyedotnya.

— STORY END

【THE NCT GALORE】➤ a nct fanfiction challengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang