Jisung x Renjun by lullaby-ya
.
¤•°•°•°•°○°•°•°•°•¤
Entah udah berapa kali Jisung ngehela napasnya. Helaan napasnya kek ngomong : 'ck...gue capek, gue udah nyerah'. Ya...kurang lebih begitu. Hakikatnya Jisung bukan sosok yang suka ambil pusing pas ngadepin masalah. Bocah tampan Park itu biasanya bersikap cuek pas masalah mengetuk-etuk kehidupannya.
Contohnya aja pas ada bocah lelaki gila yang ngomong kalau dia sangat sangat benci Jisung. Bocah lelaki itu - Song Yejoon - bahkan ngancam bakal membabak belurkan muka tampan nan mulus Jisung kalau Jisung menampakan muka di depannya.
Gila bukan?
Tapi Park Jisung yang memang keknya punya kadar kecuekan tingkat dewa itu engga menghiraukan gertakan kecil dari Yejoon. Dia malah sering bolak-balik depan kelas Yejoon -padahal Chenle sudah menjitak kepala Jisung supaya engga main-main dengan gertakan si Yejoon itu-.
Dengan entengnya Jisung berujar, "Bodo amat le sama si Yejoon itu, dia toh cuma iri sama wajah tampan bak pangeranku." 5 hari kemudian setelah Jisung selalu bolak-balik depan kelas Yejoon -karena ruang dance memang dekat kelas Yejoon- akhirnya gertakan Yejoon terrealisasikan.
Jisung babak belur dengan matanya yang lebam keungungan, bibirnya yang lecet dan tulang hidungnya yang retak. Untung tidak patah sampai bengkok. Tapi memang dasarnya Jisung itu manusia aneh. Bocah tampan Park itu malah cuek-cuek saja. Engga kapok jalan depan kelas Yejoon.
Kata Chenle, "Bukan Song Yejoon yang sinting tapi Park Jisung itu yang sinting."
Selama masalah itu berpijak berputar-putar di hidup Jisung tak pernah Jisung ambil pusing sampai terus-terusan menghela napas begini jadi apa sih yang buat si cuek Park Jisung merasa sefrustasi ini?
BAK!!!!
Sebuah suara debuman benda jatuh menyadarkan Jisung dari lamunannya. Jisung ngerjap pelan, menoleh kanan-kiri mencari sang sumber suara. Ternyata Huang Renjung -Kakak kelas yang juga merangkap menjadi roommatenya di asramasengaja melempar buku-buku tebal di meja belajarnya.
Renjun sibuk membersihkan kristal-kristal salju dari jas almamaternya yang beberapa detik kemudian akhirnya sadar akan pandangan mengintimidasi Jisung.
"Apa?" Tanya Renjun judes. Alih-alih menjawab pertanyaan ketus Renjun, Jisung malah mendengus sebal kemudian membuang muka.
"Yeee...ngambek, elu kenapa sih?" Tanya Renjun -lagi- namun dengan nada yang lebih santai.
"Gue cuma lagi males ngomong sama bang Renjun, sama Chenle juga! Gue sebal sama orang-orang." Jawab Jisung kesal. Bibirnya sudah manyun membuat Renjun yang awalnya sedang bad mood menjadi good mood dan gemas dengan Jisung.
"Aigoo...aigooo...adik bang Renjun yang manis dan super cuek ada apa nih?" Renjun menghampiri Jisung yang sedang duduk di kursi belajarnya sembari memandang salju yang turun cukup deras di luar.
"Heh mochi! Ada apa hm?" Jisung malah semakin memanyunkan bibirnya. Namun, Renjun yang tak gentar membuat Jisung buka suara itu pun memilih untuk menggelitiki pinggang Jisung yang mana akhirnya angkat bicara juga.
"Kemarin malam bang Renjun nyebelin banget! Gue kan mau curhat tapi bang Renjun malah engga peduli terus malah tidur!" Ujar Jisung, ia kelihatan sangat kesal. Renjun pun tertawa kemudian mencubit pipi Jisung gemas. Renjun kini duduk di tepi ranjang Jisung, siap mendengarkan semua curahan hati adik kelas tersayangnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
【THE NCT GALORE】➤ a nct fanfiction challenge
FanfictionThe NCT Galore merupakan wadah untuk kalian, NCTzen, yang ingin menulis fanfiction NCT dalam berbagai genre dan pairing! #933 in NCT #3 in XIAOJUN