Aktivitas masih saja seperti biasa. Hari ini para siswa di kelas XII-IPA 3 sedang sibuk membaca materi untuk bahan ulangan harian yang sebelumnya sudah diberitahukan oleh guru mata pelajaran Bahasa Inggris mereka. Ada yang sibuk membaca buku latihan, sibuk menghafalkan kosakata penting, ada yang santai, dan hal menarik lainnya. Hingga....
"Woy! Pada tau nggak?" ucap Luqman di depan kelas.
"....."
"Cihh! Tuh telinga pada kagak dipake sih makanya pada nggak denger kabar," ucapnya kembali.
"Heh, lo kalo cuma mau ngelucu hal yang nggak penting, mendingan lo belajar deh biar itu nilai nggak diam di angka 5 doang," ledek Farah.
"Heh nona syantik. Emang lo gak tau?"
"Nggak!" jawab Farah penuh penekanan.
"Ck ck ck... sungguh miris sekali," jawab Luqman sambil menggelengkan kepala.
"Heh! Lo pergi aja sono, ganggu orang belajar aja, kalo liat muka lo, semua yang gue pelajari langsung menguap nih!" ucap Farah.
"Idiihh... dasar cantik-cantik tapi galak," ucap Luqman pelan, tapi masih bisa didengar oleh Farah.
"Apa lo bilang!??"
"Eh ng...nggak Far gak ada," jawabnya sambil menyengir tak jelas.
Sedangkan siswa yang lain hanya menikmati saja tontonan gratis itu. Bagi mereka kelakuan konyol Luqman merupakan hal biasa yang memang menjadi kebiasaannya.
"Sekedar info doang sih, sebenarnya semua guru hari ini ada rapat. Jadi gak usah lah lo semua belajar buat ulangan harian, otak lo lelah nanti," ucap Luqman dengan santainya sambil duduk di bangku guru.
Seisi kelas menatap gamblang ke arah Luqman. Percaya tidak percaya, Luqman memang salah satu teman mereka yang sering mendapatkan info baru daripada lainnya. Hal itu karena dia sering kali keluar kelas dan mampir ke kelas-kelas lain yang sedang kosong pembelajaran.
"Jangan ramai ya. Guru-guru lagi ada rapat, jadi dimohon kerja sama nya untuk tidak ramai," guru piket tiba-tiba datang dan memberikan info yang sama seperti yang dikatakan Luqman.
"Tuh kan benar apa kata gue," lanjut Luqman sesaat setelah guru piket sudah pergi.
Sontak saja seisi kelas menjadi riuh bahagia, bagaimana tidak bahagia? karena berkat guru yang sedang rapat itu, ulangan harian di kelas menjadi tertunda. Banyak hal yang terjadi di kelas, ada yang menari tak jelas, tidur di belakang kelas, membaca novel, dan sebagainya. Hingga Cinta and the geng pun sekarang sedang bercanda ria dengan beberapa anggota geng langit beserta ketua gengnya itu. Jangan tanyakan kenapa kedua geng itu tiba-tiba akur, karena keduanya memang masih labil.
Kedua geng itu memang terlihat saling bercanda dan sudah saling akrab. Geng Langit pun sudah jarang sekali meremehkan Geng Barber, mereka sudah terlihat seperti keluarga yang saling melindungi satu sama lain.
"Eh btw, katanya akan ada lomba sepak bola ya? Kapan tuh? Ada yang tau nggak?" tanya Cinta.
"Ya pasti tau lah cin, lo bertanya sama orang yang ikut lomba, gimana sih lo," jawab Ilma sambil melirik ke arah Lody.
"Ya kan basa-basi doang biar nggak garing."
"Dihhh!! Hidup gak perlu basa-basi biar gak jadi pahit, karena kalau modal basa-basi doang mau dibawa kemana hidup lo," kata Sayip menimpali.
"Wah wah wah, bijak banget nih orang."
"Dramatis lo."
"Ini nih akibat frustasi Bahasa Inggris."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kamu dan Cinta [END]
Teen Fiction#2 in fakesmile 12-29-18 Masa lalu mungkin bisa dilupakan, namun tak selamanya semua harus tentang masa lalu. Ada kalanya apa yang telah kau dapatkan hari ini haruslah diperjuangkan dan dipertahankan. Karena setiap orang memiliki prioritasnya masin...